Author POV
"Siapa yang menyangka selama ini kau begitu dekat dengan kami?"
"Siapa yang menggantikan tahtaku selama aku dikurung?"
"Tidak mungkin! Penasihatku bahkan sudah dibunuh sebelum suamiku!"
Beberapa bulan berlalu. Dataran yang dulu membawa semua siswa kembali ke Academy. Menyadari kehadiran dataran itu, seluruh murid dan guru di Academy berbondong-bondong keluar dari hutan untuk keluar dari wilayah Academy.
Di saat seperti inilah Shani dan teman-temannya benar-benar melihat keadaan Academy.
Bangunan-bangunan hancur, air dimana-mana sampai mereka harus menggunakan gelembung udara untuk menuju ke dataran.
Mereka melangkah teratur, mengikuti arahan untuk masuk ke dataran secara bergantian.
Selama beberapa bulan, dengan tidak adanta Academy, semua murid berlatih kekuatan secara terus menerus, memperkuat diri mereka lebih cepat dari yang seharusnya.
Seperti biasa, Shani bersama dengan teman-temannya. Namun kali ini berbeda, karena sang ibu ada di dekatnya.
Ketika mengetahui Shani adalah putri mahkota, semua orang tiba-tiba mendekatinya, terang-terangan menjilatnya. Berbanding terbalik ketika dia diasingkan dahulu.
Sampai saat inipun, dirinya tetap berdiri bersama orang-orang yang menemaninya sejak awal. Bedanya, ia kehilangan mereka juga.
Selama beberapa bulan ini, Shani dilatih langsung oleh sang ibu, mencapai titik kesempurnaannya sebagai calon ratu.
Begitupula Gracia, Indah dan Kathrina. Kinal turun tangan sendiri melatih mereka, membuat mereka menjadi yang terkuat diantara semua murid di Academy sesaat setelah Shani menceritakan mengenai Gita dan Oniel. Jika orang luar mau datang melindungi mereka, kenapa mereka tidak?
Jujur saja, sekarang Shani merindukan kehadiran dua gadis yang dulu ia anggap mengganggu ketenangannya. Dua gadis yang berani mendekatinya tanpa takut dengan pandangan orang lain.
Shani menghela nafas kasar. Jika saat itu Naoki dan Veranda tidak lebih mementingkan dirinya daripada Gita, mungkin saja mereka masih ada di sini. Dia bahkan selalu menyalahkan dirinya sendiri.
"Apa yang kau pikirkan?" pertanyaan Gracia menarik Shani dari lamunannya.
"Hmm, menurutmu, bagaimana keadaan mereka?" tanya Shani.
Gracia mendudukan dirinya di samping Shani, ikut menatap lurus ke depan, menatap air laut yang terbelah oleh gerakan dataran ini.
"Entahlah, tapi keadaannya begitu buruk hari itu." jawab Gracia pelan.
"Aku merindukan mereka." gumam Shani.
"Kami juga. Kau lihat mereka. Mereka begitu diam sejak saat itu." ujar Gracia menunjuk Kathrina dan Indah.
Benar, Kathrina dan Indah menjadi pendiam dan berambisi untuk memiliki kekuatan yang lebih besar. Mereka bahkan ikut mempelajari penyatuan level dua untuk mengejar ketertinggalan mereka.
Dataran itu sampai ke daratan pertama, di sinilah mereka turun.
"Kita akan datang ke kerajaan melalui empat jalur yang ada. Shani, Gracia, Kathrina dan Indah akan melewati distrik empat, itu artinya kalian akan melewati distrik dua belas dan delapan. Kathrina dan Indah pasti mengetahui jalur yang harus kalian tempuh.
Aku dan Melody akan melewatu distrik dua. Naoki, Veranda dan Kinal akan melewati distrik tiga. Indira dan Chika, kalian berasal dari distrik satu jadi kalian akan melewati jalur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Descendent Of The Royal
FantasiDia tidak mengerti mengapa dia ada di sana dengan segala kerumitannya. Harusnya ia masih di rumahnya, menjalani kehidupannya yang menyedihkan. Bukan di tempat antah berantah yang bahkan tidak ia ketahui di mana. Ia masih berada di tubuh yang sama, n...