Playlist : Twice - Fancy
"Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku."
****
Ara sedang menatap pantulan dirinya di kaca spion dalam. Kelopak matanya bersapukan eyeshadow hitam ditambah sedikit glitter putih, lalu dia melihat ke arah bibirnya yang juga diberikan lipstik berwarna hitam. Ara lalu melirik ke arah dua pria yang sedang bercumbu mesra di belakangnya, dengan memutar bola matanya kesal dia melempar jepit rambutnya.
"Jangan disini, kalian ngotorin mobil gue." Marahnya, lalu dia kembali memperhatikan penampilannya.
"Apa gue harus seperti ini," dengusnya. Ara memperbaiki tali bajunya yang terjatuh." Gue terlihat seperti wanita murahan."
"Awas saja kalau ini tidak mempan, akan gue hajar kalian berdua." Ara melihat kembali ke belakang, Anton kini sedang mengancingkan kemeja Candra.
"Candra, bisakah kamu belikan aku minuman di sebrang sana," ucap Anton lembut dengan muka memelas nya sambil menunjuk sebuah mini market.
Candra membelai rambut Anton dengan lembut, dan itu semua membuat Ara ingin muntah di tempatnya." Aku akan segera kembali beb."
"Lo gangguin gue aja," ucap Anton setelah Candra keluar dari mobil.
" Lo juga kenapa harus bawa anak baru."
Ara menggeser badannya ketika Anton melangkah berpindah duduk ke depan." Yah habisnya gue gak ada mainan, lo kan tau Tian sedang ke luar kota."
"Ya tapi jangan dengan anak baru juga sih, Ton." Omel Ara." Dia baru satu minggu kerja di kafe."
Anton memperhatikan Candra yang sedang berdiri di pinggir jalan dari balik kaca mobil," habisnya dia lucu." Ucap Anton dengan cekikikan.
"Sudahlah, kita hentikan pembicaraan ini. Lama-lam gue enek dengernya." Ara kembali memperhatikan riasan wajahnya dan bajunya." Lo yakin kan dia gay?"
"Siapa?" Tanya Anton santai, lalu melihat tatapan tajam dari Ara, Anton langsung tersenyum lima jari." Oh itu,"
Anton mengambil iPad dan memperlihatkan percakapan beberapa hari lalu," lo liat kan, teman-teman gue lihat mas ganteng di hotel deng—"
"Mas ganteng?" ucap Ara dengan menaikan alisnya.
"Panggilan sayang gue, hehe." Melihat Ara yang tidak tersenyum dengan candaannya membuat Anton menelan ludahnya." Ok, lanjut, dia keluar dari hotel bersama pria yang sedang bergelayut manja di bahunya, gue juga mau."
" Tapi mungkin aja itu temannya kan," ucap Ara sedikit ragu dengan mengamati dua pria bersetelan jas saling rangkul.
Anton merebut iPad nya," ini gue dapat di grup teman-teman gue, gak mungkin salah." Ucap Anton.
" Sejenis kaya lo?"
Anton menatap Ara dengan kesal," sana lo pergi." Usirnya dengan marah.
Ara tertawa sambil melepaskan sandal jepit lalu memasang Heels setinggi 7 cm, setelah itu dia kembali memperhatikan pakaiannya," parfume?" Ucap Ara dengan mengulurkan tangannya, Anton dengan masih kesal mengambilkan Parfume yang kemasannya bertuliskan Eau De Toilette lalu di semprotkannya ke seluruh tubuhnya.
"Uhuk," Anton langsung membuka pintu mobil dan keluar sambil mengibas-ngibaskan udara di sekitar hidungnya," lo mau bunuh gue!"
Ara tertawa tanpa bersalah lalu melemparkan botol parfume yang isi nya tersisa setengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BitterSweet
ChickLitMungkin menjadi anak bungsu dari keluarga kaya raya idaman kebanyakan orang. Tetapi tidak untuk Ayara Prima Setiaji, wanita berusia 23 tahun itu hanyalah anak angkat dari keluarga itu. Semenjak kecil dia selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya yan...