"Zi?" Kezia melewatkan Shandy begitu saja dengan tangis yang belum berhenti. "Kezia kenapa?" Shandy menatap heran Farhan dan Shella.
"Sorry, Shan." Shella menunduk perlahan.
"Sorry kenapa nih?" Shandy mengerutkan dahinya.
"Tadi Aji lagi ikut balap, terus Kezia tiba-tiba dateng nampar Aji. Mereka sebut nama Fenly gitu, mungkin Aji kagak sadar dia ngebentak Kezia." Jelas singkat Farhan.
"Aji bentak Kezia?" Shandy membelalakkan matanya kaget.
"Gue minta maaf ya adik gue lepas kontrol gitu." Shella menatap Shandy menyesal.
"Bukan salah lu kok, Shel." Shandy membuang wajahnya.
"Kyknya lu harus ngobrol sama adik lu deh, Shan." Farhan menepuk pelan pundak Shandy.
"Bentar, lu tadi nyebut nama Fenly?" Shandy baru tersadar Farhan menyebut nama itu. Farhan mengangguk pelan.
"Lu kenal dia, Shan?" Farhan menatap heran Shandy.
"Dia lagi deket sama Kezia sih akhir-akhir ini. Perasaan kemarin hubungan mereka bertiga baik-baik aja." Ucap Shandy pelan.
"Kita kagak tau kan kalau di belakang kita mereka kyk gimana." Farhan mendesah pelan.
"Iya sih. Gue harus ngobrol sama Kezia sih malem ini." Shandy menghela nafas panjang.
"Kalau gitu, gue sama Farhan juga duluan ya, Shan. Aji juga pasti butuh temen cerita di rumah." Shella melihat sekilas jam tangannya.
"Oke, thanks ya udah anter Kezia." Shandy tersenyum tipis.
"Duluan ya, bro." Farhan menepuk pelan pundak Shandy dan langsung kembali menuju mobil mereka untuk pulang.
҉҉҉
"Zi, gue boleh masuk?" Terdengar ketukan dari pintu kamar Kezia.
"Siapa?" Dalam pelukan bantalnya, air mata Kezia terus mengalir.
"Abang lu." Jawab Shandy kesal.
"Masuk." Kezia langsung duduk dengan memeluk bantal yang sudah basah.
"Lu ada..."
"Bang." Kezia memotong kalimat Shandy dan langsung memeluknya. Shandy yang kaget hanya membalas pelukan Kezia. Tangis Kezia kembali pecah dalam peluknya.
"Keluarin semua masalah lu, nangis sepuasnya malem ini." Shandy mengelus rambut Kezia lembut. Kezia melepas pelukannya.
"Kezia gak mau makin jauh sama Aji, bang." Kezia menatap Shandy.
"Kagak." Shandy menyeka air mata Kezia. "Lu kagak bakal jauh sama Aji. Semua bakal baik-baik aja." Shandy tersenyum tipis, berusaha menenangkan adiknya.
"Kezia juga gak mau lepasin Fenly." Shandy terdiam. "Kezia sayang mereka, bang." Kezia kembali memeluk Shandy.
"Iya." Shandy tak bisa membalas ucapan Kezia. Shandy hanya bisa mengelus rambut Kezia untuk menenangkannya. Meskipun tidak paham akar masalahnya, pikiran Shandy terus tertuju pada dua laki-laki yang sedang dekat dengan adiknya.
҉҉҉
"Argh..." Fajri menggeram kesal, beberapa kali dia kalah bermain game smartphone kesukaannya.
"Ji, udah sih jangan marah-marah gitu, gue takut loh." Farhan berusaha bercanda dengan Fajri.
"Gue badmood banget hari ini, bang." Fajri melempar smartphone ke arah sofa.
"Kenapa sih, Ji?" Farhan pindah duduk ke sebelah Fajri. "Julukan Raja Jalanan lu kan kagak direbut sama tuh Cheetah Putih." Farhan merangkul Fajri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer || UN1TY × StarBe [END]
Fanfic"Bisakah kita memandang langit yang sama, pada waktu dan tempat yang sama, dengan perasaan yang sama?" -Kezia Lizina Alexandra "Entah memang dirinya yang menarik, atau hanya hatiku saja yang tertarik." -Fenly Christovel Wongjaya "Hanya senyum itu ya...