Training

679 95 17
                                    

Author POV

"Untuk beberapa partner, kau memang bisa menyatukan pandangan, penciuman dan juga pendengaran. Namun hal ini bisa dilakukan kalau kalian memiliki emosional yang sama.

Butuh waktu lama antara kita dan partner untuk mencapai ke titik itu karena menyamakan bentuk emosi adalah hal yang sulit." jelas Indira, Gita mengangguk mengerti.

"Lalu, apa kau tahu mengenai Fusion Chain?" tanya Gita.

Indira menatap Gita dengan bingung sejenak, "Tentu saja. Rantai ajaib yang hanya bisa dihancurkan oleh Pedang special dan juga cakar Harpy*." jawab Indira.

"Apa seseorang di Academy ada yang memiliki itu? Sepertinya seangkatan kita, tidak ada yang mendapat partner Harpy."

"Jangan bercanda, partner Harpy hanya bisa dimiliki oleh anggota kerajaan." ucap Indira sembari terkekeh. "Kau bertanya seolah-olah kau tidak berasal dari kerajaan ini." lanjutnya.

"Humm orang tuaku bilang aku sempat tidak sadarkan diri dan terbangun tiga hari sebelum berangkat ke sini. Aku melupakan semua hal." jawab Gita beralasan.

Percakapan mereka terhenti ketika Kinal memasuki ruangan bersama dengan seorang pria berbadan tinggi dan tampan, memberikan kesan maskulin pada siapapun yang melihatnya.

"Perkenalkan, dia adalah Mr. Ken, dia yang akan melakukan konseling untuk kalian." ucap Kinal lalu pamit keluar.

"Baiklah kalian berdua, aahh sudah lama sekali aku tidak melakukan konseling." ucap Ken.

"Hmm mari kita lihat pelanggaran kalian. Indira Seruni, hampir saling membunuh di kelas Dhike. Gita Sekar, menyakiti orang lain di hari pertama, melanggar jam malam, lawan Indira di kelas Dhike."

Indira menatap Gita dengan tidak percaya. Baru satu minggu dan gadis itu sudah melakukan tiga pelanggaran? Lihat gadis itu, kini ia malah menutupi wajahnya karena malu bukan karena merasa bersalah.

Ken membimbing mereka menuju danau buatan di bagian terdepan Academy yang cukup sepi karena jarang sekali murid yang mau berjalan sampai sejauh ini.

Ken menggerakkan tangannya, memunculkan dua buah batu dari dalam danau.

"Duduklah di sana, duduk bersila dan tutup mata kalian." ucap Ken.

Gita dan Indira mengangguk lalu melompat ke atas batu dan duduk di atasnya. Gita menutup matanya sesuai arahan Ken.

"Masuklah ke diri kalian, cari tahu apa yang membuat kalian tidak bisa mengendalikan emosi. Menyatulah dengan alam, hadapi kemarahan itu dengan ketenangan." ucap Ken, kali ini nadanya lebih lembut.

Gita menurut, ia mulai merasakan angin-angin yang berhembus di sekitarnya. Ia menambah konsentrasinya, meletakkan dirinya seolah dirinya sedang berdiri menikmati keindahan danau buatan ini di malam hari.

Perlahan, Gita merasa udara di sekitarnya mulai bergerak teratur, waktu di sekitarnya seolah berhenti. Suara hewan-hewan di sekitarnya-pun seakan musnah begitu saja. Gita berhasil masuk ke alam bawah sadarnya.

Di sana, malam itu begitu tenang dan sunyi dari suara apapun, ia malah tidak merasa takut jika penjaga Academy akan menemukannya, seolah dia merasa dia sendirian di sini.

"Kau pasti lelah, ya?"

Gita terkejut ketika mendengar suara dari dalam danau. Perlahan air danau naik, membentuk sebuah siluet yang tidak bisa tidak membuat Gita terkejut. Ia melihat dirinya sendiri. Namun lihatlah gadis di hadapannya ini, ia malah melemparkan senyum kecil.

"Halo Gita Adeline, kau pasti tahu siapa aku-kan? Aku Gita Sekar, pemilik tubuh yang kau pakai sekarang." ucap gadis itu.

"A..apa? Lalu apa yang kau lakukan di sini?" tanya Gita kaget.

The Descendent Of The RoyalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang