TwentySeven

44 4 0
                                    

HAPPY READING🌸

Jam menunjukkan pukul 13.00 siang, sudah hampir 5 jam mereka menunggu Gesya yang tak kunjung selesai. Mereka semua hanya bisa berdoa agar Gesya nya mereka baik baik saja.

Gezano sedari tadi tak duduk, ia setia menunggu kekasih kecil nya didepan pintu sesekali ia mengintip. walaupun tidak kelihatan.

Orang tau Gesya juga sempat menelpon orang tau Gezano untuk menanyakan apakah sudah selesai atau belum.

Tiba tiba pintu terbuka membuat mereka seketika berdiri. Mereka melihat raut wajah dokter itu seperti kelelahan.

"gimana dok operasi nya lancar kan?" tanya Gezano lebih dulu.

dokter wanita itu mengangguk "operasi nya lancar, hanya saja tadi ada sedikit masalah. tapi kami bisa atasi" jawab dokter itu dengan senyuman.

"tapi untuk kapan sadar nya Gesya saya tidak tahu, karna seperti nya Gesya menolak untuk membuka matanya. Usus nya juga sudah pecah untungnya tidak menyebar kemana mana karna kami langsung cepat menangani" lanjutnya.

Mereka membuang nafasnya lega, tapi mereka juga sedih karna Gesya tak mau membuka matanya.

"kenapa Gesya bisa tidak mau membuka matanya?" tanya ayah Gezano.

dokter wanita itu menghela nafas "biasanya mereka menolak untuk kembali didunia, mereka lebih nyaman didunia mereka yang sekarang"

"tapi Gesya bakal sadar kan dok?!" tanya raja dengan cepat.

"saya tidak bisa memastikan nya, karna saya bukan Tuhan." jawab dokter itu, "kalo begitu saya permisi" pamitnya.

Air mata mereka seketika turun kembali. Mereka kira setelah mendengar kata pertama dari dokter bahwa operasi nya lancar walaupun ada masalah Gesya nya mereka akan sembuh. tapi nyatanya Gesya nya mereka menolak untuk kembali ke dunia.

drrt drrt

Ponsel ayah Yeno berbunyi dan yang menelpon adalah orang tau Gesya.

"ayah angkat telpon dulu, ayah akan jelaskan pada Rian" setelah mengatakan itu ayah Yeno meninggalkan mereka.

salah satu suster membuka pintu operasi "maaf tolong minggir dulu, Pasien akan kami pindah kan keruang ICU" ucap suster wanita itu.

"silahkan!" ucap ayah Gezano.

Brankar yang berisi Gesya didorong oleh 5 suster yang masih berpakaian operasi. Tubuh Gesya banyak terpasang alat, membuat mereka merasa iba.

"kita berdoa saja agar Gesya cepat sadar, ayah yakin Gesya disana mendengar doa kita" titah ayah Gezano. mereka semua mengangguk dan satu persatu meninggalkan ruangan operasi.

Kini tinggallah Gezano yang masih duduk didepan ruangan operasi. matanya menatap pintu ruangan operasi dengan tatapan kosong. Ia merasa gagal karna tidak menjaga kekasih kecilnya dengan baik.

"Tuhan saya mohon sadarkan kekasih kecil saya, saya tidak mau kehilangannya" batinnya.

~BuuByy~

kini sudah hampir seminggu gesya tak sadarkan diri,  padahal kata dokter kondisi nya sangat baik. orang tua gesya pun sudah tiga hari yang lalu berada diindonesia, mereka sempat syok tapi akhirnya menerima dengan lapang dada. mereka juga yakin bahwa putri mereka akan sadar. keadaan gezano dan lainnya saat ini tidak baik baik saja, mereka semua seperti kehilangan kaki mereka. sudah tak ada candaan, tawa dan senyuman dari wajah mereka. gesya benar benar membawa pengaruh kepada mereka semua.

saat ini gezano dan lainnya berada diruangan gesya. sudah terbiasa untuk mereka setiap pagi sebelum berangkat sekolah, siang saat istirahat, sore saat pulang sekolah dan malam mereka akan menginap diruangan gesya. suasan ruangan sangat sepi semenjak gesya tak ada.

resa duduk dibangku sebelah brankar gesya, resa terus menggengam jari kecil adik kesayangannya itu.

"kamu gamau bangun sya? kamu ga kangen sama bunda ayah? ga kangen sama ano? ga kangen sama abang abang dan kaka kaka kamu?" ucap resa dengan pelan, "mereka sekarang kayak mayat hidup sya, apalagi gezano dia bener bener udh mirip orang gila, kamu ga kasihan sama mereka?"

"udh seminggu lho kamu disana, seenak itu ya disana sampe gamau balik lagi. cepet bangun cantiknya kaka, ka resa sayang gesya. ka resa bakal selalu berdoa agar gesya cepet bangun" resa mengecup tangan gesya dengan lembut dan langsung bangkit dari tempat duduknya menuju sofa yang diduduki oleh raja.

sudah 1 jam ruangan sunyi hanya ada suara alat saja. para perempuan sibuk menatap gesya, sudah terbiasa mereka menatap gesya seperti itu. tiba tiba jari gesya bergerak membuat para perempuan berdiri.

"jari gesya bergerak!" heboh nasya.

seketika para lelaki yang sedang fokus sama laptopnya langsung menoleh dan berdiri. raja segera menekan tombol untuk memanggil dokter. gezano sudah berada disamping dengan terus menggenggam jari gesya. mereka semua tersenyum dengan air mata yang terus mengalir.

dokter wanita masuk dengan sedikit berlari, dokter itu segera memeriksa gesya. wajah nya dokter itu terlihat bahagia, sepertinya ada kabar bahagia. setelah memeriksa dokter itu tersenyum dan menatap mereka sambil tersenyum.

dokter itu mengambil nafas dan berkata, "kondisi gesya sudah stabil hanya nunggu beberapa jam lagi gesya sadar, sepertinya ia mendengar apa yang kalian katakan selama ini makanya ia kembali."

seketika wajah mereka tersenyum bahagia mereka saling berpelukan, bahkan raja dan yeno mengeluarkan air mata dan tersenyum lebar.

"gesya bakal kembali ja, gesya kita balik ja!" seru resa yang berada dpelukan raja. raja mengangguk dan memeluk resa erat.

"gesya balik nas, adik kecil kita balik!" gumam pasya yang duduk sambil memeluk nasya yang berdiri dihadapannya. nasya tersenyum dan mengelus rambut pasya "iya gesya kita balik" balasnya.

yeno yang berada dipelukan yesa selalu bergumam berterima kasih kepada tuhan, "terimakasih tuhan sudah mengembalikan adik kecil kesayangan kami", yesa yang mendengar gumaman sang kekasih pun memeluk nya dengan erat.

"aku seharus nya kasih hadiah buat gesya wi, jadi pas dia bangun dia kaget." ucap gino kepada tiwi. tiwi terkekeh mendengar ucapan gino "gausah aneh aneh ya no, udh diem!" jawab tiwi.

gezano masih menggenggam jari gesya, sesekali mengecup punggung tangan gesya. ia sangat senang sungguh senang, esya nya ia akan kembali. 

mata gesya perlahan terbuka dan menatap satu persatu orang yang berada diruangannya, ia menatap lelaki yang berada disampingnya dan tersenyum kecil kepada lelaki itu.

"ano"

——————————————————————————————————

Hai hai kembali lagi sama BuuByy.
Akhirnya up lagi guyss.
Uda mau mendekati end lho hehe.
Jadi mau happy atau sad?
Jangan lupa vote.

Thankyuuuu semuaa❤

BuuByy[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang