SEMUANYA DIMULAI

503 43 29
                                    

Tunggu sayang ..

AKU JANJI....

PERCAYA PADAKU YA....

I LOVE YOU SO MUCH... dan aku tidak akan membiarkan air mata itu mengalir lagi ...

Tidak setetespun ....!!!!

😡

😡

😡

😡

"Kamu percaya padaku kan?" tanya Jeon tiba tiba saat mereka sedang sarapan. 

"Ada apa Jeon?" tanya Y.N sedikit bingung. 

Y.N menghentikan sarapannya, dan memandang Jeon dengan tatapan menyelidik. 

"Apa yang kamu pikirkan Jeon?" tanya Y.N sedikit ketakutan. 

"Gak papa koq sayang ... aku hanya ingin kamu mempercayai aku seperti aku mempercayai kamu" Jeon menyuap sarapannya yang terakhir. 

"Ooo.. aku percaya koq" kata Y.N. 

Jeon tersenyum mendengar jawaban Y.N. Dia tahu bahwa dia harus segera menyelesaikan pekerjaan yang harus dia selesaikan, karena dia tidak ingin kehilangan Y.N lagi. 

"Jam berapa kamu pulang nanti?" tanya Jeon 

"Entahlah ... mungkin aku tidak akan lama... lagi malas saja" kata Y.N sambil mencuci piring bekas sarapannya. 

"Okay .. nanti aku jemput. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" kata Jeon sambil memeluk Y.N dari belakang. 

Jeon menciumi tengkuk Y.N dan memberikan tanda kepemilikan kecil di tengkuknya. 

"Jeon.. selalu lho begini...sudah banyak lho" gerutu Y.N sambil mengelap tangannya. 

"Biarin aja.. yang penting siapapun yang mendekatimu akan tahu bahwa kamu cuma MILIK JEON JUNGKOOK" ledek Jeon. 

"Gak sekalian ditato saja di dahi MILIK JEON JUNGKOOK gitu?" canda Y.N.

"Sepertinya ide bagus itu.. yuk" tawa Jeon sambil membalikkan badan Y.N

Jeon mencium bibir Y.N dengan lembut. Namun kelembutan itu tidak bertahan lama. Dia melumat bibir bawah dan atas Y.N dengan kasar. Seolah olah dia sudah meninggalkannya untuk beberapa lama. Jeon meremas payudara Y.N dengan acak dan beradu lidah dengan Y.N. Mereka saling memagut dan tidak membiarkan sedikit ruangpun untuk mereka bernafas. 

"mmph.... Jeon..mmphhh" Y.N mencoba melepaskan pagutan Jeon. 

Namun Jeon justru semakin liar. Dia semakin keras meremas payudara Y.N dan memilin putingnya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PENULIS KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang