Author POV
Gita dan Kathrina berjalan berdampingan menyusuri jalanan desa yang mulai sepi. Beberapa orang yang berpapasan dengannya menyapa-nya dengan ramah.
Gita tidak terbiasa dengan ini, dia bukanlah orang yang ramah, dia tidak bisa membalas semua sapaan itu. Melelahkan.
"Orang seperti apa aku? Bisa kau jelakan juga tempat apa ini." pinta Gita tanpa menatap Kathrina.
"Kita berada di distrik 8 Chirian Kingdom, keluarga nona adalah keluarga terpandang di distrik ini, jadi semua orang sangat menghormati keluarga nona. Kalau nona..." Kathrina menggantung kalimatnya, ia ragu untuk melanjutkan.
"Lanjutkan, katakan yang sebenarnya." ucap Gita.
"Nona terkenal dengan tempramen yang buruk dan selalu membanggakan diri nona karena keluarga nona. No..nona juga memperlakukan orang lain dengan buruk."
Gita menghentikan langkahnya menatap Kathrina yang kini diam menunduk ketakutan. Dari gerak-geriknya, Gita paham bahwa Kathrina diperlakukan buruk oleh dirinya di masa lalu.
Gita juga sadar, dari semua rumah di desa ini rumah tempat ia tinggal adalah satu-satunya bangunan tembok dan juga berlantai dua di sana.
Gita menghela nafas lalu merangkul Kathrina dari samping. "Maafkan aku." ucapnya sambil menepuk pundak Kathrina. "Selanjutnya, tidak perlu memanggilku nona, panggil saja namaku." lanjutnya.
Kathrina menggeleng, "tidak mungkin, itu tidak sopan. Bagaimanapun aku adalah pelayan."
"Kalau begitu jangan anggap dirimu pelayan. Kau lebih muda dariku, kan? Panggil saja aku dengan sebutan kakak. Bagaimana?"
Kathrina menatap Gita dengan ragu, namun tatapan Gita membuat dirinya mengangguk walau dengan ragu, sekali lagi sifat Gita ini asing untuknya.
Keduanya kembali berjalan menyusuri desa. Sekali lagi Kathrina menjelaskan setiap tempat yang mereka lewati termasuk tempat perjudian yang mungkin hampir seukuran dengan casino miliknya. Gita terkekeh dalam hati, tidak dimanapun kenyataannya judi akan selalu ada, bahkan juga dilakukan oleh masyarakat miskin ini.
"Pencuri! Pencuri!"
Gita menoleh ke belakang mendapati dua orang pria berlari kencang ke arahnya dan seorang wanita yang meneriaki mereka di belakang.
Dengan sigap Gita mengulurkan kakinya menjegal dua pria itu hingga mereka jatuh terguling. Kedua pria itu mendecih kesal, mereka berdiri menatap Gitavdengan marah.
Gita meminta Kathrina mundur, walau ragu, Kathrina tidak memiliki kuasa untuk menolak Gita.
Gita memasang kuda-kudanya, dengan kemampuan bela diri miliknya, dis rasa melawan mereka bukanlah hal yang sulit.
Ketiganya bertarung, Systema adalah bela diri tanpa senjata yang bertujuan untuk melumpuhkan lawan dengan cepat tanpa membuang waktu. Namun karena sepertinya pemilik tubuh asli ini tidak pernah melakukan olah fisik, jadi dirinya sedikit kesulitan mengeluarkan seluruh tenaganya.
Beruntungnya tak lama seorang gadis lain datang membantunya jadi mereka berhadapan satu per satu. Gita melirik dan sedikit terkejut ketika melihat gadis ini menggunakan teknik bela diri yang begitu dikenalnya.
Dia tidak peduli, selanjutnya mereka hanya fokus pada pertarungan masing-masing hingga kedua pria itu kalah.
Gadis tadi meraih sebuah kantung uang dan diberikannya pada wanita tadi. Membiarkan dua pria yang telah mereka hajar melarikan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Descendent Of The Royal
FantasyDia tidak mengerti mengapa dia ada di sana dengan segala kerumitannya. Harusnya ia masih di rumahnya, menjalani kehidupannya yang menyedihkan. Bukan di tempat antah berantah yang bahkan tidak ia ketahui di mana. Ia masih berada di tubuh yang sama, n...