Playlist : Lee Hi - ROSE
"Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku."
****
Senyuman palsu mengembang dari bibir ke dua mempelai untuk memberitahukan kepada semua yang hadir di pesta mereka, bahwa mereka sekarang sangat bahagia. Genggaman tangan mereka tidak pernah lepas dari tadi, ke sana ke mari berjalan dengan bergandengan tangan menghampiri kolega dan kerabat yang ada.Bukankah mereka terlihat seperti sepasang suami istri yang penuh cinta?
Terlebih dengan gaun dan setelan jas mereka yang sangat serasi, gaun pengantin berwarna biru navy itu membalut indah ditubuh Ara dan jatuh mengembang dilantai. Sulaman berbentuk daun di bagian badan hingga rok di tambah payet batu swarovski yang di jahit menggunakan tangan menambah kesan mewah. Di sebelahnya, Adi menggunakan setelan jas biru navy di padukan kemeja putih di dalamnya, tidak lupa Adi juga memakai dasi kupu-kupu berwarna hitam. Seperti biasa ketika Adi telah mengenakan pakaian kebesarannya, dia akan terlihat bak Cassanova yang mempesona hati dan mata wanita meski sekarang dia sudah berstatus suami orang.
Mereka berdua lalu berjalan menuju sebuah tempat yang terdapat dua kursi yang sudah disediakan untuk menyambut para wartawan yang telah cukup lama menunggu mereka berdua. Melakukan Konferensi pers di saat melangsungkan pernikahan memanglah sangat merepotkan, tetapi apalah daya ketika berita sudah bocor dikalangan para pencari gosip ini. Mereka tidaklah lagi mementingkan apakah mereka mengganggu acara, yang mereka pikirkan adalah berita ini akan menjadi topik hangat, alhasil mereka akan mendapatkan banyak uang dari ini semua.
Adi mempersilakan Ara duduk terlebih dahulu, membuat para wartawan berdecak kagum melihat ke gentle-an seorang Adiputra Malik Pramastya. Ara yang paham akan situasinya hanya memutarkan bola matanya.
Gue akan mengikuti permainan ini.
"Bukankah mereka sangat serasi," ucap Dian dari kejauhan melihat Adi dan Ara. Dian lalu menatap sepasang suami istri yang duduk didepannya, juga wanita muda yang cantik. Mereka adalah Tiyas, Harris dan Angela.
Dian mengambil kedua belah tangan Tiyas, lalu di genggamnya." Aku sangat berterima kasih padamu dan Harris telah mempercayakan Ara kepada Adi, aku percaya Adi tidak akan mengecewakan kalian. Dia akan menyayangi Ara seperti kalian menyayanginya."ucap Dian dengan tulus.
Angela yang mendengar itu memutar bola matanya kesal, sesekali dia menatap ponselnya.
"Aku percaya dengan Adi, Dian." Balas Tiyas," tapi aku masih berharap Angela yang bersama dengan Adi." Tiyas melirik Angela dengan tajam, Angela yang sudah jengah sedari tadi berdiri lalu pamit.
"Mungkin ini yang terbaik buat mereka Dian, kamu jangan bersedih, toh kita sudah menjadi keluarga sekarang. Angela atau Ayara sama-sama anak kamu juga. Aku akan menyayanginya sama seperti kamu menyayangi mereka."
Tiyas tersenyum tipis lalu melirik ke Ayara yang terlihat bahagia di sana, dadanya bergemuruh marah.
" Apa kalian sudah makan?" tanya Adi berbasa basi, dan di jawab kompak oleh wartawan bahwa mereka sudah menikmati makanannya. Bahkan ada beberapa wartawan yang berceletuk makanannya sangatlah nikmat dan dia mencicipi semua hidangan yang ada.
" Aku senang bila kalian menikmatinya." tambah Adi dengan ramah, membuat Ara ingin muntah saja. Adi lalu mengambil mikrofon dari tangan pria disebalahnya, pria yang diperkenalkan Adi sebagai asisten sekaligus sekretaris nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BitterSweet
Literatura KobiecaMungkin menjadi anak bungsu dari keluarga kaya raya idaman kebanyakan orang. Tetapi tidak untuk Ayara Prima Setiaji, wanita berusia 23 tahun itu hanyalah anak angkat dari keluarga itu. Semenjak kecil dia selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya yan...