Hueeeekkkk....hueeeekkk...
Mina merasa semakin mual dan ia tak henti-hentinya mengeluarkan semua isi perutnya.
Jeongyeon yang sedang tidur pun mulai merasa terganggu dengan suara berisik yang berada dalam kamarnya.
"Suara apa itu?" lirihnya dengan suara parau.
Tapi ia kembali mendengar suara seseorang sedang muntah dari dalam kamar mandinya.
Hueeekkkkk....huekkkkkk...
Jeongyeon kaget dan dengan spontan ia berlari melompat dari ranjang kemudian membuka pintu kamar mandi dengan kasar.
"Kamu kenapa? Apa kamu sakit? Yang mana yang sakit...?"
Bertubi-tubi pertanyaan pun keluar dari mulut jeongyeon pada mina yang masih menunduk di wastafel kamar mandi.
Walaupun egonya menyuruh jeongyeon untuk tidak memperdulikan dan bersikap acuh pada mina tapi pada saat ini tentu dia harus mengesampingkan semua itu. Dia sangat khawatir jika sang isteri sampai kenapa-napa.
Jeongyeon terlihat bingung dan semakin khawatir saat mina tidak menjawab nya, dia terus memuntahkan isi perutnya hingga tak tersisa.
Tanpa berlama-lama jeongyeon langsung ikut duduk disamping mina dan memijit leher isterinya sambil menghapus keringat yang membasahi dahi mina.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya pusing dan mu..."
Mina tak melanjutkan kata-katanya, ia kembali muntah hingga...
"Mina!!!"
Jeongyeon menepuk pelan pipi mina yang terlihat pucat dan dingin. Ia sangat khawatir dan segera membopong mina keluar kamar mandi.
Jeongyeon membaringkan tubuh mina diranjang dan menyelimuti tubuh isterinya itu.
Tanpa berlama-lama jeongyeon langsung mengambil hp nya dan menelpon nomor dokter yang tak lain adalah sepupunya sendiri. Dan setelah itu ia juga menghubungi momo dan menyuruhnya datang kerumahnya.
"Bagaimana seungyeon nuna...apa dia baik-baik saja?" tanya jeongyeon dan momo dengan khawatir.
"Dia hanya kelelahan dan butuh istirahat yang cukup"
Momo dan jeongyeon langsung merasa lega saat mendengar itu
Tapi jeongyeon tiba-tiba meringis kesakitan saat merasakan pukulan dikepalanya.
"Kenapa nuna memukulku?" bingung jeongyeon sambil mengusap kepalanya.
Dia semakin heran saat seungyeon tiba memeluknya dan memberi selamat padanya.
"Selamat jeong...kau berhasil...mina hamil...."
"APA????"
Jeongyeon lantas membelalakan matanya saat mendengar berita itu.
"Aku tidak salah dengar kan seungyeon? Mina hamil?" momo berbinar mendengar pernyataan seungyeon.
"Tidak kau tidak salah dengar momo...kandungan nya baru enam minggu"
Seungyeon menuliskan sesuatu kemudian memberikan ke jeongyeon yang masih tidak percaya kalau mina hamil.
"Hamil? Enam minggu?" gumam jeongyeon menggelengkan kepalanya.
"Kau harus menjaga isterimu jeong, pastikan dia makan dengan teratur dan istirahat yang cukup. Dan satu lagi, jangan sampai mina banyak pikiran karena itu tidak baik untuk ibu hamil"jelas seungyeon menepuk-nepuk bahu jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Hurt (Completed)
Fanfiction"Kau menikahinya hanya untuk ryujin?" "Benar, itu semua hanya demi putraku, ryujin"