Comeback Home

318 70 3
                                    

"Pagi rekan-rekan. Gimana nih kabarnya hari ini?" Seperti biasanya, Zidan membuka setiap kegiatan.

"Baik!" Jawab serentak siswa/i yang sudah berbaris rapih.

"Gak kerasa ya, hari ini tuh hari terakhir perkemahan. Sedih gak nih? Sedih lah ya." Semua peserta di sana mengangguk setuju. "Nah, sekarang saya mau mengumumkan juara umum dari perlombaan kemarin. Pada penasaran gak?"

"Iya!" Seluruh peserta berteriak semangat.

"Langsung saja ya. Selamat kepada SMA Negeri Nusa Mandala yang memenangkan juara 1 Accoustic Team, juara 1 Pertolongan Pertama, juara 1 Kaligrafi, juara 2 Monolog, juara 2 Storytelling, juara 3 Puisi, dan juara 3 Cepat Tepat." Tepuk tangan meriah langsung menggema. "Wah, keren juga nih diborong semua juaranya." Zidan tersenyum lebar.

"Zi, tumben banget lu..." Abelle berbisik kepada Kezia.

"Otak gue lagi blank kemarin, Bel." Kezia memotong kalimat Abelle dan hanya dibalas dengan anggukan ringan oleh Abelle.

"Widih, mantap." Gilang tersenyum bangga.

"Siapa dulu dong yang ngatur pembagian suara dan ngiringi pake gitarnya." Fenly melipat kedua tangan di depan dadanya dengan bangga.

"Iya iya, emang terbaik kawan gue satu ini." Ricky merangkul Fenly di sampingnya.

"Lu kalau kolaborasi sama Fenly bagus juga." Zweitson menepuk pelan pundak Fajri. Tercetak senyum tak sempurna pada bibir Fajri.

"Gak kerasa ya matahari udah semakin naik nih. Oleh karena itu, kita langsung saja memasuki kegiatan terakhir dari perkemahan ini, yaitu upacara penutupan." Zidan menaruh microphone di atas speaker dan penutupan dimulai.

҉҉҉

"Em, kita ini lepas tendanya gimana?" Kezia menatap tenda mereka.

"Panggil Fajri aja, yok." Hana berkata dengan semangat.

"Ha..."

"Jangan." Kezia memotong kata yang akan keluar dari mulut Abelle. Refleks, Hana dan Abelle menatap heran ke arah Kezia.

"Kenapa, Zi?" Hana mengerutkan dahinya.

"Eng... Kagak. Kan kasian aja gitu." Kezia menggigit bibirnya ragu.

"Terus gimana dong?" Hana menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Coba aja kita reverse cara buat tenda waktu itu." Kezia mendekati tenda dan mencoba untuk melepasi pasak yang berada di bagian ring bawah ujung tenda. Abelle mengikuti hal-hal yang dilakukan Kezia, begitu pula dengan Hana.

Lima menit berlalu, tenda mereka pun akhirnya terlepas dan kembali menjadi beberapa bagian terpisah.

"Wah, keren juga lu, Zi." Abelle menepuk pelan bahu Kezia.

"Gue cuma berusaha inget cara buat tenda waktu itu, dan gue pake cara terbalik." Kezia tertawa kecil.

"Mantap sih." Abelle tersenyum lebar. "Yok, kita beresin sisanya." Mereka bertiga kembali memastikan barang bawaan mereka.

"Halo." Serentak mereka bertiga berbalik ke arah suara laki-laki di belakang.

"Eh, ha... Hai." Abelle tersenyum malu melihat Fiki berdiri tepat di belakangnya.

"Ada apa?" Kezia menahan suaranya senormal mungkin.

"Kagak, gue cuma mau mastiin kalian udah selesai beresin barang bawaan." Fiki tersenyum tipis.

"Oh iya, udah kok." Abelle mengangguk cepat.

"Bagus, deh. Gue liat yang lain dulu ya." Fiki melangkah menjauhi mereka.

Secret Admirer || UN1TY × StarBe [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang