EITSS JANGAN LANGSUNG NGERES YA BACA JUDULNYA
LANGSUNG BACA AJA YUK CUZZ
HAPPY READING ♡
☁️☁️☁️
Argantara melepaskan helmnya. Merapikan rambutnya yang sedikit berantakan lantas memencet bel. Hanya hitungan detik hingga wanita itu membuka pintu memperlihatkan sosok cantiknya dengan senyuman yang amat manis. Dia menghampiri Arga untuk membukakan gerbang lalu menyambutnya hangat.
"Halo, Tante! El nya ada?" tanya Arga. Lusiana merekahkan senyumannya.
"Halo juga Arga! Ada kok di dalam. Ayo masuk!" ajak Lusi. Lelaki itu memasukkan motornya ke dalam garasi lalu mengekori Lusi memasuki kediamannya. "Luna ada di lantai dua, di kamarnya. Kamu masuk aja, ya, Tante mau ambil minuman dulu."
"Oke makasih Tante." lain dengan Lusi yang mengangguk disertai senyuman manisnya, Arga segera melangkah menaiki anak tangga. Beberapa detik kemudian Lusi teringat sesuatu.
"Lupa ngasih tau ... tapi gapapa deh biar jadi urusan anak muda," monolognya lantas melenggang menuju dapur. Setiap ada tamu, Lusi akan menyajikan minuman dan beberapa makanan ringan. Ramah kepada semua orang adalah ajaran yang coba Lusi terapkan pada Luna.
Argantara terus melanjutkan langkahnya. Hingga ia berhenti tepat di depan sebuah pintu kayu berwarna putih dengan ornamen pink yang menghiasinya. Entah kenapa Luna sangat menyukai permen. Mulai dari rasanya, pernak-pernik hingga beberapa pakaiannya yang juga bernuansa manis seperti permen.
"Bocah." Arga bergumam mengingat kebiasaan gadisnya itu. Tangannya meraih kenop pintu, membukanya kemudian berjalan masuk.
"Hihi enggak tau bukan gitu ceritanya."
"Apa? Emang kayak gitu kok. Huu dasar El Kezriye."
"Ih hahaha enggak pokoknya enggak!"
Arga terdiam menyaksikan dua sejoli di depannya yang tengah asyik bergurau itu. Luna dan entah siapa lelaki yang berbaring di sampingnya. Memeluk Luna sambil sesekali tertawa lepas.
"El!" seru Arga membuat si empunya nama tersentak kaget. Luna seketika mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap Arga dengan rautnya yang sudah tidak bersahabat itu. Arga terlihat sangat marah.
"Anu ... kamu salah paham, Arga. Ini—"
"Kamu!!" Arga menatap Luna marah. Lelaki itu mencoba mengatur napasnya agar tidak kelepasan. "Kamu bohongin aku. Katanya pulang sama Mama kamu, tapi apa?? Jessy lihat kamu dijemput cowok. Aku susulin ke sini malah tiduran berduaan sama cowok lain?!! El!!"
Melihat pertengkaran itu, Ali bangkit dari posisinya. Ia menghampiri Arga untuk membantu Luna menjelaskan. "Bro, tadi dia udah bilang kalau lo salah paham. Semuanya gak kayak yang lo pikirin."
Sementara Arga menatap lawan bicaranya itu dengan nyalang. Oh, dia baru ingat. Ternyata ia masih berhadapan dengan lelaki yang sama. Lelaki yang memeluk El nya kemudian merangkulnya memasuki mobil. Arga berdecih.
"Anjing goblok astagfirullah Ya Allah maafkan hamba." Arga bergumam lantas mendongak menatap Ali lalu memberikan bogeman mentahnya.
BUGH
Tentu saja pukulan seorang Argantara Mahendra selalu berhasil membuat lawannya tersungkur. Luna yang melihatnya pun memekik tajam. Ia berusaha menolong Ali saat Arga menatapnya garang.
"EL!!" bentak Arga. Luna menggeletukkan gerahamnya. Ia kembali berdiri lalu membalas tatapan lelaki itu tak kalah seramnya.
"DIA KAKAK AKU, ARGA!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Arga [SELESAI]
Teen Fiction[ COMEDY ROMANCE ] Apa benar poin plusnya Arga itu hanya soal tampangnya yang sempurna? Tampan, putih, dan tinggi? Tidak ada yang lain? Misalnya rajin, suka menolong, pintar, disiplin, dan gemar menabung? Hmm ... JANGAN HARAP!! Dia Argantara Mahen...