Pagi itu di sebuah rumah sederhana yang ditinggali seorang gadis muda dengan seorang kakek tua yang tampak bahagia meski hidup serba pas-pasan. Seperti biasa wanita itu akan berangkat bekerja pukul 7 pagi dan akan pulang pukul 21.00 dikarenakan jarak rumah dengan tempat ia bekerja cukup jauh.
"Kakek Baek berangkat ya, ini sudah Baekhyun siapkan sarapan dan juga untuk makan siang. Kakek jangan lupa diminum obatnya kalau ada apa-apa hubungin Baek, ok?" Ucap Baekhyun pada sang kakek.
"Iya sayang terima kasih, yasudah berangkatlah sebelum terlambat." Ucap Byun Haekyun kakek Baekhyun.
Setelahnya Baekhyun seperti biasa berjalan cukup jauh untuk bisa sampai di halte maklum saja rumah yang Baekhyun tempati berada jauh dari jalan besar. Bekerja part time sebagai pelayan toko bunga hingga menjadi pelayan di salah satu restaurant Baekhyun lakukan untuk bisa tetap bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi dan kerasnya hidup. Apapun akan Baekhyun lakukan selama itu hal yang baik dan tidak merugikan negara ditambah sang kakek yang notabennya satu-satunya keluarga yang Baekhyun punya saat ini dalam kondisi yang tidak baik, bicara soal tali persaudaraan entahlah apakah ia masih memiliki saudara atau tidak mengingat sudah lama sekali ia tidak tahu apapun perihal itu, semenjak bibi nya meninggal bertahun-tahun yang lalu.
Mulai pukul 8 hingga 14 siang ia akan bekerja sebagai pelayan di toko bunga seperti saat ini ia sedang mendisplay beberapa bunga yang baru dan juga merapihkan bunga segar yang baru saja tiba.
"Permisi ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya Baekhyun pada seorang pria tua yang terlihat sedang kebingungan.
"Ahh iya saya ingin membeli sebuah bunga." Balasnya.
"Kalau boleh saya tau bunga untuk siapa tuan? agar saya bisa mencarikan yang sesuai." Ucap Baekhyun penuh dengan kesopanan.
"Untuk teman lama saya, kita sudah melalui banyak hal bersama. Saya berniat mengunjunginya hari ini."
"Ahh baiklah saya paham mari saya bantu tuan. Kalau boleh saya sarankan bunga Iris atau mawar kuning mereka menjadi lambang dari sebuah persahabatan yang sangat kuat dan merupakan sebuah simbol dedikasi dan kekuatan." Jelas Baekhyun.
"Baiklah saya suka bisa tolong siapkan untuk saya bunga Iris." Pinta pria tua itu.
"Akan saya siapkan tuan, anda ingin 2 warna atau satu warna saja?" Tanya Baekhyun.
"Dua warna tidak buruk."
"Baiklah saya akan mencampur bunga iris biru dan kuning." Ucap Baekhyun dan setelahnya ia mulai merangkai bunga tersebut untuk di jadikan bouquet sederhana tapi terlihat sangat menawan dengan pencampuran yang pas dipandang mata.
Setelah selesai dengan pesanan tersebut Baekhyun kembali menyiapkan pesanan demi pesanan yang datang ke tokonya, hari yang sangat sibuk untuk Baekhyun saat itu.
******
Di lain sisi di kediaman Baekhyun, datanglah seorang tamu yang tidak seperti biasanya, membuat Haekyun membeku saat mengetahui siapa yang datang berkunjung ke rumahnya.
"Selamat siang Haekyun lama tidak berjumpa." Ucap pria tua itu.
"Ahh tu...tuan si...silahkan masuk." Balas Haekyun mempersilahkan tamunya.
"Ahh ini aku baru saja membeli bunga untuk mu sebagai lambang pertemanan kita selama ini. Bunga yang cantik dengan arti yang cantik pula, aku tidak tau apakah itu benar tapi pelayan itu mengatakan tentang arti dedikasi dan kekuatan." Jelasnya.
"Terima kasih tuan."
"Bagaimana kabar mu? sudah sangat lama kita tidak bertemu, ahh semenjak anak dan menantumu meninggal bukan? 12 tahun atau 15 tahun yang lalu?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔
FanfictionEND Complete Story Cerita mengandung unsur ⚠️🔞 harap bijak dalam memilih bacaan. Dijodohkan dengan pria gila yang hypersex, bertahan meski dengan keterpaksaan. Hingga berakhir menjadi pemuas nafsu suami sekaligus menjadi atasannya. Akankah ia bisa...