14

4.3K 250 7
                                    

Pagi harinya Baekhyun bangun lebih dulu, suhu tubuhnya sudah membaik tapi pening di kepalanya masih tidak bisa mentolerir. Perlahan ia bisa menyesuaikan keadaan hingga ia sadar bahwa kini ia tengah di peluk oleh tubuh polos suaminya, tunggu polos? perlahan Baekhyun membuka selimut dan seketika ia terkejut saat melihat bukan hanya suaminya yang polos tapi ia juga, bahkan kini keduanya sedang berada di posisi yang sangat intim.

Perlahan dengan seluruh kekuatannya ia pun teriak dan mendorong tubuh Chanyeol hingga jatuh ke lantai.

"Yakkk apa yang kau lakukan padaku eoh? kenapa aku tidak menggunakan apapun? katakan apa yang kau lakukan?!" Teriak Baekhyun.

Chanyeol yang masih merasaka sakit di tubuhnya setelah di dorong oleh Baekhyun hingga tersungkur ke lantai, di tambah dengan teriakan Baekhyun yang sangat keras membuat Chanyeol pening seketika karena ia dibangunkan dengan tidak santai membuat otaknya bekerja sedikit melambat.

Saat sudah bisa menyesuaikan dengan keadaan Chanyeol bangkit dan memakai pakaiannya yang ia lepas semalam.

"Aku hanya ingin menyelamatkanmu, harusnya kau berterima kasih aku tidak melakukan apapun padamu. Jika kau tidak suka tak perlu mendorongku seperti itu. Menyebalkan." Ucap Chanyeol kesal sambil berjalan keluar kamar meninggalkan Baekhyun yang termenung.

"Aku tak butuh bantuanmu!!!" Teriak Baekhyun.

"Ya katakan itu 6 jam yang lalu dan aku tidak akan melakukan apapun, akan aku biarkan kau kedinginan hingga sekarat atau mati." Kesal Chanyeol.

Chanyeol keluar kamar sambil membanting pintu kamarnya, Baekhyun yang melihat itu malah menciut ia baru sadar bahwa semalam ia pulang dengan keadaan yang kedinginan. Ia tidak tau apa yang ia alami setelahnya.

Baekhyun berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya selang 30 menit seorang wanita yang ia ketahui merupakan sepupu Chanyeol masuk ke dalam kamarnya.

"Hai bagaimana keadaanmu? berbaringlah aku akan memeriksamu." Pinta Wendy dan langsung di turuti Baekhyun.

Wendy memeriksa tubuh Baekhyun dan bertanya mengenai keluhannya.

"Melihatmu sudah membaik aku benar-benar berterima kasih pada Chanyeol karena dia sudah berhasil menyelamatkanmu semalam."

"Maksud eonni?" Tanya Baekhyun.

"Semalam Chanyeol memintaku memeriksamu, keadaanmu tidak baik-baik saja kau mengalami hipotermia, aku memintanya untuk menghangatkanmu awalnya dia memang menolak tapi melihat kondisimu sekarang aku jadi tau kalau dia akhirnya menyerah dan melakukannya."

"Hmm terima kasih eonni."

"Jangan berterima kasih padaku, tapi pada suamimu. Kalau begitu eonni pamit dulu harus ke rumah sakit, cepatlah membaik dan jangan pergi saat badai salju. Tubuhmu tidak kuat dingin ku rasa." Nasehat Wendy.

"Baiklah eonni."

Setelah mendengar penuturan Wendy, Baekhyun jadi tidak enak atas sikapnya pada Chanyeol beberapa saat yang lalu dengan langsung menuduh suaminya itu tanpa mendengar penjelasannya terlebih dulu.

Baekhyun berjalan menuju dapur menyiapkan sarapannya setelah 30 menit berlalu dan makanan sudah tertata ia kemudian mencari keberadaan suaminya itu yang ternyata tengah tertidur di salah satu kamar tamu.

"Chan bangun, sarapan dulu." Ucap Baekhyun sambil mengguncang tubuh besar Chanyeol.

Chanyeol yang masih betah menutup matanya hanya membalas dengan gumaman.

"Bangun Chan, sarapan dulu. Kau tidak akan ke kantor memangnya?"

Tak lama Chanyeol pun bangun dari tidurnya dan memandang Baekhyun yang belum juga beranjak dari sampingnya.

"Bagaimana keadaanmu? sudah lebih baik? apa Wendy sudah datang?" Tanya Chanyeol.

Baekhyun semakin tidak enak setelah mendengar rentetan pertanyaan Chanyeol padanya.

"Ya sudah lebih baik, eonni sudah datang tadi." Ucap Baekhyun.

"Baguslah." Ucap Chanyeol dingin dan bangkit dari ranjang.

Baekhyun yang melihat itu langsung memegang tangan kekar suaminya itu, membuat Chanyeol harus menghentikan langkahnya dan menatap Baekhyun yang masih diam.

"Maafkan aku atas sikapku tadi padamu dan terima kasih sudah menyelamatkanku." Ucap Baekhyun tulus.

Mendengar itu Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya kasar.

"Baiklah aku sudah melupakannya."

"Terima kasih."

"Hmm. Boleh ku tanya kau itu dari mana bisa sampai seperti itu?" Tanya Chanyeol penasaran.

"Aku... aku mencari pekerjaan, aku tidak tau bahwa badai akan turun kemarin."

"Kau sudah mendapatkannya?"

"Belum, tidak ada yang membuka lowongan pekerjaan." Ucap Baekhyun sedih.

"Kenapa kau ingin sekali bekerja? bukankah aku sudah memberikanmu uang?"

"Aku tidak ingin menggunakan uang dari mu untuk kakekku dan untuk melunasi hutang keluargaku."

"Hutang? bukankah sudah lunas dengan pernikahan ini? lalu untuk hutang yang mana lagi?"

"Aku tidak ingin membuatmu terus terjebak dengan pernikahan ini. Kau tidak bisa menerima pernikahan ini kan maka dari itu aku ingin melunasinya jadi kita tak perlu meneruskan pernikahan paksa ini." Ucap Baekhyun.

Mendengar itu ada perasaan tidak terima di diri Chanyeol saat mendengar alasan Baekhyun. Entahlah ia sudah merasa nyaman ada Baekhyun di hidupnya meski belum bisa membuka hatinya tapi ia tidak ingin kehilangan Baekhyun di hidupnya.

"Kau mau bekerja denganku?"

"Maksudmu?"

"Aku belum menemukan sekertaris yang cocok, jadi kau mau bekerja denganku sebagai sekertarisku?"

"Tapi aku kan hanya lulusan SHS, kau bisa mendapatkan yang lebih yang memiliki title di belakang namanya."

"Title tidak menjadi patokan seseorang bisa berhasil di dunia kerja. Kau tau banyak orang yang tidak memiliki title di belakang namanya tapi mampu bersaing dengan yang bertitle. Kemampuan seseorang bukan dilihat dari apa ijazahnya tapi di lihat dari kemampuan. Ijazah hanyalah sebuah kertas yang tidak bisa kau jadikan pembatas untuk dirimu berkembang."

Mendengar setiap kata suaminya itu hatinya menghangat hingga tak sadar air matanya pun terjatuh dari pipi mulusnya.

"Kenapa menangis?" Ucap Chanyeol sambil menghapus air mata Baekhyun.

"Aku tidak pernah di hargai orang lain yang yang statusnya di atasku. Orang-orang sepertimu biasanya menganggapku kalangan bawah dan tidak akan bisa bersaing dengan kalanganmu hanya karena pendidikanku."

"Mulai sekarang jangan pernah pikirkan perkataan mereka dan membuatmu tidak ingin berkembang tapi jadikan itu alasan untuk dirimu membuktikan pada mereka bahwa kau mampu dan bahkan lebih baik. Tidak semua orang beruntung untuk menerima pendidikan yang terbaik, tapi semua orang berhak untuk mendapatkan penghidupan yang layak."

"Terima kasih." Ucap Baekhyun sambil tersenyum.

"Jadi bagaimana? apa kau menerima tawaranku?" Tanya Chanyeol lagi.

"Baiklah aku mau, tapi kau bisa mencoba dulu hasil pekerjaanku jika aku tidak bisa mengikuti standar perusahaanmu kau tidak perlu sungkan untuk mendepakku hehe."

Mendengar itu Chanyeol hanya tertawa sambil menganggukan kepalanya. Mengajak Baekhyun untuk sarapan mengingat sudah cukup lama keduanya berada di dalam kamar hingga melupakan sarapan mereka yang mungkin sudah dingin.

TBC.
Selamat membaca, jangan lupa vote ya.

The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang