Mungkin menjadi anak bungsu dari keluarga kaya raya idaman kebanyakan orang. Tetapi tidak untuk Ayara Prima Setiaji, wanita berusia 23 tahun itu hanyalah anak angkat dari keluarga itu. Semenjak kecil dia selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya yan...
"Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku."
****
Dengan senyuman yang mengembang Ara menatap tampilan dirinya di kaca mobil, memakai baju kaos lengan pendek berwarna hitam dan celana jeans panjang membuat aura Ara terlihat seperti anak SMA yang mau hangout bersama sahabatnya di Mall. Waistbag mungil menggantung indah dipinggang rampingnya. Ara mengerutkan keningnya pelan memperhatikan ukuran perutnya yang tidak mengembang padahal dia tidak diet sama sekali, pola makan pun tidak sehat, tidak seperti Adi yang rajin olahraga juga. Ara penyuka malas dan sangat cinta dengan tempat tidurnya. Bahkan dia bisa menghabiskan seharian penuh rebahan saja bila sedang tidak bekerja. Ara kembali menatap tampilan dirinya.
"Siapa si cantik ini?" ucap Ara narsis sembari mengibas-ngibaskan rambutnya yang terurai berantakan, lalu dia tertawa pelan." Ayara Prima lah, yang sudah diakui kecantikkannya meski masih zigot." Jawabnya sendiri, kemudian dia membuka pintu mobil pemberian dari Adi itu.
Ara menggosok pelan kaca depan mobil dari sisi kanan hingga kiri, kemudian dia mengelus sayang stir mobil sebelum menghidupkannya. Suara merdu mesin menggema dilorong baseman tempat Ara memarkirkannya.
"Apa lo siap, Blue?" tanya Ara sebelum menancapkan gas. Senyumannya bertambah merekah ketika kacamata hitam telah bertengger di hidung mancungnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mobil Audi R5S itu perlahan berjalan keluar dari parkiran sebelum melaju membelah keramain kota di siang hari. Di dalam mobil Ara tidak henti-hentinya bersenandung mendengarkan playlist yang menjadi candunya beberapa hari ini setelah mendengarnya disalah satu platform aplikasi hiburan sembari ditemani secangir kopi hangat yang dia buat dimesin kopi nya sebelum berangkat tadi.
"DJ Ayara Primaa dj plus puas pak boss.. boss.. boss."
Sekarang mobil mewah itu disulap bagaikan sebuah klub oleh Ara, sejam sejak mobil ini berpindah tangan padanya Ara langsung membawanya ke Variasi Mobil untuk dipasangkan Audio dengan kualitas terbaik tentunya. Padahal Audio mobil yang lama masih bagus, tapi menurutnya kurang mantap untuk mendengarkan lagu electro dan suara bass yang menonjol serta suara pitch dengan nada tinggi.
Suara deru mesin dari kejauhan membuat pegawai kafe saling lirik.
"Bukankah Caleb tidak masuk kerja hari ini?" tanya Anton yang sedang menyeduh kopinya pada Arya yang sedang membersihkan meja pantry.
Caleb adalah satu-satu nya pelayan yang bukan dari kalangan orang biasa, dia adalah salah satu putra politikus di kota ini. Mereka juga bingung kenapa Caleb bisa-bisa nya mau bercapek-capek kerja di Kafe padahal gaji yang dia dapatkan tidak sebanding dengan uang jajan yang sering diterimanya dari kedua orangtuanya. Dan dia juga salah satu yang sering memakai mobil sport ketika bekerja selain Sebastian.