Bookstore

286 67 0
                                    

"Bel, sekarang jadi kan?" Kezia merapihkan buku di atas mejanya.

"Hah? Jadi apaan, Zi?" Dengan cepat, Abelle menoleh ke arah Kezia.

"Masa lu lupa?" Kezia melihat Abelle heran.

"Seriusan gue kagak inget. Ada apa?" Abelle langsung melihat layar smartphone miliknya untuk memeriksa tanggal hari ini.

"Ih, kan lu mau nganter gue ke toko buku, Bel." Kezia mendesah pelan.

"Ya ampun. Gue lupa, Zi." Abelle menepuk jidatnya pelan.

"Ya udah, beresin tuh buku lu cepet." Kezia kembali fokus membereskan buku pelajarannya.

"Em, Zi." Abelle menyenderkan kepalanya manja di pundak Kezia.

"Lu kenapa, Bel?" Kezia melirik Abelle heran.

"Itu..." Abelle memeluk lengan Kezia.

"Lu kesurupan ya? Atau lu lagi demam?" Kezia memegang dahi Abelle.

"Gue ada janji lain, Zi." Ucap Abelle pelan.

"Lah? Kan lu udah janji mau anter gue, Bel." Kezia melepaskan pelukan Abelle pada lengannya.

"Iya, sorry. Gue kan lupa." Ekspresi Abelle berubah cemberut.

"Emang lu ada janji sama siapa?"

"Fiki." Dalam sedetik, Abelle tersenyum lebar. Kezia terdiam menatap Abelle.

"Fiki SMA Negeri Gemilang Bangsa?" Tanya Kezia pelan.

"Iya, Zi. Dia ngajak gue ketemu di café  dan katanya dia jemput gue sekarang." Abelle kembali mengecek smartphone untuk melihat jam.

"Lu kok bisa deket sama dia?"

"Panjang kalau gue cerita, Zi." Abelle memasukkan bukunya ke dalam tas dengan cepat. "Sorry, Zi. Gue pergi dulu ya. Fiki udah di depan katanya." Abelle menggendong tasnya dan memeluk Kezia sejenak. "Bye, Zi." Abelle berlari keluar kelas meninggalkan Kezia sendiri yang terdiam kaku.

"Fik." Kezia menghela nafas panjang. Kezia memasukkan bukunya ke dalam tas perlahan. "Duh, mana tuh buku gue butuh besok." Kezia menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. "Coba ajak Aji aja kali ya." Kezia mengeluarkan smartphone dari sakunya dan mencari kontak Fajri.

Baru saja akan mengetik pesan kepada Fajri, smartphone Kezia tiba-tiba saja diambil oleh seseorang di depannya. Refleks, Kezia langsung mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang mengambil smartphone miliknya.

"Fen?" Kezia menatapnya heran. Fenly duduk di kursi depan Kezia dan menghadap kepadanya. "Itu smartphone Kezia." Kezia menunjuk pelan smartphone dalam genggaman Fenly.

"Iya, gue tau." Fenly melirik layar smartphone Kezia yang kini berada dalam chatroom Fajri dan langsung mengembalikannya ke layar utama. "Mulai sekarang, pulang pergi sekolah lu sama gue. Termasuk kalau lu mau pergi kemana pun, kabarin gue." Fenly mengembalikan smartphone Kezia.

"Hah?" Kezia membelalakkan matanya kaget.

"Lu mau ke toko buku kan sekarang?" Kezia mengangguk pelan. "Ya udah, ayok." Fenly mengambil tas ransel Kezia dan menyematkan di salah satu pundaknya -dengan tas ransel miliknya dijinjing.

"Tas Kezia..." Kezia langsung berdiri. Tak menghiraukannya, Fenly berjalan menuju pintu kelas. Kezia menampar pipinya untuk meyakinkan bahwa dia tidak sedang bermimpi. "Aw..." Kezia meringis kesakitan sembari mengelus pipinya.

"Ngapain sih lu nampar diri sendiri?" Fenly terkekeh kecil melihat Kezia. "Jadi pergi kagak?" Tanya Fenly di ambang pintu.

"Eh, iya." Kezia menghampiri Fenly dan berjalan keluar kelas di sampingnya.

Secret Admirer || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang