Mungkin menjadi anak bungsu dari keluarga kaya raya idaman kebanyakan orang. Tetapi tidak untuk Ayara Prima Setiaji, wanita berusia 23 tahun itu hanyalah anak angkat dari keluarga itu. Semenjak kecil dia selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya yan...
"Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku."
****
Ara sekarang tengah duduk di lantai dengan beralaskan karpet bulu berwarna coklat muda, dia sedang membongkar semua belanjaannya ketika Adi keluar dari kamar mereka. Adi sudah mengganti pakaiannya yang tadinya menggunakan Jas hitam dan kemeja coklat susu, sekarang dia memakai baju kasual berwarna hitam dengan lengan baju yang pendek sedikit ketat memperlihatkan otot lengannya dan dia juga memakai celana kain panjang berwarna biru malam.
"Mau kemana?" tanya Ara basa-basi, padahal dia tidak perduli ada atau tidak ada Adi.
Ara hanya sedikit penasaran.
Adi berhenti dan memperhatikan Ara sebentar," membelikan obat Bimo, dia sedang sakit." Jawab Adi.
Ara mengerutkan keningnya," bukankah tadi dia baik-baik saja."
"Bimo mual kelelahan ngikutin kamu seharian," jelas Adi, dengan nada menyindir Ara.
Ara melihat punggung Adi yang menghilang dari balik pintu," dasar lemah," cibirnya," padahal dia sendiri yang nyuruh Bimo ngikutin gue, kenapa malah nyalahin gue sih." Ara berdiri, dia sudah bad mood.
Dibiarkannya saja baju-bajunya berserakan di atas karpet, Ara lalu mengambil topi yang sudah dia beli kemudian di kenakannya sambil menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di Water Bungalow, tempat dia menginap. Puas akan penampilannya, Ara kemudian memakai outer panjang setelah itu keluar.
Udara segar dan hembusan angin menyambutnya ketika kakinya yang tanpa alas menginjak pasir pantai yang putih bersih, mata Ara menangkap seekor kerang yang sedang berjalan membawa rumahnya, dengan pelan dia mengambilnya kemudian menaruhnya didekat air. Seketika ombak datang menerpanya, kakinya yang mulus menjauh mundur menghindari air laut yang sangat jernih.
"Tidak buruk juga," ujarnya sumringah memandang deretan bangunan kayu yang berdiri di atas air dengan pemandangan gugusan gunung mengelilinginya.
Pantai Ora, salah satu destinasi wisata di provinsi Maluku Tengah tepatnya terletak di ujung sebelah barat Teluk Sawai, tepi hutan Taman Nasional Manusela, Pulau Seram, Maluku. Pulau Seram yang terletak di sebelah utara Pulau Ambon memiliki luas 18.625 km persegi dan merupakan pulau terbesar di Provinsi Maluku. Wilayah Pantai Ora tidak memiliki daratan yang luas, karena daratan berupa tebing atau bukit batu yang cukup curam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
