🌷
Kami sudah sampai di Bandara Hang Nadim menggunakan taksi online. Barang bawaaan Mas Fatih hanya satu koper ukuran sedang dan satu tas ransel berisi laptop. Syafiq dan Wardah malah asyik bekerja sama untuk mendorong koper yang bobotnya tidak bisa dibilang ringan juga. Mereka tampak bahagia dengan kegiatan sederhana tersebut. Karena mereka terlalu senang bermain di tempat terbuka, Aku dan Mas Fatih membiarkan mereka dan kami awasi dari kejauhan.Sebelum masuk ke ruang tunggu, aku dan Mas Fatih duduk di kursi tunggu bagian luar bandara. Masih satu setengah jam lagi sebelum boarding. Berarti tersisa 30 menit bagi kami untuk bersama-sama.
"Mas, kalau sudah sampai Bandara Soekarno-Hatta kabari aku ya?"
"Iya." Mas Fatih sedang sibuk dengan ponselnya.
"Sering-sering telpon kalau sudah di Bogor ya?"
"Iya."
"Kalau sempat dan nggak sibuk, video call anak-anak ya, Mas?"
"Iya."
"Tidur jangan kemalaman. Jaga kesehatan."
"Iya."
"Batalin talak aku ya Mas?"
"Iya. Eh apa?" Mas Fatih seperti orang kebingungan. Kamu lucu banget Mas, walaupun aku berharap jawabannya serius dari hati.
"Mas serius?" Aku sengaja menampakkan wajah senang. Mataku pasti membulat dan berbinar saat ini.
"Yang tadi cuma asal jawab. Aku nggak serius." Mas Fatih kelabakan dengan reaksiku. Ia mati-matian membela diri. Aku nggak berharap banyak kok. Eh, hmm, aku berharap sih, walau dikit.
"Iya, aku tahu. Tapi suatu saat aku tunggu Mas untuk membatalkan talak atas diriku. Pikirin ya Mas dalam tiga bulan ini?"
Mas Fatih merubah posisi duduknya. Ia berhadapan denganku sekarang.
"Kamu jujur Raina. Sejak kapan kamu dekat dengan dokter itu?"
APA? Jantungku hampir copot mendengar pertanyaan frontal Mas Fatih yang tiba-tiba. Tenang Raina. Tenang. Jawab dengan kepala dingin dan sikap elegan.
"Aku nggak pernah dekat dengan Dokter Adrian. Kami hanya sebatas perawat dan dokter. Itu aja."
"Lalu kenapa dokter itu hanya mau ngobrol sama kamu?"
"Kata siapa?" Aku penasaran sekaligus tergelitik dengan jawaban yang akan Mas Fatih berikan.
"Kata perawat di rumah sakit."
"Mas Fatih nanya-nanya tentang aku ke perawat disana?"
"Nggak lah. Aku denger dari perawat yang kebetulan lagi ngomongin dokter itu di lift rumah sakit. Mereka nyebut-nyebut nama kamu." Mas Fatih terdengan enggan ketika menjelaskan, atau...malu?
"Jadi ada yang menggosipkan aku di rumah sakit? Aku terkenal dong?"
Wow! Fakta ini cukup mencengangkan. Bukannya aku bangga karena disebut-sebut orang. Tapi ya, lucu aja ternyata ada orang yang membicarakanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together Till Jannah? [COMPLETED]
RomancePunya suami impian dengan kriteria: 1. Tampan? ✔ 2. Penyayang? ✔ 3. Cemburuan? ✔ Tapi kalau kelewat cemburu sampai terucap kata talak? Bukan impian Raina! Seorang dokter anak ganteng diisukan dekat dengan Raina dan membuat Fatih kebakaran jenggot s...