"Aku akan jadi budakmu ... lakukan yang kamu suka"
Jessi senang mendengarnya. Dia adalah seseorang yang sangat dominan di dalam hal apapun. Di dalam lift, mereka berciuman dan saling memagut. Lidah mereka bertarung untuk mendapatkan sebanyak mungkin saliva untuk mereka telan. Perjalanan 28 lantai cukup untuk membuat penis Lee Teuk mengeluarkan cairan cum dan menembus celananya. Perjalanan itu juga cukup untuk membuat Jessi mendesah di bawah pagutan Lee Teuk. Dia tidak menyangka meskipun Lee Teuk cukup berumur, tapi ciumannya luar biasa. Dia merasakan gigitan di lidahnya saat Lee Teuk memagutnya.
"I am your slave ... aku akan memuaskanmu" kata Lee Teuk saat mereka sampai di apartemennya.
"Panggil aku nyonya" perintah Jessi sambil melepaskan jaket kulitnya.
"Nyonya ... aku mau ..." kata Lee Teuk memelas.
"Mau apa?" tanya Jessi sambil duduk di sofa Lee Teuk.
Dia melihat Lee Teuk yang memelas untuk dipuaskan. Dia melihat Lee Teuk yang berdiri seolah olah dia sedang malu layaknya seorang jejaka yang baru pertama kali melakukan hubungan seks.
"Lepaskan bajumu!!" perintah Jessi.
Jessi melepaskan sandalnya dan kemudian menaikkan kakinya menelusuri dada telanjang Lee Teuk yang lumayan bidang. Lee Teuk yang berpura pura malu, dia mencoba menutupi dadanya yang tanpa baju. Kaki itu menaikkan dagu Lee Teuk yang tertunduk, lalu mulai menuruni dada telanjang itu, dan berhenti tepat di daerah penis Lee Teuk.
"Tidak ada niatan untuk membantuku membuka ini? " tanya Jessi sambil menggigit bibir bawahnya dan mengelus pahanya.
Lee Teuk tanpa dikomnado langsung mendekat ke Jessi dan membuka kancing celana jeans Jessi. Dalam sekejap, Jessi hanya mengenakan tank top dan celana dalam saja, Lee Teuk yang melihat celana dalam hitam dengan renda merah menyala hanya bisa menelan ludha melihat kemulusan paha dan kaki Jessi. Lee Teuk mencoba untuk menyentuh paha itu, tapi Jessi memukul tangannya dengan remote TV yang ada di sampingnya.
"Heeey .. apa aku mengijinkanmu menyentuhku?" teriak Jessi.
"Ma- maafkan saya nyonya" kata Lee Teuk perlahan.
Jessi berdiri dan membuka gasper sabuk Lee Teuk, dan dalam sekejap sabuk itu terlepas dari celana Lee Teuk. Jessi mengayunkannya seperti sebuah cambuk. Dia mencambuk pinggang Lee Teuk.
"AAargh .. " rintih Lee Teuk.
"Kamu menyukai nya?" tanya Jessi.
"Iya Nyonya... lakukan lagi" Lee Teuk memelas.
Entah ada apa dengan Lee Teuk, tapi kali ini dia begitu menikmati cambukan itu. Semakin keras cambukan itu, semakin kencang dia merintih dan mendesah. Jessi mendorong Lee Teuk hingga dia terjatuh.
"Gimana kalau Nyonyamu ini naik kuda?" bisik Jessi di telinga Lee Teuk.
Lee Teuk hanya tersenyum dan dalam sekejap dia sudah menungging layaknya seekor kuda. Jessi menaiki punggung Lee Teuk, dan memukul mukul pantat Lee Teuk. Sabuk yang dililitkan sebagian di tangannya dia gunakan untuk mencambuk Lee Teuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENULIS KESAYANGAN
RomanceAku kasih tau dulu dech .. biar kagak salah paham ya ... Nich cerita kagak buat anak yang umurnya masih 2 digit dengan angka 1 di depannya... jadi yang baca nich cerita mesti yang umurnya minimal angka 2 di depannya. Aku udah ngingetin ya ... Oya...