Kayel Netbeans adalah anak laki-laki yang penuh dengan imajinasi. Ia terlahir kreatif dan dikaruniai jiwa seni yang tinggi. Memadukan beberapa cat warna ke atas kanvas hingga menjadi karya seni yang fantastis sudah menjadi kesehariannya. Sudah bukan pemandangan aneh lagi melihat Kayel pulang ke asrama dengan pakaian penuh noda.
Di kelas formal, Kayel selalu meraih peringkat tertinggi dalam mata pelajaran seni rupa. Namun, ia yang terendah dalam mata pelajaran lainnya. Ia tidak paham matematika, sejarah, geografi, fisika, apalagi kimia.
Cukup beruntung, Kayel memiliki seorang sahabat yang otaknya sangat encer dan tentunya berasal dari klan Bluefish. Namanya Tyler, seorang pemikir kritis yang logis dan realistis. Berbanding terbalik dengan Kayel, Tyler tidak memiliki jiwa intuisi yang besar. Tyler membenci hal-hal yang tidak masuk akal. Baginya, semua hal di dunia ini harus didasari oleh fakta yang sesuai dengan logika.
Oleh karena itu, kehadiran Tyler di hidup Kayel mampu mengimbangi cara berpikir Kayel yang melampaui imajinatif. Selain menjadi sahabat, Tyler juga berperan sebagai pemandu Kayel dalam mempelajari hal-hal yang sulit dicerna oleh otak seniman. Pertemuan antara kedua anak berambut pirang alami ini menciptakan kemistri yang kuat—saling melengkapi dan saling menguntungkan.
Selain itu, menjadi seseorang berkepribadian INFJ yang cukup tertutup membuat Kayel sangat bersyukur memiliki satu teman yang setia. Walaupun Tyler merupakan anak yang terlalu ambisius dan sedikit licik, Kayel tetap merasa nyaman karena hanya Tyler satu-satunya anak yang mau berteman dengannya.
Hingga pada suatu hari, hubungan antara keduanya menjadi tidak baik-baik saja setelah Kayel berhasil meraih peringkat tertinggi dalam beberapa mata pelajaran, sebagiannya berhasil melampaui peringkat Tyler.
Kalah dalam akademik, Tyler merasa dikhianati. Persahabatan itu terpecah belah, melahirkan sebuah persaingan yang tak kunjung berakhir.
Flashback, 22 November 2795
Di usia yang ke-64 tahun, Kayel baru saja lulus dari sekolah menengah. Karena bukan kaum yang memiliki hak istimewa, Kayel tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Kayel memilih untuk mencari uang dengan menjadi desainer grafis tenaga lepas.
Di tahun pertama, Kayel berhasil sukses dalam waktu singkat karena seluruh karyanya baik berupa manual ataupun digital mendapat respon positif oleh masyarakat. Beberapa karyanya bahkan dimuseumkan dan sering muncul dalam pameran seni. Kesuksesannya berhasil menarik perhatian banyak orang dan membuatnya dikenal sebagai seniman aliran surealisme yang paling unggul di era ini.
Namun, menjadi seorang tenaga lepas juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi Kayel, mulai dari penghasilan yang tidak pasti hingga dipertemukan dengan konsumen menjengkelkan yang gemar menawar harga.
Untuk bisa bertahan hidup di tengah-tengah kerasnya distrik Netbeans, menjadi seorang tenaga lepas tidaklah cukup. Orang-orang sederhana seperti Kayel ini seakan-akan diharuskan memiliki pekerjaan sampingan jika ingin hidup layak, dan Kayel menerapkan tradisi itu.
Demi penghasilan tambahan, Kayel bergabung dengan sebuah perusahaan bernama Hitman Agent 86. Perusahaan rahasia yang petinggi dan pekerjanya beridentitas anonim ini menyediakan layanan jasa pembunuh bayaran. Diketahui bahwa Hitman Agent 86 kini telah menaungi lebih dari 30 pembunuh bayaran.
Hari ini, tanggal 22 November 2796, Kayel sedang menggambar sebuah desain iklan layanan masyarakat yang bertema anti-murdering, semacam ajakan dari pemerintah setempat untuk berhenti menggunakan jasa pembunuhan.
Di tengah-tengah kesibukannya, sebuah notifikasi muncul dari smart device. Bukan panggilan atau pesan masuk, melainkan permintaan pesanan layanan jasa pembunuhan Hitman Agent 86. Kayel sempat melihat pop-up notifikasi itu dan sekilas tahu bahwa pesanan kali ini dihargai sebanyak 150 eve, sangat menggiurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVERARD MISSION
FantasyPada tahun 2800, wilayah kekuasaan terakhir manusia terbagi menjadi lima klan utama untuk mempertahankan bumi mereka yang terjajah.