10

4.9K 262 9
                                    

Hari-hari terus berlalu sama seperti biasanya tidak ada yang banyak berubah dalam rumah tangga Baekhyun dan juga Chanyeol, keduanya masih terus menjaga jarak mematuhi peraturan dan janji yang membatasi hubungan mereka, membuat tidak ada kemajuan sedikit pun.

Setiap pulang bekerja dari toko bunga Baekhyun hanya menghabiskan waktunya di ruang perpustakan besar milik Chanyeol, mempelajari apapun yang belum pernah ia dapatkan, ingat bukan Baekhyun perempuan yang pintar hanya saja ia harus merelakan pendidikannya berakhir sampai di bangku SHS saja.

Menjelang sore ia akan menghabiskan waktu di taman belakang rumah ini menyirami setiap bunga, memetik dan menyusunnya ke dalam vas dan meletakkannya di beberapa sudut rumah itu.

Chanyeol sebenarnya sudah menyadari perubahan rumahnya yang terasa lebih nyaman dipandang mata saat ada beberapa tanaman hidup menghiasi sudut rumah serta wangi harum yang membuat pikirannya releks. Namun ia enggan bertanya pada Baekhyun, ia tidak peduli selagi kegiatan sex nya tidak terganggu.

Malam itu di saat Baekhyun sudah selesai menata makan malamnya meski ia lagi-lagi paham bahwa Chanyeol tidak akan datang dan ikut menyantap bersamanya, seharusnya ia tidak perlu menata dengan sangat rapih seperti akan makan bersama dengan suaminya.

Malam itu ketika Baekhyun hendak mendudukkan dirinya di kursi makan, gebrakan pintu rumah yang sangat kencang mengintrupsi dirinya membuatnya melangkah menuju ruang depan takut hal buruk terjadi.

Namun sayang disayang hal buruk memang terjadi, malam itu untuk pertama kalinya ia melihat suaminya sendiri datang bersama seorang wanita berpakaian cukup terbuka yang sudah bisa ia tebak wanita malam. Mereka saling bertautan bibir saling membagi saliva duduk di sofa ruang keluarga tanpa mempedulikan Baekhyun yang kini tengah berdiri kaku melihat pemandangan yang tidak pernah terlintas di otaknya.

Sakit...

Satu kata yang kini tengah mendominasi hatinya, entahlah sejak kapan ada rasa sesak, sakit dan cemburu bisa ia rasakan pada seorang pria yang merupakan suaminya hanya karena pernikahan terpaksa bukan berlandaskan cinta, atau apakah ia mulai menerima dan mencintai pria gila yang sialnya suaminya itu yang kini tengah berbagi nafsu di rumah mereka.

"Chan...." Panggil Baekhyun dengan suara yang bergetar.

Chanyeol melepaskan tautan bibir keduanya, tapi tidak dengan remasan yang ia lakukan pada bokong sintal wanita bayaran itu di tambah goyangan sang wanita yang tidak pernah berenti meski ia sudah mengintrupsi dengan panggilan.

"Eoh kau? sedang apa kau disini? pergi sana ingat bukan ini bukan urusanmu." Titah Chanyeol.

Baekhyun yang mendengar itu tanpa sadar meneteskan air matanya dalam diam, sambil tetap berada di posisinya seakan membatu. Chanyeol melanjutkan lagi kegiatannya yang sempat terhenti hingga sang wanita mulai membuka resleting celana milik Chanyeol dan mengeluarkan asetnya serta memakaikan pengaman.

Baekhyun yang melihat adegan itu benar-benar teriris hatinya, derai air matanya semakin tidak terbendung lagi, hingga ia mulai melangkahkan kakinya pergi tidak ingin melihat hal yang semakin jauh semakin membuat hatinya sakit. Chanyeol melirik ke arah Baekhyun ia tau bahwa istrinya itu tengah menangis, entah dari mana melihat itu hati Chanyeol merasa tercubit.

Ini pertama kalinya Chanyeol bermain di rumahnya, karena saat ia akan membooking salah satu kamar di club dan juga hotel ia melihat ada seseorang yang ia tau itu adalah orang suruhan kakeknya, tanpa pikir panjang ia membawa wanita yang malam itu ia bayar untuk bermain di rumahnya. Ia tidak tau bahwa Baekhyun berada di rumah karena sepengetahuannya Baekhyun bekerja sesuai apa yang wanita itu katakan saat pertama kali.

Namun lagi-lagi nafsu yang ia alami jauh lebih mendominasi hingga ia lupa rasa yang baru saja ia rasakan. Malam itu terdengar suara erangan serta desahan saling bersautan menguasai ruang keluarga. Makan malam yang sebelumnya Baekhyun siapkan dan hendak ia makan tidak tersentuh sama sekali.

Baekhyun kini memposisikan dirinya di kamar duduk di lantai yang dingin bersandarkan tembok sambil memandang keluar jendela. Entahlah apa yang ia rasakan tidak bisa ia pahami bahkan air mata yang sudah ia tahan tidak pernah bisa berenti.

Satu hal yang saat itu Baekhyun sadari bahwa suaminya itu memang tidak mengharapkan kehadirannya atau bahkan menganggapnya, jadi tentu saja tidak akan memikirkan perasaannya. Chanyeol berhak membawa siapapun masuk ke rumah ini mengingat rumah ini adalah rumahnya.

Baekhyun akhirnya sadar bahwa ia seharusnya bersyukur masih ada orang yang mau menampungnya meski dengan berkedok sepasang suami dan istri. Sejak ia mengetahui fakta bahwa pernikahannya adalah penikahan rahasia. Harusnya ia bisa mengantisipasi bahwa hal yang seperti itu bahkan lebih akan bisa ia saksikan, harusnya ia bisa menguatkan hatinya.

Dini hari Chanyeol sudah menyelesaikan kegiatan panasnya, ia membersihkan diri dan ikut tidur di ranjang samping Baekhyun. Sekilas ia melihat istrinya yang sudah lebih dulu terlelap, entah setan dari mana yang menuntun Chanyeol untuk mengecup bibir istrinya itu.

"Cup... Maafkan aku. Selamat malam." Ucapnya sambil mengelus surai Baekhyun.

Pagi harinya tidak ada yang berubah bagi Baekhyun ia menjalankan tugasnya, menyiapkan air, pakaian, sarapan dan membangunkan Chanyeol. Tidak ada pembicaraan yang berarti bagi keduanya. Baekhyun hanya sedang berusaha untuk melupakan kejadian yang menyakitkan hatinya malam itu.

TBC.
JANGAN LUPA VOTE YA, SELAMAT MEMBACA.

The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang