Chapter 1

57 14 5
                                    

Playlist : Cho Jung Seok - Aloha

"Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku."


****

Ting

" Meja Nomor 12."

Seorang pria yang mengenakan celemek coklat tua berjalan kemudian mengambil baki yang di atasnya terdapat cangkir putih dan sepotong kue, lalu dia berjalan ke meja yang ada di pojok kanan dekat jendela.

" Hot Americano dan Cake Stroberi?" tanya sang pria dengan ramahnya.

"Mas?" panggil salah satu pengunjung Kafe yang duduk tidak jauh dari pria itu berdiri.

Pria tadi tersenyum sebelum ke meja pengunjung yang tadi memanggilnya.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya sang pria, matanya memperhatikan minuman dan makanan yang belum disentuh. Padahal dia rasa wanita ini sudah lumayan lama memesannya.

"Ini bukan pesanan yang kami pesan, mas." ucap wanita itu.

"Maaf atas kecerobohan kami kak, akan kami ganti sesuai dengan pesanan kakak-kakak nya." ucap sang pria dengan amat ramah, ketika ingin mengambil balik makanan dan minuman tersebut wanita itu kembali berucap sambil mencegatnya.

"Tidak usah mas, itu akan mubazir," tolak sang wanita," dan jangan panggil kami kakak lah, panggil saja Intan dan Raisa." tambah sang wanita lagi, kali ini dengan nada genit.

"Kalau begitu terima kasih dan selamat menikmati kue dan kopi yang dibuat dengan penuh cinta ini, Intan dan Raisa." ucap pria itu dengan manis, tidak lupa memberikan kedipan mata setelahnya membuat dua wanita itu menjerit pelan.

The Coffe Boy's, sebuah kafe yang hits dikalangan pemuda bahkan orang dewasa. Kafe yang berkonsep industrial ini tidak besar juga tidak kecil, makanan dan minumannya juga tidak terlalu banyak. Bahkan bisa dibilang kafe ini hanya menjual beberapa minuman dan makanan ringan saja. Tetapi yang menarik dari kafe ini ialah hampir semua pelayannya adalah pria-pria muda nan tampan. Bisa dilihat dari nama kafe nya, kafe ini memiliki setidaknya sepuluh karyawan pria dan dua karyawan wanita.

Pada awalnya target pasar mereka adalah kaum adam, tapi bisa kalian tebak sendiri dan lihat ketika berkunjung ke kafe ini. Hampir 90% yang datang adalah kaum hawa yang terpikat akan ketampanan para pelayan juga keramahan mereka sehingga kafe ini mendapat julukan The Bachelor Cafe.

"Sudah gue bilang kalau lo sakit jangan ke kafe dulu, udah tiga pesanan salah terus." ucap seorang pria yang mengenakan baju polos berwarna cream, matanya dari tadi mengawasi wanita didepannya ini yang sedang menyeduh kopi." Ara, lo denger gue kan?"

Tidak ada sahutan dari wanita yang dipanggil Ara itu. Dengan kesal sang pria berdecak, lalu dia menoleh ketika suara deringan ponsel berbunyi.

"Ara, hp lo bunyi." Panggilnya lagi.

Namun masih tidak ada jawaban dari wanita bernama Ara itu, dia masih sibuk dengan mesin kopi kesayangannya.

Dengan sebal pria itu mengambil ponsel yang berada di dekat laci lalu melihat nama yang tertera dilayar ponsel." Dari kakak Angela nih."

"5 panggilan gak lo jawab, tumben?" katanya dengan bingung.

Dan seketika Ara menghentikan kegiatannya, kemudian merebut ponselnya dari tangan pria itu setelah melepas apron miliknya dan menyerahkan kepada pria itu.

BitterSweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang