Chapter 26

1.8K 162 33
                                    

Mina dan yang lainnya sedang berada diluar kamar jeongyeon. Mereka semua menunggu dokter park yang baru saja masuk untuk memeriksa jeongyeon yang baru saja sadar dari komanya.

Mina disisi lain terus menggigit kukunya karena khawatir pada jeongyeon. Setiap doa pun diucapkan agar sang suami baik-baik saja dan tidak terjadi masalah apapun di otak maupun tubuhnya.

Beberapa saat kemudian dokter park nampak keluar bersama dokter lainnya.  Semua orang pun langsung berdiri dari tempat duduknya saat dokter park mendekati mereka.

"Untuk saat ini kami dapat mengatakan bahwa tuan jeongyeon baik-baik saja. Tidak ada masalah ditanda vitalnya, dia masih kesulitan bicara karena selang yang di pasang saat dia koma. Tubuhnya masih lemah dan dia membutuhkan terapi untuk melatih gerakan motorik untuk pemulihannya" jelas dokter park pada keluarga jeongyeon.

Setelah mengatakan itu, dokter park pun langsung pamit dan mempersilahkan keluarga jeongyeon untuk masuk ke dalam ruangannya lagi.

Jeongyeon tersenyum ketika melihat keluarganya satu persatu masuk kedalam ruangan. Nyonya yoo langsung mendekat dan memeluk putranya itu. Jeongyeon pun membelai rambut eomma nya yang sedang menangis didalam pelukkannya.

Tuan yoo hanya tersenyum dan membelai rambut jeongyeon dengan penuh kasih sayang.

"Eomma aku baik-baik saja, tolong jangan menangis..." ucap jeongyeon dengan suara yang masih serak.

"Kami sangat mengkhawatirkanmu..."ucap nyonya yoo sambil menyeka air matanya.

"Maafkan aku karena sudah membuat semua orang khawatir..."ucapnya sambil menatap semua orang yang ada di sana.

Jeongyeon tersenyum saat matanya melihat ryujin yang sedang berada di gendongan momo. Dia melambaikan tangannya meminta ryujin mendekati nya.

"Papa...jangan tinggalkan ryujin lagi hiks hiks..." ucap ryujin yang tiba-tiba menangis saat mendekati jeongyeon.

"Papa tidak akan pergi lagi...maafkan papa ya?" ucap jeongyeon menghapus air mata ryujin.

Ryujin mengangguk dan memeluk tubuh jeongyeon saat momo mengangkatnya untuk duduk disamping jeongyeon.

"Apa kamu baik-baik saja, nak? Apa ada yang sakit?" tanya nyonya myoui memeriksa tubuh menantunya.

Jeongyeon mengangguk lemah dan berusaha tetap tersenyum agar keluarga nya tidak khawatir.

"Tidak apa-apa eomma, tubuhku sakit tapi tidak apa-apa..."ucapnya.

Tuan myoui dan nyonya myoui mengangguk pelan mendengar perkataan menantunya itu. Semua orang pun merasa lega saat mengetahui jeongyeon baik-baik saja.

Dan beberapa menit kemudian sebagian dari mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan meninggalkan momo, mina dan juga ryujin bersama jeongyeon. Ryujin belum mau pulang karena dia masih ingin menghabiskan waktu bersama papanya.

Jeongyeon pun masih berbaring ditempat tidur, dia belum sepenuhnya pulih dari cederanya. Kaki kiri dan bahunya belum sepenuhnya sembuh dan dia masih harus menjalani terapi fisik selama dua kali seminggu.

"Ryujin-ah...aunty mau kekantin untuk beli makanan, apa kau mau ikut?" tanya momo pada ryujin yang sedang asik bercerita dengan papanya.

Ryujin terlihat berpikir keras menentukan apakah harus ikut atau tidak. Dia lalu melihat kearah jeongyeon yang sedang setengah berbaring diatas ranjangnya.

"Pergi lah...papa tidak apa-apa..." ucap jeongyeon saat mengerti jalan pikiran anaknya itu.

Ryujin tersenyum senang, lalu dengan semangat turun dari ranjang untuk mengikuti momo. Mina hanya menggelengkan kepalanya saat melihat sikap putranya itu.

Its Hurt (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang