37. Semua Mempunyai Akhir Masing-masing

2.8K 112 2
                                    


8 bulan kemudian...

"Permisi."

Seorang petugas dengan seragam ekspedisi muncul di depan pintu Fatih yang sedang kedatangan tamu-tamu. Di sampingnya bersandar ke dinding sebuah kotak kardus yang cukup besar berbalut bubble wrap dan plastik wrap bening. Bungkus yang sangat aman!

"Iya Mas. Ada perlu apa ya?" Tidak ada satu gagasan pun muncul dalam benak Raina kenapa datang seorang kurir dengan sebuah paket. Ia dan Fatih tidak merasa memesan apapun secara online dalam waktu dekat ini.

"Ini ada paket atas nama Fatih Hamizan dan Raina Yasmin. "Apa benar Ibu namanya Raina Yasmin?"

"Iya benar. Mas Fatih, kesini sebentar Mas. Ada paket datang." Raina memanggil suaminya yang sedang berada di dalam rumah.

"Tanda tangan disini ya Bu." Raina menurutinya. Tak lama Fatih berdiri disamping Raina.

"Siapa pengirimnya Mas?" Fatih calingak celinguk mencari kertas resi yang di tempel entah di sisi bagian mana kardus.

Si kurir membaca kertas yang ada di tangannya. "Disini nama pengirimnya Peach Blossom Baby Shop, Pak"

"Apa ini benar untuk kami? Maksud saya, kami tidak pernah memesan apapun. Kami bahkan tidak tahu isi kardus itu apa." Fatih menjelaskan kebingungannya pada si kurir yang juga ikutan bingung.

"Maaf Pak. Saya juga cuma mengantar. Dan barang yang saya antar ini sudah lunas kok oleh customer-nya. Karena barang ini bukan COD. Berarti ini memang barang untuk Bapak dan Ibu. Dan barangnya adalah stroller twins." Untunglah si mas kurir masih menjelaskannya dengan sabar dan sopan.

"Oh ya? Stroller twins? Mas, kayaknya ini kado buat si kembar deh."

"Mungkin Na. Mas kalau begitu terima kasih banyak sudah diantar ke alamat kami dengan selamat."

"Sama-sama Pak. Kalau begitu saya pamit. Permisi."

Tak lama setelah kurir pergi Fatih meneliti lagi kardus yang ukuran lumayan besar itu. Ia masih menerka-nerka siapa yang memberinya hadiah yang pasti tidak murah itu. Tidak ada tanda surat atau kertas yang terselip pertanda pesan dari si pengirim kado. Hanya resi yang tertempel sesuai yang di bacakan oleh si kurir.

"Nggak ada Mas?"

"Nggak ada Na."

Bunyi getar ponsel Fatih tanda pesan masuk mengalihkan kebingungannya sementara.

"Pesan dari Thalia." Fatih memberitahu Raina. Ia hanya ingin lebih terbuka dan transparan dengan istrinya semenjak kejadian demi kejadian menimpa rumah tangga mereka tempo hari. Fatih membaca pesan dengan sedikit lantang agar Raina juga ikut mendengar dan tahu isi pesannya.

'Fat, selamat aqiqahan buat si kembar ya. Semoga mereka jadi anak yang berguna serta menjadi anak sholeh dan sholehah seperti bapak dan ibunya. Semoga hadiah yang gue kirim bermanfaat.

Kirim salam untuk Raina, si penyelamat Bian.'

"Mas..." Raina senyum memandang suaminya. Sebuah hadiah dari 'mantan' musuh keluarga, pikir Raina. Hidup ini sungguh unik. Alhamdulillah Rabb. Semua berakhir dengan title happy ending.

Together Till Jannah? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang