Flashback, 6 Oktober 2765
Kelas harian salah satu panti anak di Netbeans hari ini dimulai pukul 4 sore. Sore itu, kelas ini akan dipandu oleh sosok paling dikenal sejagat Everard, Tuan Arthur, dan dihadiri oleh kurang lebih 15 pelajar—anak kecil—yang masyarakat umum sebut sebagai harapan masa depan.
Tuan Arthur berdiri di depan kelas, menghadap 15 muridnya. Sambil menunjukkan layar presentasinya, Tuan Arthur menyampaikan banyak materi-materi sederhana seputar sejarah manusia yang sekiranya bisa dipahami oleh kanak-kanak.
"Pada zaman dahulu kala, setiap anak manusia yang lahir di dunia memiliki dua peri pendamping yang merawatnya hingga tumbuh dewasa. Tidak seperti zaman sekarang ini, di mana kalian semua harus tumbuh bersama di panti khusus tanpa peri pendamping," jelas Tuan Arthur.
Salah satu murid perempuannya menyela, "Itu pasti akan menyenangkan, aku juga ingin dibesarkan oleh peri-peri pendamping hingga aku tumbuh dewasa."
Tuan Arthur tersenyum. "Benar. Sebagian anak yang dibesarkan oleh peri-peri itu tumbuh dengan baik, tapi sebagiannya lagi, tidak. Setiap peri memiliki cara mereka sendiri dalam membesarkan anak. Anak yang kurang beruntung kadang harus dibesarkan oleh peri yang buruk."
Murid perempuannya yang lain menyela lagi, "Seperti apa peri yang buruk itu?"
Tuan Arthur berjalan mendekati si penanya. Kepalanya menunduk dan bertatapan dengan gadis kecil yang duduk di depan mejanya. "Siapa nama lengkapmu?"
"Lily Netbeans."
"Ah, Netbeans. Apa cita-citamu?"
Lily menjawab dengan penuh semangat, "Aku ingin menjadi seorang model! Aku ingin berjalan di catwalk dengan gaun cantik jelita yang berkerlap-kerlip atau muncul di sampul Netbeans Magazine!"
"Bayangkan jika aku adalah salah satu peri yang membesarkanmu dan aku memaksamu untuk menjadi seorang ilmuwan kimia yang menghabiskan seumur hidupnya di laboratorium, apakah kau akan menerimanya?"
Lily berpikir sejenak, lalu menjawab, "Tidak mau."
"Nah, beberapa peri yang buruk membesarkan anak dengan paksaan dan tuntutan. Seorang anak tidak boleh menentang keputusan peri mereka, jadi, mau tidak mau, mereka harus menuruti kemauan perinya. Bayangkan, seorang anak yang gemar menyanyi dipaksa untuk menjadi seorang dokter atau sebaliknya? Anak itu tidak akan pernah bahagia dalam hidupnya.
Hal itu menyebabkan perbandingan gaya hidup yang memicu konflik-konflik kecil dalam kehidupan sosial pada zaman dahulu. Itulah alasan mengapa sekarang 'peri' tidak diizinkan lagi untuk merawat seorang anak. Itu juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya lima klan berbeda di Everard, yang setiap klan memiliki spesialisasi di bidangnya masing-masing, menyesuaikan apa yang digemari oleh penduduknya."
"Apakah 'peri-peri' itu sudah punah sekarang?" tanya Lily.
Tuan Arthur menggeleng. "Tidak. Tapi 'peri-peri' itu berubah."
Murid-muridnya mengangguk kompak, walaupun sesungguhnya pura-pura paham. Tuan Arthur mengganti lembar presentasi selanjutnya. "Kita lanjut ke materi berikutnya?"
Kelima belas muridnya mengangguk lagi.
"Aku yakin kalian pasti sudah tahu bahwa dulu, populasi manusia pernah hampir menyentuh angka 8 miliar. Dengan populasi sebanyak itu—kemiskinan, wabah penyakit, dan perang—merupakan musuh terbesar umat manusia. Namun, di antara ketiganya, kemiskinan merupakan hal yang paling sulit dihindari.
Sekarang, kita tidak mengenal apa itu kemiskinan. Dengan jumlah manusia yang hanya mencapai 27 ribu jiwa, penduduk Everard hidup serba berkecukupan karena populasinya yang terkendali. Manusia berhasil melawan salah satu musuh mereka, kemiskinan."
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERARD MISSION
FantasyPada tahun 2800, wilayah kekuasaan terakhir manusia terbagi menjadi lima klan utama untuk mempertahankan bumi mereka yang terjajah.