STRANGE

2K 135 33
                                    

Author POV

Gita, putri tunggal dari keluarga kaya raya itu mendecih ketika melihat orang-orang yang marah karena terus-terusan kalah di meja judi.

Gita terkenal memiliki kemampuan bagus dalam berjudi di casino milik keluarganya ini, hanya saja ia jarang mau melakukannya, seperti saat ini, dia hanya melihat orang-orang kaya yang terus menerus kehabisan uang.

Dirinya bergerak cepat ketika salah seorang pelanggan mulai membuat kerusuhan karena kalah. Selain pandai berjudi, dirinya juga ahli bela diri systema*.

Dia adalah penjaga tempat ini ketika ia berada di sana. Naluri hewan liarnya membuat siapapun tidak mau macam-macam dengannya.

Dirinya bukanlah gadis yang sombong, hanya saja dia adalah pribadi yang begitu tertutup. Tidak banyak yang tahu kalau gadis ini adalah putri pemilik tempat ini untuk keamanan dirinya sendiri.

Selain itu dia juga tidak ingin teman-temannya menghindarinya karena perbedaan kasta mereka.

"Seseorang tidak akan mengerti seberapa berharganya hidup untuk disia-siakan di tempat ini sebelum dia merasakan kehidupan lain yang mengerikan." Gita menoleh pada pria yang kini berdiri di sampingnya, ikut melihat pria yang baru dihajar Gita diseret keluar.

Gita mengenal pria ini, pria yang sering datang ke casino-nya setiap dua kali dalam seminggu.

"Apa maksudmu?" Gita menatap pria tua itu aneh, kalau memang dia menganggap datang ke casino itu sia-sia, seharusnya pria itu tidak di sini, kan?

"Terima ini lalu pulanglah. Mereka menunggumu." Pria itu meraih tangan Gita, neletakkan sebuah liontin berbentuk api yang terbuat dari perak lalu pergi dari hadapan Gita dengan cepat.

Gita berdecak, namun ia memasukkan liontin itu ke dalam sakunya dengan dongkol.

Merasa sudah cukup mengawasi casino, dirinya memilih menaiki motor ducati miliknya untuk pulang. Jalanan begitu padat hingga membuatnya tidak bisa berbuat apapun selain bersabar.

Sebuah suara klakson terdengar begitu keras memekak telinga Gita sebelum benda keras menghantam tubuhnya kuat.

Ia dapat merasakan tubuhnya terpelanting dengan rasa sakit yang menderanya. Helm miliknya yang tidak terkunci terlepas dari kepalanya sebelum ia jatuh ke tanah dan kepalanya terbentur.

Selanjutnya, hanya suara teriakan yang dapat ia dengar sebelum ia kehilangan kesadarannya.

Gita membuka matanya menatap atap yang begitu asing untuknya. Ia dudukkan tubuhnya yang terasa pegal karena terlalu lama berbaring.

Ia edarkan pandangannya ke sekeliling ruangan ini, kamar ini bukanlah kamar luas miliknya, namun tidak berukuran kecil juga.

Pintu kamar terbuka menampakkan seorang gadis berpenampilan lusuh menatapnya kaget lalu berlari kembali keluar kamar membuat Gita menggaruk kepalanya bingung.

Belum juga ia beranjak, pintu kembali terbuka dan gadis tadi masuk bersama dua orang pria dan wanita setengah baya yang menatapnya berbinar.

Salah seorang pria itu mendekatinya, menyentuh keningnya sambil bergumam sesuatu membuat dirinya tidak nyaman.

"Dia sudah baik-baik saja. Semoga ke depannya tidak ada masalah." ucap pria itu.

"Siapa?" tanya Gita membuat mereka menoleh. "Kalian siapa?" tanya Gita lagi dengan bingung.

Mereka menatap Gita terkejut sekaligus kebingungan.

"Hei, apa kau ingat namamu?" tanya pria tadi.

Gita mengangguk, "Gita Adeline." jawabnya.

The Descendent Of The RoyalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang