Chapter 24

1.6K 151 22
                                    

Rumah sakit

Mina terus terisak diluar ruang operasi sejak dia sampai dirumah sakit. 

"Jeong, maafkan aku...kumohon jangan tinggalkan aku hiks...ya tuhan tolong selamatkan dia..." puluhan kali dia berdoa untuk keselamatan sang suami.

Momo yang duduk disampingnya pun tak lupa untuk memeluk dan mengusap-usap punggung sang adik.

Semua orang terlihat sedang berkumpul di depan ruang operasi untuk menunggu kabar dari dokter yang menangani jeongyeon.

Tuan myoui terlihat mondar mandir sambil menggendong ryujin yang tertidur di gendongannya.

Setelah hampir lima jam menunggu, Dr. Park akhirnya keluar dari ruang operasi sambil melepas maskernya. Dia mendekati keluarga jeongyeon untuk menyampaikan kabar baik atau pun buruk pada keluarga itu.

"Dokter bagaimana keadaan suamiku?" tanya mina saat dokter mendekati nya.

"Kami berhasil menjahit semua lukanya, memperbaiki tulangnya yang patah dan mengeluarkan gumpalan darah dalam otaknya. Untuk saat ini dia baik-baik saja, tapi kami harus terus memantaunya karena pasien menderita banyak luka. Dia sekarang dalam keadaan koma dan kami harus pergi untuk menjalankan beberapa tes pada pasien, dia akan segera dipindahkan di ruang ICU. Untuk saat ini, tidak ada pengunjung yang diizinkan untuk melihatnya. Anda dapat melihat nya dari jendela di luar ICU begitu dia dipindahkan" jelas Dr. park.

Kaki mina langsung lemas saat mendengar kondisi sang suami yang bisa dibilang sangat parah. Momo langsung memegangi tubuh adiknya dan kembali membawanya duduk di kursinya. Mina kembali menangis dan berdoa demi keselamatan sang suami.

Sementara mereka menunggu jeongyeon dipindahkan di ICU, seorang petugas polisi mendekat dan mengajukan pertanyaan pada semua orang yang ada disana.

Polisi sudah mewawancarai beberapa saksi mata di lokasi kejadian dan mereka juga sudah memeriksa  semua rekaman CCTV di daerah tersebut.

Mereka bisa melihat sebuah mobil mengejar dan menabrak mobil jeongyeon. Dan mereka juga sudah mendapatkan nomor plat mobil dan mengantongi nama tersangkanya.

"Apa nona Yoo mengenal Son Chaeyoung?" tanya polisi itu pada mina.





Sedangkan ditempat lain...

"CHAEYOUNGGGG!!!"

Mark berteriak begitu memarkirkan mobilnya didepan halaman rumah temannya itu. Dia lalu menuju ke dalam sambil terus memanggil chaeyoung.

"Apa?" ucap chaeyoung dengan santai menuruni tangga rumahnya.

"Apa kau ada hubungannya dengan kecelakan Yoo Jeongyeon suaminya mina?" tanya mark.

Dia baru saja melihat berita di TV tentang kecelakaan yang terjadi pada orang yang cukup berpengaruh di dunia perbisnisan korea itu.

"Kecelakaan apa?" ucap chaeyoung dengan wajah biasa.

"Jangan berbohong padaku, chaeng! Aku bisa mengenali mobil yang kau pakai untuk menabrak mobilnya"ucap mark menunjuk wajah temannya itu.

"Aku sungguh tidak tahu dengan apa yang kau bicarakan..." ucap chaeyoung masih membantah tuduhan mark.

Mark menggeram kesal, dia mengusap kasar wajahnya dan kembali menatap chaeyoung yang duduk dengan santai di sofanya.

"Jika polisi mendapatkan pertunjuk dan bukti dalam kejahatanmu, maka itu akan menjadi akhir untuk hidupmu chaeng!" ucap mark dengan kesal.

Chaeyoung hanya menggidikkan bahunya, dia sama sekali tidak peduli dengan peringatan yang diberikan temannya itu.

"Bagaimana kau bisa menyakiti orang lain seperti itu!" teriak mark saat melihat wajah santai chaeyoung.

Its Hurt (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang