38. Painful

36 15 2
                                    

Selamat membaca jangan lupa vote dan commentnya ya😊
Mohon maaf apabila ada typo, bisa kalian bantu tandai supaya cepat diperbaiki🙏

❤❤❤

Tidak seharusnya ada perasaan lebih diantara persahabatan, kerena perasaan itu hanya akan menyakiti.

___Friendzone

Satu minggu menjelang rapotan diisi dengan kegiatan remidial, pagi ini nampak banyak siswa/i yang duduk di depan kelas sambil menunggu pengumuman remidial termasuk Rangga, Vino, Daren mereka dengan tidak elitnya lesehan di lantai sebelah pintu masuk ke kelas lebih tepat nya mereka duduk selonjoran di koridor.

"Kiw kiw cantik banget sih hari ini, nomor wa nya dong cantik," koar Daren si playboy akut, setiap siswi cantik melewatinya pasti ia rayu lumayan menambah koleksi pacarnya.

Siswi itu hanya menatap Daren datar, "dasar buaya!" Katanya ketus kemudian berlalu pergi dengan perasaan dongkol.

"Idih dasar betina!" Kesal Daren, cantik-cantik tapi galak.

"Pacar lo udah banyak, masih aja mau nambah," sungut Rangga sendari tadi ia hanya memperhatikan kegilaan Daren.

"Iri bilang fren, lo iri kan? Hayo ngaku aja!" Katanya sambil mendorong-dorong badan Rangga menggunakan bahunya.

"Gue? Iri sama lo? Enggak ada kerjaan banget dah." Rangga berkoar sambil tangannya tidak lepas dari lubang hidung.

"Alah gue tau lo iri secara gue banyak punya cewek, gue juga ganteng," dangan pede Rangga mengatakannya sambil tangannya menyugar rambut ke belakang sok keren.

"Najis!" Ketusnya, saking kesalnya mendengar pernyataan pede Daren,
"Nih makan ganteng." Rangga berseru sambil menunjukan jari telunjuknya bekas mengupil berusaha menggapai wajah sok ganteng Daren, langsung saja Daren bergidik jijik wajah tampannya tidak boleh ternodai.

"Anjing jijik gue!" Teriak Daren keras sambil terus menghindar hingga menyenggol Vino yang kalem sendari tadi.

"Oi guk guk diem gak! Lo enggak liat gue lagi sibuk." Kesalnya lalu menjauh pindah duduk di kursi  terdekat sambil bibirnya mendumel tidak jelas.

Rangga dan Daren saling pertatapan apa katanya, Vino sibuk, sejak kapan anak itu punya kesibukan palingan sibuk rebahan dan ngebucin, mereka mendekat ke arah Vino yang sibuk berkutat dengan handphone nya sambil cengar-cengir tak jelas persis orang gila dekat lampu merah SMA Bangsa.

Daren jadi curiga apakah virus buanyanya menular ke Vino, apa lelaki itu sedang chatingan dengan cewek montok karena saking sakit hatinya Vino sering dimarahi Anjas, wah wah kalau benar iya Daren akan mengadu ke Anjas biar mampus Vino kena bogem.

"Hello para jamet!" Pekik Helly girang mengejutkan mereka bertiga.

"Eh orang ganteng kayak gue lo samain sama jamet!" Sanggah Daren tidak terima, enak saja ganteng-ganteng kembaran manu rios di panggil jamet.

"Najis!" Pekik Helly dengan suara cemprengnya.

Yang lain hanya malas berdebat, telinga mereka akan tuli jika terus mendengar suara bagaikan toa itu.

Anjas menatap Vino curiga pacarnya hari ini tumben sekali tidak merusuhinya, seakan mengerti arti tatapan Anjas dengan semangat berapi Daren mendekati Anjas lalu berbisik, "pacar lo lagi chatingan sama cewek montok," ujar Daren berbisik seketika aura tidak enak keluar dari tubuh Anjas.

Langsung saja ia dekati Vino lalu menarik telinga lelaki itu begitu kuat membuat Vino terkejut terpekik kaget, hampir saja ia mengumpat tapi segera Vino urungkan setelah melihat betapa murkanya Anjas. "Aduhhh honey sakit, aku salah apa sih!" Vino menjerit keras.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang