[24] Boneka Jessy

1.3K 64 1
                                    

HARI INI AKU ULTAH GAIS 😭

GAK ADA YG MAU NGUCAPIN GITU..

FIKS KEMUSUHAN KITA 😠

BTW TEBAK DONG AKU ULTAH YG KEBERAPA??

NTAR KALAU PART YG INI RAME AKU BAKAL PUBLISH LAGI CHAPTER SELANJUTNYA
SPESIAL HARI ULANG TAHUN AKU~

TAPI KALAU RAME LOYAA
KALAU SEPI YA BERARTI TUNGGU KESIBUKAN AKU SELESAI 🙂
OKEII

HAPPY READING !

☁☁☁

"Arghh sialan!" Jessy menendang tong sampah lejen warna biru khas punya sekolah. Dia kesal! Seriusan deh. Kenapa sih harus seperti ini jadinya?? Bisa-bisa ntar Arga beneran jatuh ke dalam pelukan si haram. Gak boleh ituuuuu.

"Ck ternyata lo bisa takut juga?" secepat kilat Jessy menoleh ke belakang. Menatap gadis yang tidak diketahui namanya dengan tajam.

"Maksud lo apa?!!" sembur Jessy. Oh, tolong jangan dilupakan bahwa Jessy ini tipe most wanted girl yang paling ditakuti juga diincar oleh lelaki. Dari wajahnya saja sudah terlihat jelas sosok menyeramkan dari si cantik Jessy Jesse.

"Lo cantik, Jes. Kenapa lo khawatir sama si Luna? Cuma karena mereka tiba-tiba jadi sahabat? Lemah banget mentalnya."

Jessy membuang napas tidak percaya. Benar-benar berani gadis ini. Mengata-ngatainya seperti itu secara langsung. Astaga Jessy sampai tidak habis pikir.

"Mulut lo kalau belum gue kasih sambal kayaknya bakal terus nyinyir aja gitu ya!! Anak siapa sih lo?! Anak Kepsek?! Presiden?! Atau siapa?! Jawab gue bangsat!!" Jessy benar-benar emosi. Mood-nya sedang buruk karena pengumuman Arga tentang persahabatannya dengan Luna. Lalu datang gadis misterius yang sok-sokan kenal dengannya. Memang memancing untuk baku hantam.

"Hehe ... santai aja kenapa sih elah lo emosian deh," kekehnya sambil mengelus bahu Jessy pelan. Jessy yang tidak suka langsung memelototkan matanya ngeri.

"Heh babi! Jangan pegang-pegang gue ya lo! Sok kenal banget sih sama gue!"

"Kenalin gue Sarah," ujarnya seraya mengulurkan tangan hendak berjabatan dengan Jessy. Tapi yang namanya Jessy dia malah menatap remeh uluran tangan itu. Jessy membuang napas tidak peduli lalu hendak meninggalkan gadis itu.

"Gue teman sekelasnya Luna. Gue bisa bantu lo balas dendam ke dia." perkataan Sarah membuat Jessy tertarik. Dia kembali menatap gadis itu masih dengan sorot angkuhnya.

"Apa yang bisa lo lakuin buat bantu gue?"

Sarah mendekat pada Jessy lalu membisikkan sesuatu. Sepersekian detik berikutnya Jessy tersenyum miring. Sebelah alisnya terangkat pertanda dia benar-benar tertarik.

"Tapi kali ini lo jangan langsung main kasar. Kasih aja dulu peringatan kalau nanti masih bandel baru deh kita mainin," usul Sarah. Jessy menimang-nimang sebentar. Tak lama dia mengangguk.

"Nih nomornya Luna, lo save deh." lagi-lagi Jessy menurut. Ia mengeluarkan ponselnya lalu mengetikkan nomor yang ada dalam layar monitor ponsel Sarah.

Eh bego kok gue jadi nurut sama dia sih?! Jessy mendelik malas lalu menghela napasnya pelan. "Balik sekolah mau kagak lo kalau gue ajak shopping?"

"Eh serius???" melihat Sarah berbinar seperti itu membuat Jessy tersenyum miring. Sudah ia duga.

"Iya. Tunggu aja di depan gerbang." Jessy membalikkan badan hendak berjalan dan melanjutkan langkah menuju kelasnya. Tapi sesaat gadis itu kembali menatap Sarah yang terpergok sedang melakukan selebrasi kecil-kecilan.

My Bad Boy Arga [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang