11

4.6K 274 11
                                    

"Baek bisa kita bicara?" Ucap Lisa.

"Ne eonni ada apa?"

"Maafkan aku Baek aku harus mengatakan ini padamu, hari ini hari terakhir mu bekerja di sini. Kedua adikku sudah kembali mereka yang akan membantu ku lagi di sini."

"Ahh tak apa eonni aku sadar kau hanya membantuku karena saat itu kedua saudaramu harus pergi menyelesaikan urusannya, aku tak masalah justru aku banyak terima kasih padamu sudah 6 bulan ini aku diberikan kesempatan untuk bekerja di sini denganmu."

"Terima kasih kau mau menerima keputusanku Baek."

"Loh tentu saja aku terima eonni, kau kan pemilik ini kau yang menggajiku. Sudah aku akan melanjutkan pekerjaanku." Balas Baekhyun sambil tersenyum.

Sejak pukul 19.00 Chanyeol sudah pulang tidak seperti biasanya, Baekhyun sebenarnya ingin bertanya tapi mengingat statusnya yang tidak berhak tau apapun tentang Chanyeol akhirnya ia urungkan.

Baekhyun mengambil tas kerja Chanyeol dan jas yang sajak pria itu datang berada digenggaman tangan bersama tasnya. 

"Mau mandi dulu atau makan dulu?" Tanya Baekhyun.

"Mandi dulu." Jawab Chanyeol datar.

"Baiklah tunggu, akan aku siapkan airnya."

Chanyeol kini tengah duduk di kursi sudut kamarnya sambil memainkan ponsel di tangannya.

"Airnya sudah siap." Ucap Baekhyun.

Chanyeol langsung berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan diri, sedangkan Baekhyun menyiapkan pakaian santai untuk suaminya setelah itu pergi menuju dapur menata makan malam yang belum sempat ia tata tadi.

Tak lama Chanyeol ikut bergabung dengan Baekhyun yang langsung fokus mengambil makanan dan menaruhnya di piring untuk Chanyeol, Ohh ayolah apa Baekhyun lupa untuk tidak bersikap seperti seorang istri seperti perkataan Chanyeol waktu itu. Tapi entahlah Baekhyun terlalu baik hingga tidak bisa mengabaikan orang lain yang sudah dengan jelas menyakitinya dan Chanyeol yang tidak pernah risih dengan sikap Baekhyun. Ahh dan apa Chanyeol sudah melupakan tentang perjanjian yang dia buat sendiri. Entahlah hanya mereka yang tau atau memang dasarnya mereka pasangan yang aneh. 

Katakan saja bahwa keduanya adalah makhluk Tuhan paling naif yang bisa menipu diri mereka sendiri tapi justru membuat keduanya terperangkap dalam situasi yang disebut dengan Kenyamanan.

"Kau tidak bekerja?" Tanya Chanyeol membuka pembicaraan.

"Aku sudah tidak bekerja." Jawab Baekhyun santai.

"Kenapa?"

"Karena sudah habis masa kerja ku." Jawab Baekhyun yang hanya dibalas anggukan dari Chanyeol.

Setelah makan malam berakhir dan Baekhyun tengah mencuci perabotan, Chanyeol masih setia duduk di kursi makan sambil memperhatikan Baekhyun yang tengah menyibukan diri. Ada perasaan tidak enak yang menjalar di hati dan pikiran Chanyeol sejak malam itu.

"Maafkan aku karena membawa wanita itu kerumah ini." Ucap Chanyeol akhirnya.

"Kenapa minta maaf? Ini kan rumahmu kau bebas membawa siapapun ke sini." Ucap Baekhyun yang kini sedang membersihkan meja makan.

"Aku tidak tau kalau kau ada di rumah ku pikir kau sedang bekerja."

Baekhyun yang mendengar itu akhirnya menyerah dan duduk di hadapan Chanyeol.

"Maafkan aku sebelumnya jika terkesan lancang. Jika kau melakukan itu karena berpikir aku tidak di rumah bagaimana jika saat itu bukan aku yang di rumah melainkan keluargamu, bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa kita harus bersikap layaknya sepasang suami istri yang bahagia."

"Aku tidak bermaksud lancang atau mengaturmu, tapi bisakah jangan melakukannya di sini. Bukankah kau banyak uang kau bisa menyewa hotel dan melakukan itu sesuka hatimu. Aku hanya khawatir hal buruk akan terjadi dan aku tidak bisa membantumu saat itu." Tambah Baekhyun.

Setelah mengutarakan isi hatinya Baekhyun langsung kembali menyibukkan diri dengan membaca buku yang belum rampung ia selesaikan.

Malam itu setelah pembicaraan dengan Baekhyun, Chanyeol lebih memilih untuk berkutat dengan pekerjaannya yang sangat menumpuk di tambah sekertarisnya harus mengundurkan diri karena sudah berumah tangga dan memutuskan berenti bekerja mulai hari ini. Menambah beban di pikiran Chanyeol serta tekanan yang di berikan keluarganya.

Angka jam semakin bertambah kesunyian pun tambah mendominasi menandakan sudah waktunya untuk manusia mengistirahatkan tubuhnya, tapi tidak dengan Baekhyun yang masih bergerak gelisah mengingat ia tau bahwa Chanyeol berada di rumah tapi belum juga masuk ke kamar. Jika pria itu sejak awal belum pulang mungkin Baekhyun tidak akan segelisah ini karena berpikir lembur tapi tidak jika pria itu jelas-jelas berada di sini.

Baekhyun perlahan turun dari ranjang dan ke lantai bawah berniat mengisi gelas namun atensinya beralih ke ruang kerja yang pintunya sedikit terbuka dan masih terlihat menyala kontras dengan ruangan sekitarnya yang sudah padam.

"Kau belum tidur?" Tanya Baekhyun saat memperlihatkan sedikit wajahnya.

"Ahh sebentar lagi." Ucap Chanyeol sambil melirik jam di ponselnya.

"Mau ku buatkan sesuatu?" Tawar Baekhyun.

"Teh jika tidak merepotkan." Ucap Chanyeol yang dibalas anggukan paham oleh Baekhyun.

Tak berapa lama Baekhyun datang dengan secangkir teh chamomile di tangannya, masuk dan meletakkannya di samping Chanyeol. Sedikit Baekhyun melihat apa yang Chanyeol sedang kerjakan hingga otaknya seakan langsung bekerja dan tau apa yang sedang suaminya itu tengah selesaikan.

"Ku rasa kau harus mengubah hitunganmu." Ucap Baekhyun tanpa sadar sambil terus melihat laptop milik Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar itu langsung melihat ke arah Baekhyun menunggu kelanjutan istrinya itu. Baekhyun yang sadar langsung bertemu tatap dengan Chanyeol, seakan sadar apa yang Chanyeol tunggu Baekhyun melanjutkan.

"Ini kau harus mengganti hitunganmu." Ucap Baekhyun sambil menunjuk ke arah layar monitor.

"Kenapa?" 

"Harganya terlalu mahal, aslinya tidak akan semahal itu jika kau tau, bahkan jika ada toko penyedia yang ingin curang mereka tidak akan menaikkan marginnya sebanyak itu."

"Ini bukan hitunganku, tapi bagian perencanaan aku hanya tengah membaca sebelum menyetujuinya."

"Ahh mungkin ada yang ingin bermain kotor di kantormu. Kau harus hati-hati sebelum menyetujuinya. Kalau begitu aku permisi, dan ya teh mu jangan lupa di minum." Ucap Baekhyun dan mulai beranjak pergi namun tangannya di tahan Chanyeol.

"Bisakah aku minta bantuanmu, aku tidak tau banyak tentang perhitungan harga ini bisakah kau membantuku." Pinta Chanyeol.

Baekhyun berusaha menimbang permintaan Chanyeol namun ia sadar bahwa suaminya itu tengah membutuhkan bantuan dan sebagai istri sudah seharusnya ia membantu.

"Baiklah, tapi bisakah dilanjutkan besok? Besok hari libur, sekarang sudah malam sudah waktunya istirahat." Ucap Baekhyun dan meninggalkan Chanyeol.

Chanyeol yang mendengar itu hanya mampu tersenyum senang karena respon Baekhyun. Ia mulai membereskan meja kerjanya dan menyesap teh buatan istrinya sebelum akhirnya menyusul Baekhyun ke alam mimpi.

TBC.
Selamat membaca, jangan lupa vote nya ya.

The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang