Pukul 10.00 pagi keluarga Park sudah tiba di kediaman sederhana Baekhyun dengan beberapa buah tangan yang dibawa oleh Seohyun, Baekhyun hanya bisa tersenyum sopan menyambut keluarga yang akan meminangnya. Namun ada satu yang terus berputar di otak nya di mana lelaki yang akan menjadi suaminya kalau yang datang hanya seorang kakek yang ia ingat pernah ia layani di toko bunga dengan sepasang orang dewasa yang sudah bisa ia pastikan mereka adalah suami istri, lantas di mana pria yang disebut sebagai cucu keluarga tersebut.
Oh Tuhan jangan katakan ia akan di jadikan istri kedua, sunggu ia tidak akan rela lebih baik dia bersujud meminta opsi lain atau harus mengabdikan dirinya seumur hidup di keluarga tersebut sebagai pelayan menggantikan sang kakek itu tidak masalah bahkan terdengar lebih baik.
"Selamat datang, silahkan masuk tuan... nyonya." Ucap Haekyun mempersilahkan masuk.
Kini mereka sudah duduk di ruang tamu rumah Baekhyun hawa tegang justru Baekhyun rasakan kini takut hal buruk lah yang akan ia dengar. Tetap berdoa pada Tuhan untuk sesuatu yang belum jelas ia ketahui.
"Perkenalkan ini Baekhyun cucu saya." Ucap Haekhyun memperkenalkan Baekhyun.
Baekhyun yang mendengar itu langsung membungkuk dan menerima jabatan tangan ketiga orang dewasa itu dengan sangat sopan. Ohh Tuhan berikan ia kekuatan untuk bisa menormalkan perasaannya kali ini.
Keluarga Park yang melihat bahwa calon anggota keluarganya ini sedang gugup langsung mengulas senyuman.
"Tak perlu gugup nak... panggil aku eomma dan ini suamiku kau bisa memanggilnya appa. Kau akan menjadi bagian keluarga kami jadi tak perlu memanggil Tuan dan Nyonya. Dan ya yang di sana ayah mertua ku kau bisa memanggilnya haraboji atau kakek senyaman kau saja." Jelas Seohyun sambil tersenyum hangat.
"Ahh ne.. eo...eomma." Balas Baekhyun gugup.
"Ahh maaf cucu ku tidak bisa datang karena ada pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan." Ucap Euisung.
"Tak apa tuan kami mengerti." Balas Haekyun.
"Baiklah langsung saja kami ingin langsung memperjelas mengenai perjodohan, aku ingin cucu mu menikah dengan cucu ku satu minggu lagi." Ucap Euisung.
Kedua orang tua Chanyeol yang sudah sangat paham dengan watak Euisung sudah bisa memprediksi bahwa hal ini akan terjadi maka dari itu Seohyun sempat menanyakan pada sang anak terlebih dahulu.
"Tuan apa tidak terlalu cepat?" Tanya Haekyun.
"Tidak lebih cepat lebih baik bukan? Bagaimana nak apa kau setuju?" Tanya Euisung.
"Jika memang itu keputusannya akan kami terima." Balas Baekhyun.
"Pernikahan apa yang kau inginkan?" Tanya Euisung lagi.
"Aku tidak masalah apapun itu ha..haraboji bukan tempat kami untuk banyak menuntut." Balas Baekhyun yang masih dengan kegugupannya.
Kepasrahan keluarga Byun tidak pernah luput dari pandangan keluarga Park, terutama Taecyeon dan juga Seohyun sebagai orang tua Chanyeol mereka melihat Baekhyun adalah wanita yang baik dan mungkin bisa merubah sifat Chanyeol. Ya Euisung memang benar mengenai calon menantu mereka tidak ada kepura-puraan yang terlihat di diri Baekhyun.
"Maaf aboji tapi Chanyeol sempat berpesan jika akan menentukan pernikahan ia ingin sebuah permintaan." Ucap Seohyun ragu.
"Katakan." Balas Euisung.
"Dia hanya ingin pernikahan sederhana dan juga hanya di hadiri orang terdekat saja Chanyeol ingin pernikahannya private dan ia juga ingin setelah menikah tinggal terpisah hanya tinggal berdua dengan istrinya." Ucar Seohyun.
Euisung yang mendengar itu langsung melihat ke arah Baekhyun yang masih terus menunduk, Euisung masih memiliki hati tentu saja ia mengerti ada perasaan sesak yang sedang Baekhyun rasakan maka dari itu ia mencoba mengerti Baekhyun.
"Bagaimana denganmu nak apa kau tidak keberatan?" Tanya Euisung.
"Tak apa haraboji, mengenai tinggal terpisah bukan kah memang sudah seharusnya aku mengikuti perintah dan keinginan suami ku nanti. Dan meski begitu aku tetap bisa menemui kakek ku kan?" Tanya Baekhyun.
"Tentu saja kau hanya akan jadi anggota keluarga kami bukan menjadi tahanan kami." Balas Euisung.
Pembicaraan terus berlanjut tapi tidak dengan hati dan pikiran Baekhyun saat ini. Bagaimana bisa di saat acara yang sangat penting calon suaminya tidak menampakan diri. Sebenarnya ia akan menikah dengan seseorang atau dengan setan itulah yang ada di benak Baekhyun saat ini.
"Padahal aku berharap bisa melihat calon suamiku setidaknya aku tau seperti apa paras dan tutur katanya jadi aku bisa tau apakah dia pria yang baik atau bukan, tapi nyatanya malah seperti ini." Batin Baekhyun.
Setelah pembicaraan selesai pembicaraan yang sebenarnya tidak banyak kontribusi dari pihaknya karena ia dan sang kakek hanya menjadi pendengar setelah itu menganggukan kepala sebagai tanda setuju. Semuanya sudah di urus oleh keluarga Park ya lagi-lagi bukan posisi nya untuk banyak menuntut, sirna sudah hayalan tentang pernikahan impian yang pernah dibayangkan olehnya.
Baekhyun di ajak oleh Seohyun untuk pergi ke butik untuk memesan gaun pernikahannya yang akan di selenggarakan satu minggu lagi. Baekhyun sangat nyaman dengan calon ibu mertuanya ini tidak seperti di bayangkan oleh Baekhyun sebelumnya bahwa ia akan mendapatkan keluarga yang sombong dan melihat seseorang dari kasta. Satu harapan Baekhyun bahwa calon suaminya juga memiliki sifat yang sama dengan ketiga orang yang hari ini ia temui.
"Kajja masuk, kau jangan gugup seperti itu biasa saja aku akan jadi eomma mu." Ajak Seohyun saat keduanya sudah memasuki butik.
Baekhyun memilih gaun yang cukup sederhana mengingat pesta pernikahannya juga akan sangat sederhana. Akan aneh jika ia menggunakan gaun yang mewah dan besar. Seohyun benar-benar terpana dengan kepribadian Baekhyun, ia dia sedikit mendengar tentang Baekhyun dari ayah mertuanya saat perjalanan menuju rumah Baekhyun.
Tak terasa sudah satu jam ia berada di butik menjelaskan apa yang ia ingin kenakan nanti yang langsung saja di gambar oleh sang designer meski ada beberapa yang harus di koreksi oleh Seohyun hanya karena menurutnya gaun yang Baekhyun inginkan terlalu sederhana untuk sebuah pernikahan yang notaben nya sekali seumur hidup itu.
Jam sudah menunjukan hampir pukul 14.00 sebentar lagi adalah waktunya ia bekerja part time di restaurant mengingat hari ini ia hanya izin kerja di toko bunga, ingatlah waktu itu adalah uang dan Baekhyun butuh uang maka dari itu ia meminta izin pada calon mama mertuanya itu untuk pergi bekerja.
"Maaf mama kira kau sudah izin tidak bekerja hari ini." Sesal Seohyun.
"Tidak perlu minta maaf eomma, aku hanya izin dari pekerjaanku yang satunya saja."
"Baiklah kalau begitu biar eomma antar kau ke tempat kerjamu, katakan di mana?"
"Tak perlu eomma aku bisa pergi sendiri."
"Hey jangan seperti itu bagaimana jika kau telat."
Ya ada benarnya juga mengingat waktu terus berjalan dan Baekhyun tidak yakin akan sampai tepat waktu jika ia harus berjalan kaki dari butik.
"Baiklah eomma."
Kini Seohyun sudah tiba di depan restaurant tempat Baekhyun bekerja restaurant yang cukup terkenal di sana.
"Terima kasih eomma sudah mengantar ku." Ucap Baekhyun.
"Tak masalah kalau begitu masuklah jangan sampai absen mu terlambat, eomma juga akan pergi mengurus pernikahan mu."
"Baiklah sampai jumpa eomma, hati-hati di jalan." Pamit Baekhyun yang di balas senyuman manis Seohyun.
TBC.
SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA VOTE NYA YA. TERIMA KASIH.
![](https://img.wattpad.com/cover/281237845-288-k813649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔
FanfictionEND Complete Story Cerita mengandung unsur ⚠️🔞 harap bijak dalam memilih bacaan. Dijodohkan dengan pria gila yang hypersex, bertahan meski dengan keterpaksaan. Hingga berakhir menjadi pemuas nafsu suami sekaligus menjadi atasannya. Akankah ia bisa...