CALON ISTRI ?????
Kata kata itu maish terngiang di kepala Y.N sepanjang perjalanan. Sudah hampir 1 jam, Jeon dan Y.N berkendara dalam keheningan. Entah apa yang dipikirkan Jeon, tapi yang pasti dia diam seribu bahasa.
"Kita mau kemana?" tanya Y.N akhirnya membuka percakapan.
"Eeehh.. nanti kamu akan tahu" kata Jeon lirih.
"Sukanya main rahasia rahasiaan" gumam Y.N sambil berbalik ke arah jendela.
Jeon melihat kekasihnya terlihat begitu galau. Dia mencoba melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lebih kencang. Y.N hanya cemberut meliha tingkah kekanak kanakan Jeon. Di dalam pikirannya masih terngiang terus apa yang dikatakan Jeon tadi di galeri.
CALON ISTRI.....
Y.N tidak ingin menduga duga. Dia hanya menempelkan kepalanya di jendela dan mencoba menikmati pemandangan yang lumayan bagus di awal senja hari itu.
"Kita sampai" kata Jeon sambil mematikan mesin mobilnya.
Y.N agak bingung dengan pemandangan sekitar. Sejauh memandang, dia hanya melihat pohon pohon tinggi yang terlihat menakutkan. Tidak ada tanda kehidupan di sekitarnya. Dia akan membuka pintu mobil, tapi Jeon sudah membukakannya untuk Y.N. Rasa ragu ragu menghantui Y.N. Dia keluar dari mobil dengan langkah perlahan. Dia tidak yakin dengan apa yang dia lihat.
"Ini dimana Jeon?" tanya Y.N ragu ragu.
Jeon menyadari kebingungan Y.N. Dia menggandeng tangan Y.N dan menggenggamnya erat. Dia menuntun Y.N berjalan di sebuah jalan setapak. Meskipun terlihat tinggi dan menakutkan, namun hutan tersebut terlihat begitu bersih. Jalan setapak itupun juga terlihat bersih dan terawat.
"Tenang saja.. kamu bilang percaya padaku kan?" kata kata Jeon sedikit menenangkan Y.N.
Genggaman tangan Jeon yang hangat juga mengalihkan ketakutan Y.N.
Setelah berjalan beberapa meter dari tempat parkir mobil tadi, Y.N melihat sebuah jalan setapak yang diterangi lampu lampu kecil di sisi sisinya. Begitu banyak lampu itu, hingga bisa menjadi penerang dimana jalan setapak itu berada. Terlihat sangat cantik dan bersih. Jalanan itu membuat Y.N takjub melihatnya. Untuk sesaat, dia terdiam sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Jeon mendekapnya dari belakang agar Y.N tidak kedinginan.
"Kamu dingin?" tanya Jeon sambil mengusap punggung telapak tangan Y.N.
Y.N hanya menggeleng dengan senyum tipis. Dia sudah tidak sabar melihat kejutan apa lagi yang disiapkan Jeon untuknya. Jeon menggandeng tangan Y.N dan menuntunnya menyusuri jalan setapak itu. Y.N begitu terkesima dengan pemandangan di sekitarnya. Dia tidak berhenti berdecak kagum.
"Woow... " decak kagum Y.N
Jeon yang melihat reaksi Y.N semakin tidak sabar menunjukkan kejutan yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENULIS KESAYANGAN
RomanceAku kasih tau dulu dech .. biar kagak salah paham ya ... Nich cerita kagak buat anak yang umurnya masih 2 digit dengan angka 1 di depannya... jadi yang baca nich cerita mesti yang umurnya minimal angka 2 di depannya. Aku udah ngingetin ya ... Oya...