Ketika melihat gunung,kita melihat kebesaran tuhan ketika kita melihat laut,padang rumput,lembah kita merasakan kebesaran tuhan .
Banyak hal yang terjadi dalam hidup dan kita tetap percaya campur tangan tuhan itu ada,tuhan juga begitu sayangnya pada kita karena memberi teman hidup yang begitu sempurna ,yaitu anak anak kita.
Tuhan memberikan kita banyak waktu dan kesempatan,untuk membesarkan ,memberinya kasih sayang,membimbingnya ,memberikanya contoh dan teladan,memberikan ilmu,dan mengajarkan untuk bijaksana.
Anak anak adalah sahabat paling setia,yang menemani kita sampai akhir hayat.Penyesalan terbesar dalam hidup kita adalah membiarkan anak kita tumbuh dengan baik tapi bukan karena kita sendiri.
Kim soohyun terduduk tanganya mengepal air matanya terus menetes tanpa henti,penyesalan dan rasa bersalah begitu besar untuk anak anaknya dimana saat ini dirinya merasa terbunuh oleh takdir tuhan mata merahnya menatap hamparan air laut yang luas sudah berjam jam lamanya dirinya dan anak buahnya keliling mencari putri bungsunya tapi tidak ada jejak apapun.
"appa mohon lisayah kembalilah jangan hukum appa seperti ini".laki laki berusia 60 tahun itu terisak memukul pasir,tidak peduli akan tatapan orang orang yang melihatnya dirinya hanya ingin meluapkan rasa sesak didadanya
"aagghhhhrrrrr wae tuhan!kenapa kau memberikan cobaan begitu berat untuk keluargaku hah!!apa kau marah padaku karena aku menyia nyiakan titipanmu wae tuhan kumohon kembalikan putriku!!".teriak soohyun dengan keras isakan itu terdengar begitu menyayat hati ,hatinya sangat hancur kehilangan putri bungsunya yang sejak kecil sudah terluka
"kemana appa harus mencarimu nak..kau dimana sayang".soohyun berujar lirih dengan kepala menunduk,seketika pikirannya teringat istrinya dia harus bicara pada yoona sekarang soohyun mengusap air matanya kasar dan melangkah lebar menuju mobilnya
--------------------------
Seorang wanita paruh baya itu berdiri diatas roftop rumah sakit,mata indahnya menatap lurus kedepan dengan air mata yang menetes dipipinya suara tangisan putri bungsunya masih begitu jelas terdengar di telinganya ucapan lirih dan rasa sakit putrinya begitu melekat di memori kepalanya .Kim yoona menatap tanganya yang bergetar tangan yang begitu kejam telah melukai putrinya yang seharusnya memberikan usapan lembut padanya .
"mianhae lily-ah".yoona menggigit bibir bawahnya hatinya seperti tertusuk benda tajam dirinya telah melukai putrinya yang masih berusia 15 tahun dan kini dirinya telah membuat putrinya pergi karena permintaanya
Bahagia tidaklah selalu dengan memberikan materi,apa gunanya kita memberikan hal tersebut dengan berlimpah jika anak sering sakit hati karena kita marahi?selama ini yoona selalu beranggapan bahwa anak akan selalu menyukai apa yang dirinya sukai tanpa bertanya terlebih dulu sampai akhirnya dirinya melupakan bahwa seorang anak akan mempunyai impiannya sendiri.
"kau akan sakit jika terus berdiri disini dokter kim".yoona tersentak saat suara yang sangat ia kenal terdengar ditelinganya ,laki laki itu berdiri disamping yoona dengan memejamkan matanya
"kau kesini akan menyalahkanku kan".tanya yoona serak ,laki laki itu menatap wanita yang masih sangat cantik meski terlihat dari samping wanita yang sangat ia cintai wanita yang memberikan empat seorang putri wanita yang telah hidup selama 30 tahun denganya
"tadinya begitu' aku marah padamu aku kecewa padamu sangat ,tapi ini bukan sepenuhnya kesalahanmu sejak pertama kau melahirkan jisoo aku tidak begitu memberikan kalian waktu aku selalu sibuk dengan pendidikan dan mengejar gelar profesorku".kim soohyun membalikan tubuh istrinya dan mengusap air mata istrinya terlihat jelas wajah istrinya banyak guratan lelah dan pikiran ,meski dirinya sangat kecewa pada istrinya soohyun enggan meluapkan kemarahannya

KAMU SEDANG MEMBACA
My Dream (HIATUS)
AléatoireLalisa Kim hidup dibayangi kenyataan bahwa sang ayah, ibu, dan ketiga kakaknya menjadi dokter sukses. Didikan sang ibu yang kaku menghalangi mimpinya menjadi penyanyi dan penari dance . Bahkan ia harus rela pindah ke sekolahan sederhana selama seta...