NO 15

1K 40 10
                                    

Keberuntungan selalu berpihak pada Jeon. Saat dia membutuhkan sesuatu, dia selalu mendapatkannya. 

"Membutuhkanku? hmmmm...." tanya suara di seberang telepon. 

"Ya" kata Jeon singkat. 

Seperti saat ini, pikiran kotornya tentang Y/N telah mengambil alih semua otaknya, bahkan penisnya juga, ada seseorang yang bisa membantunya.  Ketika dia begitu malas untuk mencari mangsa untuk membuatnya mengeluarkan semua spermanya, ada seorang yang justru datang padanya. Pikiran tengilnya muncul, ketika dia melihat bagaimana nomer 15 muncul di layar handphonenya. 

Penisnya semakin membesar dan mengeras. Bahkan dia mulai menegang saat Jeon melihat no 15. Gadis belia dengan kulit sedikit gelap mulus layaknya kulit bayi. Rambut pendek menunjukkan betapa panjangnya lehernya dan dia begitu bangga memperlihatkannya. Riasan tebal di wajahnya seolah ingin menggoda Jeon saat ini yang sedang hanya mengenakan bathrobe tanpa pakaian apapun di baliknya. 

Meskipun Jeon hanya melihat warna abu abu ketika dia melihat nomer 15 yang ternyata bernama Irene, namun Jeon tahu pasti bahwa Irene sangat seksi saat ini. Lingerie satin bermotif brokat transparan seolah menggoda Jeon untuk melepaskannya. Bagian samping dan payudara yang transparan seolah berteriak pada Jeon untuk meremasnya. Satin putih yang menutupi bagian depannya justru membuat mencetak tubuh Irene dengan jelas. 

"Wow babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wow babe ... kamu menggoda sekali" kata Jeon sambil memegang penisnya seolah ingin menenangkannya sebentar. 

Sabaar ... kamu akan puas malam ini....

Irene selalu menjadi salah satu kesayangan Jeon. Dia mampu membuat Jeon mencapai kenikmatan dan mengeluarkan semua cairan putihnya hanya melalui desahan dan godaannya melalui telepon. Yes .... sex video call. Dan malam ini, itu yang Jeon butuhkan. 

Damn Y/N.. kamu membuatku gila. 

Harusnya kamu yang bertanggung jawab sekarang ....

Jeon seolah olah mengutuk Y/N karena membuat pikiran yang selama ini tidak pernah dia pikirkan. Dia tidak pernah berkhayal tentang bagaimana seorang wanita akan memuaskannya. Biasanya dia hanya sebagai penikmat saja. Dia akan menjadi seseorang yang dilayani nafsu berahinya. Dia yang akan mengalami kenikmatan tanpa harus berusaha keras. Antrian panjang para wanita yang ingin memuaskannya cukup untuk sepanjang hidupnya. 

"Mmmph ... " desahan Irene terdengar cukup keras ketika Jeon memindahkan teleponnya menjadi skype di layar laptop. 

"Be a shy girl for me babe ... " pinta Jeon mengeluarkan fantasinya. 

Dia membayangkan wajah Y/N yang malu malu saat tadi dia memuji kecantikannya. Semburat warna merah terpancar di raut wajahnya, namun memancarkan kekuatan seksualitas yang tidak bisa ditolak Jeon. 

Irene menghentikan desahannya, dan beralih menjadi gadis pemalu yang diinginkan Jeon. Dia berpura pura menutupi bagian atas tubuhnya. Dia tahu bahwa saat ini Jeon sedang berfantasi, dan dia menyukai semua fantasi seks Jeon. 

PENULIS KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang