Liza..
Liar, berani, agresif, bersemangat ...
Buat hariku lebih menantang ...
Kapan lagi aku akan bertemu dengannya?
Sepenggal tulisan Jeon tentang gadis bertato semalam . Gak terasa Jeon menghentikan ketikan di laptop kesayangannya. Untuk sesaat, Jeon menerawang kembali mengingat apa yang dia rasakan semalam.
"Aaargghh Jeon .... Fuck me ......ssshhhhhh" erang Liza tidak karuan.
"Wait babe ... enjoy it okay? " goda Jeon sambil sambil memilin puting Liza yang telah mengeras. Tangan satunya memutar mutar klitorisnya.
"J...Jeeeooon ....gak taaa...aaakhh ...han .. babe ...." pinta Liza memelas.
"Gimana sayang? " tanya Jeon sambil berbisik di telinga Liza.
"Aaahhh... Jeon.. kamu menyiksaku ...." erang Liza.
"Are you ready?" tanya Jeon sambil bersiap memasukkan juniornya ke dalam lubang kewanitaan Liza.
"Fuuuck meee babe ....aah" pinta Liza lagi.
Lampu lampu kota Seoul seakan menyorot menembus kaca hotel bintang 5 dimana dua manusia ini yang sedang begitu birahi untuk bisa mencapai puncak kenikmatan mereka. Nafas terengah engah seolah membuat mereka berdua justru semakin liar. Posisi berdiri saling membelakangi tidak membuat seorang Jeon, playboy kelas kakap di kalangannya untuk bisa memasukkan juniornya ke dalam lubang kebanggaan Liza.
"aaaah .. sssh .. " teriakan Liza tertahan ketika Jeon memasukkan juniornya.
"oo yeeeeessssss baby ..." teriak Jeon beradu dengan suara jedag jedug musik di kamar hotelnya. Keringat membasahi tubuh telanjang mereka berdua.
Jeon memaju mundurkan badannya, mengikuti desahan Liza yang mulai tidak karuan.
"J..J..eeeoooon....aakhhhhhh" erang Liza saat Jeon mulai mengaduk aduk kemaluannya.
Sesaat Jeon menghentikan gerakannya untuk membuat dirinya nyaman. Malam ini dia berniat untuk membuat seorang Liza, si agresif dan liar ini benar benar merasa puas.Dia ingin menikmati sex yang panjang.
"Jangaaaaa ber.. henn.t..ti Jeon" melas Liza sambil mencakar cakar kaca jendela besar kamar hotel itu.
"Memohonlah sayang ...." canda Jeon.
"Pleasse..." pinta Liza lagi.
Tak berapa lama, Jeon mulai mempercepat gerakan pinggulnya. Junior yang ada di dalam lubang kenikmatan mulai membesar dan berkedut dengan kencang. Jepitan vagina Liza, sebenarnya juga membuat Jeon mulai kewalahan. Dia mulai tidak bisa menahan cairan yang ingin meresak menyembur keluar.
"fuck you babe .. fuuuuckkkkkk ... aagh " teriak Jeon sambil mengencangkan pelukannya. Dia menarik Liza untuk lebih mendekatkan pantatnya ke juniornya.
"Jeeeeeeeoooon .......yesss.. i am fuck ... aaaagh....." teriak Liza sambil mencengkeram lengan Jeon. Sesaat kemudian, dia merasa lemas dan terduduk sambil bersimpuh. Cairan sperma Jeon menetes membasahi lantai kamar hotel.
Melihat junior Jeon masih berdiri menantang, Liza mengambil inisiatif untuk berbalik dan mengulumnya. Sisa sisa cairan putih itu bahkan dihisap habis olehnya. Jeon merasa kewalahan. Meskipun dia terkenal sebagai pria yang tahan lama jika urusan memuaskan wanita, dan juga terkenal dengan ketahanannya bisa beberapa kali dalam sekali main, tetap saja Jeon merasa kewalahan menghadapi kuluman Liza.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENULIS KESAYANGAN
RomanceAku kasih tau dulu dech .. biar kagak salah paham ya ... Nich cerita kagak buat anak yang umurnya masih 2 digit dengan angka 1 di depannya... jadi yang baca nich cerita mesti yang umurnya minimal angka 2 di depannya. Aku udah ngingetin ya ... Oya...