KENYATAAN PAHIT

326 35 29
                                    

JEON apa yang kamu lakukan ini? 

Pertanyaan itu masih bergelayut di pikirannya ketika Y/N meninggalkan hotel Min Yoongi. Meskipun sekuat hati dia menguatkan pikirannya dan tubuhnya, namun semua sia sia. Dia tidak sanggup melihat apa yang terjadi pada Naeun. Dia justru teringat lagi pada semua kenangan yang dia alami malam itu.

Perkosaan itu...

Wajah jahat Taeyong dan Chanyeol....

Suara tawa para pria yang memperkosanya ....

Darah segar yang mengalir dari tubuh kedua orang tua angkat yang menyayanginya...

Isak tangis dari matanya yang tidak berhenti bahkan selama bertahun tahun...

Kali ini isak tangisnya menetes lagi di pipinya untuk kedua kalinya setelah bertahun tahun dia menutup pintu air matanya . Bahkan kali ini, rasa sakit itu terasa lebih menyakitkan. Dia merasa tidak mampu lagi menanggungnya. 

Mengapa? 

Mengapa kamu melakukan ini Jeon?

Mengapa kamu membuka lagi rasa sakit itu? 

Mengapa kamu membuat ini menjadi lebih sakit?

Mengapa kamu menjadi seseorang yang aku benci? 

Mengapa ini terasa sangat menyakitkan?

Pertanyaan yang membutuhkan banyak alasan dengan jawaban yang sebenarnya tidak ingin Y/N dengar. Jawaban yang selama ini tidak ingin dia munculkan kembali di kehidupannya. 

Kepedihan dan air mata yang menetes di pipinya menjadi kombinasi yang tepat untuk menutup hari ini. Sebelum kejutan lainnya menanti Y/N di apartemennya. 

"Apa yang kamu lakukan disini Jeon?" tanya Y/N tanpa ekspresi. 

Jeon menundukkan kepalanya. Kepasrahan dan keputusasaan terlihat nyata di wajah tegasnya. Meskipun demikian, Jeon masih berusaha untuk memandang wajah kekasihnya. 

Di tangannya, sebuah lukisan rusak dengan goresan warna merah darah. 

"LETAKKAN LUKISAN ITU!!!!!!!!!!!" teriak Y/N. 

Dia berusaha merebut lukisan itu dari tangan Jeon, namun Jeon mampu menjauhkan lukisan itu dari Y/N. 

"Apa yang kamu lakukan Jeon?" tanya Y/N kesal.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu Y/N?" tanya Jeon. 

Ekspresi kebingungan terlihat jelas di wajah Y/N. Dia tidak paham apa yang dimaksud Jeon. Dia masih mencoba menerka nerka apa yang sedang direncanakan pria yang dia cintai ini. 

"Noda ini masih baru sayang ... mengapa?" tanya Jeon sambil menunjuk satu goresan merah di lukisan itu. 

Lukisan orang tua angkat Y/N yang tanpa muka. Lukisan itu hampir tertutup dengan banyaknya goresan warna merah darah. Namun, kali ini bukan cat yang menggores lukisan itu melainkan ..

DARAH

"Apa maksudmu?" tanya Y/N lagi. 

"Ini bukan cat sayang .. ini darah ... dan goresan terakhir masih basah" kata Jeon sambil menitikkan air mata. 

Wajah Y/N terlihat melemas. Dia terduduk di sofa kecil di sampingnya. Dia meletakkan tas tangannya dan terduduk menyilangkan kakinya. Kali ini, wajahnya terlihat sedikit tenang. Perubahan wajah ini membuat Jeon terlihat kaget. Dia tidak menyangka perubahan yang begitu drastis dari seorang wanita yang sangat ingin dia minta untuk menemani sisa hidupnya. 

PENULIS KESAYANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang