Playlist : Henry - TrapCerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita artinya kamu sedang berhalusinasi juga sama sepertiku.
****
Kilauan cahaya jingga mulai memudar di bagian Barat Bumi dan beberapa menit kemudian langit berganti menjadi gelap, hampir semua lampu didalam gedung telah dipadamkan untuk menghemat biaya, namun ada satu ruangan paling atas yang masih terlihat terang benderang dibalik kaca yang hanya sedikit tertutup tirai gorden berwarna abu-abu tua. Seorang pria tengah serius memandang layar monitor tipis didepannya yang berukuran 24 inchi, kacamata anti radiasi bertengger di hidung mancungnya, tangannya sibuk menggoreskan pena mencatat semua yang harus dia catat maupun dia coret. Adiputra Malik Pramastya, dialah pria tersebut, pria yang hampir dua puluh jam tidak beranjak dari singgasananya -kursi dengan warna hitam pekan dengan sandaran kepala yang sangat empuk. Tangannya yang tadi memegang ballpoint sekarang bergerak untuk mengurut batang hidungnya yang terasa pegal karena kacamata, dia lalu menyandarkan badannya ke sandaran kursi sembari memejamkan matanya.
Ketika memejamkan mata, pikirannya melayang ke beberapa jam yang lalu saat dia menjenguk Haris yang adalah mertuanya dikabarkan mengalami kecelakaan dan tengah menjalani Operasi. Saat mendapatkan kabar tersebut Adi sedang bersama Bimo tengah mempersiapkan keberangkatannya Keluar Negeri untuk beberapa hari, pikirannya menjadi kacau karena teringat perkataan Pak Tito –Sopir Ayara- bahwa saat itu keadaan Ayara tidak baik-baik saja saat Pak Tito mengantarkan Ayara ke Rumah Sakit. Setelah mengunjungi Harris yang selesai menjalani operasinya dan bertemu dengan Tiyas dan Angela, perasaan Adi tambah kacau apalagi mendengar perkataan tajam dari mulut Angela tentang Ayara. Setelah itu Adi buru-buru pulang lalu menemukan Ayara tengah meringkuk di atas kasur yang masih sangat berantakan.
Melihat itu semua, hati Adi sangat sakit. Dia sangat bersalah sudah meninggalkan Ayara sendirian saat itu, tapi bila dia tidak pergi dan meladeni permainan Ayara, dia takut tidak bisa mengendalikan pikiran dan tubuhnya apalagi melihat pakaian yang dikenakan Ayara. Bagaimana dia tidak terangsang ketika melihat wanita yang telah sah menjadi istrinya berpakaian sangat terbuka dan menantangnya untuk bercinta, Adi adalah pria normal, tentu saja! Semua orang saja yang mencapnya sebagai gay, Adi menyesal, andai dia tidak berjanji kepada Ayara sewaktu di Pantai Ora tentang dia akan melakukan itu semua bila diberikan izin oleh Ayara saja.
Suara bunyi pintu terbuka tidak mengganggu Adi, perlahan seseorang masuk dengan membawa segelas coklat panas yang asapnya masih terlihat mengepul. Bimo lalu meletakan gelas itu di samping komputer bosnya, setelah meletakan gelas tersebut dia tidak lantas pergi. Bimo berdiri dengan diam didepan meja Adi sembari matanya memperhatikan semua kertas yang berhamburan di atas meja Bos nya itu, lalu dia menghela nafas.
Sepersekian menit berlalu akhirnya Adi membuka matanya, lalu mengambil gelas yang aromanya sudah tidak bisa dia tahan ingin meminumnya." Terimakasih," ucapnya, lalu meminumnya hingga tersisa setengah.
"Apa kali ini anda tidak pulang lagi?" tanya Bimo, dia kembali memperhatikan sebuah map coklat yang diambil Adi dari tumpukan map yang tersusun tidak beraturan.
Adi memasang kacamatanya kembali," tidak tahu..." jawabnya, Adi memperhatikan kertas-kertas putih dengan berbagai macam bahasa yang dia kuasai," aku sedikit ragu." Jujurnya.
"Apa anda berbuat hal yang membuatnya sedih lagi?"
Adi menghentikan tangannya yang sedang sibuk menandatangani perjanjian, dia lalu melepaskan ballpoint itu dan bersandar sambil menatap sebuah pigura anak kecil yang sangat imut." Sepertinya begitu, dia kemarin malam sangat sedih dan aku tidak tahu harus berbuat apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
BitterSweet
ChickLitMungkin menjadi anak bungsu dari keluarga kaya raya idaman kebanyakan orang. Tetapi tidak untuk Ayara Prima Setiaji, wanita berusia 23 tahun itu hanyalah anak angkat dari keluarga itu. Semenjak kecil dia selalu diperlakukan berbeda dari kakaknya yan...