Momo kembali mengantar mina ke rumah sakit untuk melihat kondisi jeongyeon. Saat mereka sampai, mina bisa melihat sudah ada 2 orang bertubuh besar berjaga di depan ruangan jeongyeon.
Mina mengernyit kan dahinya saat melihat beberapa perawat berlarian ke dalam ruangan jeongyeon. Mina yang panik langsung ikut berlari dan masuk kedalam ruangan.
Mina menutup mulutnya dan menangis saat melihat tubuh jeongyeon bergetar hebat di atas ranjangnya. Beberapa perawat mencoba menahan tubuhnya saat monitor detak jantung jeongyeon berbunyi dengan cepat.
"Dia mengalami kejang..."teriak salah satu perawat yang ada didalam ruangan.
Mina pergi kesisi lain tempat tidur untuk membantu perawat menahan tubuh jeongyeon agar tidak jatuh dari ranjangnya. Perawat langsung menyuntikan sesuatu ke dalam tubuh jeongyeon.
"Sayang, kumohon bertahan lah..."ucap mina dengan air mata yang terus mengalir.
Tidak lama kemudian Dr. Park datang dan memeriksa jeongyeon.
"Dia baik-baik saja sekarang nona yoo" ucap dokter park setelah selesai memeriksa jeongyeon.
"Untuk saat ini kita harus menjalankan beberapa tes untuk melihat apakah ada kerusakan di otaknya atau apa yang menyebabkan nya kejang seperti tadi..." ucap dokter park yang mendapat anggukan dari mina.
Mina lalu duduk ditepi ranjang dan kembali membisikan sesuatu ke telinga jeongyeon.
"Jeong, sayang...aku membutuhkanmu. A-aku membutuhkanmu jadi tolong sehat lah untukku. Aku tau ini sulit, tapi ku mohon kembali lah padaku..."
Mark keluar dari mobilnya sambil terus menatap sekeliling nya. Dia menghembuskan napas panjang sebelum membuka pintu dan masuk ke dalam rumah tempat chaeyoung bersembunyi.
"Chaeng kita perlu bicara..."ucap mark saat melihat chaeyoung dengan santai duduk di sofa sambil menonton TV.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan..." ucap chaeyoung dengan cuek.
Mark menarik napas dalam-dalam sebelum mengatakan niatnya pergi menemui chaeyoung.
"Chaeng, menyerah lah....sebaiknya kau menyerahkan dirimu pada polisi..."
Chaeyoung sontak menatap tajam kearah mark saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut temannya.
"Apa menyerah? Aku tidak sebodoh itu mark!!!" marah chaeyoung membanting tangannya diatas meja.
Tapi perhatian chaeyoung teralihkan saat mendengar pintu rumahnya di gedor dengan kuat oleh seseorang.
"Ini polisi! Kau dikepung son chaeyoung! Jatuhkan senjata mu dan menyerah sekarang!" teriak polisi saat mendobrak pintu rumah chaeyoung.
"Maafkan aku..." gumam mark.
"Brengsek kau mark! Beraninya kau mengkhianati ku!! Aku akan membunuh mu!!!"
Chaeyoung beranjak dari sofa dan mengambil pistol yang berada tak jauh darinya dan mengarahkan nya kearah mark.
DORRRRRR...
Tubuh chaeyoung langsung terjatuh ketas lantai saat polisi menembak tepat di kakinya sebelum dia sempat menembak mark.
Chaeyoung tidak menyerah, dia kembali mengarahkan pistolnya kearah mark. Tapi semua nya sia-sia karena polisi kembali menembaknya yang mengenai dada dan perutnya.
Polisi langsung mendekat dan menendang pistol chaeyoung yang berada disamping nya.
"Berengsek kau mark aaghhhh...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt (Completed)
Fanfiction"Kau menikahinya hanya untuk ryujin?" "Benar, itu semua hanya demi putraku, ryujin"