warning!! yang dibawah umur!
"engghhh." erangan Sunghoon terdengar begitu nikmat dari kamar mandi kecil yang hanya memuat dua orang. Jake menghentak kuat merasakan miliknya diapit begitu erat oleh Sunghoon.
Tangan kiri Sunghoon menarik rambut Jake lemas, tangan kanannya mencengkaram bahu bidang Jake ,bibir Jake masih mengecup bibirnya penuh nafsu, bahkan bermain dengan nipplenya.
Keduanya masih melanjutkan permainan dari satu jam yang lalu, mengabaikan teriakan Jay yang memanggil dan umpatan keras Jungwon yang mengomel karena San menangis akibat desahan laknat mereka.
Jake semakin gencar, sesekali mengadah kenikmatan ketika mencapai puncaknya, tangannya bergerak aktif menggerayangi bokong bulat Sunghoon. "uhhh fasterrr uuhh Jake." desahan Sunghoon yang mengaduh kesakitan tapi nikmat tak membuat Jake menhentikan permainannya.
Siapa suruh membangunkan macan tidur
Sunghoon lah yang menawarkan, maka dengan senang hati Jake menerima.
"aah Jake udahh." Sunghoon mencubit pinggang Jake keras, merasakan milik Jake yang terlepas darinya. Sunghoon terduduk lemas mengontrol diri sambil meredam sakit dan nikmat yang menyatu.
Jake mendekat, memeluk pinggang Sunghoon lalu mengecup bibir Sunghoon lama. "satu ronde lagi ya Hoon," Sunghoon melotot kaget langsung menggeleng, melepaskan diri dari pelukan Jake lalu berdiri, menghidupkan shower lalu mandi, Jake menyusul.
Mereka sama-sama berdiri, tangan Jake terasa gatal, melihat bokong penuh dan bulat Sunghoon membuatnya mendesah menahan nafsu.
Tapi melihat mood bercinta Sunghoon yang sudah hilang membuatnya mengurungkan niat.
Akhirnya Jake mandi sambil mendesah pasrah ketika Sunghoon juga menolak tawarannya agar menyabuni Sunghoon begitupun Sunghoon yang juga menyabuninya.
|Hey Ayah bora, bisa berakhir dua jam lagi kalian didalam sana|
Jake sempat berfikir untuk memberikan Bora adek, mengingat Bora sudah lumayan besar tapi Sunghoon selalu menolak dan mengatakan bahwa Bora masih kecil dan belum menginginkan adek, mungkin mereka akan menunda sampai Bora berumur 5 tahun.
Jake meragukan itu, jika mereka seperti ini dengan kemesuman Jake yang meluap-luap, mungkin ketika tiba di Jakarta mereka akan menerima kabar bahagia.
Jake memakan makanannya pelan, sesekali menyuapi Bora bubur. Kadang Jake tertawa kecil melihat Bora yang memakan bubur dengan tangan mungilnya sehingga bubur tercecer kereta bayinya. Sunghoon disampingnya hanya tertawa sekilas, asik berbicara dengan Haechan.
Makan malam di cafe tepi pantai, ditambah cahaya remang bulan dan deburan ombak membuat suasana tenang.
Sementara Jay hanya terdiam, memakan makanannya cepat lalu bangkit, "gue duluan, makasih makan malamnya."
Mengangguk mengiyakan, "oke Jay".
"gue kayaknya besok balik ke Jakarta, kata Jungwon badan San tambah panas." ucap Jay sambil memandang ponselnya sedih, tersirat kekhawatiran disana.
Sedari tadi San menangis, badannya pun panas, ketika dibawa ke klinik terdekat mereka mengatakan bahwa San demam.dokterpun menasehati orang tua muda itu mengapa membawa anak umur 1 bulan berpergian jauh.
Salahkan papi Namjoon yang terlalu memaksa.
Tbc...
izin gak up dulu, semingguan mungkin?
see next time❤💕
-eunsayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ngidam '제이크훈' JakeHoon
Fanfiction18+ Jake X Sunghoon Warn! -mpreg -bxb -remake from story 'ngidam Junsang' Start : 20-10-2020 End : 05-09-2023