Mina pov
Sudah lebih dua minggu sejak kami berkunjung ke rumah orang tuanya jeongyeon.
Aku tak menyangka jika eomma dan appa yoo adalah orang yang sangat baik dan juga lembut. Kami bahkan membicarakan banyak hal, dari kehidupan muda eomma dan appa sampai kehidupan jeongyeon waktu kecil.
"Eomma"suara ryujin mengembalikan kesadaranku.
"Iya, sayang?" aku mengusap lembut kepalanya yang bersandar didadaku.
Kami sedang menonton kartun kesukaannya sambil berpelukan disofa.
"Kenapa papa lama sekali?"ucapnya dengan sedih.
Sudah dua minggu ini jeongyeon selalu pulang telat dan lembur bekerja. Dia sekarang selalu berangkat pagi-pagi sekali dan pulang saat waktu hampir menunjukan tengah malam. Hal itu menyebabkan dia jarang mempunyai waktu bermain bersama ryujin lagi.
"Papa mungkin lagi banyak urusan dikantor"jelasku padanya.
Aku melirik jam yang ada di dinding rumahku. Ini sudah masuk jam tidur ryujin.
"Sayang, ayo kita kekamar...sudah waktunya kita tidur"dia langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Eomma, biarkan ryujin menunggu sampai papa pulang. Ryujin sangat rindu dengan papa"ucapnya dengan mata memelas.
"Huffff...baiklah" ucapku yang tidak tega melihat putraku memohon seperti itu.
.
.
.
.
.
Author povJam 23.45 pm
Mina melihat kembali kearah jam dindingnya. Dia menghela napas saat melihat jam hampir menunjukan waktu tengah malam.
Ryujin sudah tertidur lelap dipelukan mina. Mina ingin memindahkan putranya itu tapi dia khawatir jika ryujin terbangun dan kembali merengek menanyakan jeongyeon.
"Aishhhh...apa dia tidak akan pulang? Ini bahkan sudah hampir tengah malam dan dia belum pulang juga" pikir mina.
"Tunggu...tunggu...apa dia mengikuti perkataanku waktu itu?"
Kau tahu aku tidak bisa memenuhi kebutuhanmu, kau bisa tidur dengan wanita mana pun yang kau mau
"Oh tuhan...aku menyesal mengucapkan hal itu padanya" gumam mina sambil mengutuk dirinya.
Tapi dia kembali tersadar saat mendengar suara pintu terbuka. Tanpa sadar, mina tersenyum kecil saat tau jeongyeon sudah pulang.
"M-mina?"bingung jeongyeon saat melihat mina dan ryujin sedang tiduran disofa.
"Kenapa kau lama sekali?" bisik mina yang bisa didengar jeongyeon.
"Maaf...aku harus menyelesaikan semua dokumen untuk proyek baruku" ucap jeongyeon sambil melihat ryujin yang terlelap dipelukan mina.
"Dia bersikeras untuk menunggumu tadi..." jelas mina.
Jeongyeon mendekat dan dengan perlahan menggendong ryujin yang tertidur.
"Uugghh...papa?"gumam ryujin yang terbangun saat jeongyeon menggendong tubuhnya.
"Iya sayang, ini papa"ryujin melingkarkan tangannya ke leher jeongyeon dan menutup matanya kembali.
Mina tersenyum saat melihat momen manis ryujin dan jeongyeon. Dia bisa melihat bagaimana sayangnya ryujin pada jeongyeon dan juga sebaliknya.
"Mina...emmm...bolehkah ryujin tidur denganku...ku mohon untuk hari ini saja...aku sangat merindukannya" ucap jeongyeon dengan ragu-ragu.
Dia sangat berharap mina memberikannya izin untuk tidur dengan ryujin. Dia sangat merasa bersalah pada putranya itu karena telah sibuk bekerja dalam beberapa minggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt (Completed)
Fanfic"Kau menikahinya hanya untuk ryujin?" "Benar, itu semua hanya demi putraku, ryujin"