Pagi harinya Baekhyun sudah bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan kakeknya, dirasa semuanya sudah selesai Baekhyun segera memanggil sang kakek untuk datang dan memulai sarapan mereka.
"Kek... kakek... kajja kita sarapan." Panggil Baekhyun.
"Aigo ini hari libur kau bisa lebih santai dan menyiapkannya agak siang nak."
"Tak apa lagi pula Baek sudah biasa."
"Baiklah kajja kita makan."
Setelah sarapan dan memastikan sang kakek meminum obatnya Baekhyun langsung membereskan piring kotor beserta rumahnya sebelum dirinya pamit untuk mengembalikan sepeda yang ia pinjam kemarin.
"Kek... kenapa melamun?" Tanya Baekhyun saat melihat sang kakek yang duduk melamun di depan teras rumah.
"Ahh tidak."
"Jangan bohong, kakek memikirkan apa eoh?"
"Hmm Baek ada yang ingin kakek bicarakan." Ucap Haekyun ragu.
"Bicara apa kek, bicara saja."
"Maaf kan kakek Baek lagi-lagi kakek harus melibatkanmu."
"Ada apa kek?"
"Sebenarnya kakek mempunyai hutang yang sangat banyak pada keluarga Park untuk pengobatan rumah sakit appa mu, pengobatan kakek dan juga kehidupan mu sampai kamu lulus sekolah. Kemarin keluarga Park datang menemui kakek dan dia mengajukan penawaran jika kau mau menikah dengan anggota keluarganya semua hutangnya dianggap lunas. Kakek belum menyetujuinya nak bagaimana pun kau yang akan menjalani itu semua."
"Kakek tidak berniat menjodohkan ku dengan pria tua kan?" Tanya Baekhyun hati-hati.
"Tidak Baek kau akan menikah dengan cucu keluarga Park, kakek tidak berniat menjual mu jadi maka dari itu semuanya ada di tanganmu jika kau tidak setuju kakek akan berusaha membujuk mereka untuk memberikan opsi lain."
"Tidak kek aku tidak pernah berpikir bahwa kakek akan menjual ku atau apapun itu. Aku mengerti sangat mengerti kondisi kita dari dulu seperti apa, jika hanya itu satu-satunya jalan untuk meringankan beban kita Baek tidak masalah."
"Maafkan kakek nak.... kakek selalu melibatkan mu dalam masalah ini."
"Tidak kek tidak perlu minta maaf memang ini kenyataannya jadi tak masalah."
"Tapi apa kau yakin nak?" Tanya Haekyun memastikan.
"Kakek selama ini bekerja di keluarga Park dan juga appa dulu juga sempat bekerja di keluarga Park, Baek percaya keluarga mereka keluarga yang baik."
"Baiklah kalau begitu kakek akan menghubungi keluarga Park."
"Iya kek. ahh ya Baek mau izin ke rumah eonni Wendy untuk mengembalikan sepeda yang Baek pinjam semalam."
"Baiklah hati-hati di jalan."
*******
Setelahnya Baekhyun pun mengayuh sepedenya menuju rumah Wendy sambil terus memikirkan siapa pria yang akan menjadi suaminya. Sebenarnya ia sedikit tidak rela jika harus menjalin hubungan sekali seumur hidup dengan pria yang tidak ia kenal bahkan tidak ia cintai. Namun mau bagaimana lagi jika keadaan yang memaksa takdirnya untuk berakhir menjadi istri tanpa persetujuan hatinya. Baekhyun sebenarnya sadar bahwa hutang keluarganya sangat banyak, mengingat seberapa besar pengeluaran untuk kehidupannya yang sang kakek keluarkan selama ini sangat mustahil jika hanya mengandalkan gaji saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/281237845-288-k813649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Bastard [CHANBAEK] [GS] ✔
FanficEND Complete Story Cerita mengandung unsur ⚠️🔞 harap bijak dalam memilih bacaan. Dijodohkan dengan pria gila yang hypersex, bertahan meski dengan keterpaksaan. Hingga berakhir menjadi pemuas nafsu suami sekaligus menjadi atasannya. Akankah ia bisa...