1.Beginning

396 163 46
                                    

10 tahun kemudian....

Aku sudah tau
Kalau aku itu bodoh
Tapi kan udah punya kamu
Yang pintar.

___Yuna M.

Ruangan yang senyap hanya terdengar suara dentingan jam yang bergerak setiap detik.

Seorang gadis yang menggigit pensil sembari melihat kertas kosong diatas mejanya, alis yang bertautan bertanda gadis itu sedang berpikir keras.

Yuna melirik jam diatas papan tulis dan kembali melihat ke kertas kosongnya, "hemm gak ada pilihan lain," bisiknya sendiri agar tidak didengar guru galak yang duduk didepan dengan menopang dagu menggunakan satu tangan ,namun matanya selalu mengawasi gerak - gerik muridnya yang ingin kerja sama dalam ulangan, dia Bu Meta guru yang paling galak di Sma Bangsa, nyebelin, kalau ngomong gak isi titik atau koma paling sialnya malah jadi wali kelas X Ips 3.

Yuna menendang meja dibelakang berusaha dengan pelan,"ssstss Davin."

"Yuna kerjakan sendiri," mata itu melotot dengan tangan yang dilipat didepan dada, tuhhh kan ketahuan.

"Iya buk," kembali menunduk melihat kertas kosong miliknya, Yuna terlalu takut dengan Bu Meta guru yang galak itu, ia tak ingin dihukum, hukumannya dikenal kejam.

Namun ada kertas yang datang dari belakang dan mendarat diatas meja milik Yuna, dengan senyuman yang berseri mulai menyalin di kertas kosongnya.

Teet..teett....
sekarang kalian boleh istrirahat,"Selamat siang anak-anak."

"Siang Bukk," jawab penghuni kelas serempak dengan nada agak kesal didalamnya.

"Aku heran sama kamu kapan sih jadi anak yang pintar," jari tangan Davin menyentil kening Yuna.

Yuna cemberut memajukan bibirnya benerapa senti sambil mengusap dahi, membuat Davin yang melihat menjadi tersenyum tipis, "aku udah tau kalau aku gak pintar tapi kan aku punya kamu yang pintar," cengir Yuna.

"makannya waktu kecil minum susu dencow." Davin menggenggam tangan Yuna dan menariknya kekantin tanpa menanyakan pada sang pemilik tangan lentik yang ia genggam, Yuna hanya nenuruti Davin lalu berjalan beriringan menuju tempat adanya banyak makanan.
Surga dunia bagi para siswa/i.

Sesampainya di kantin Yuna langsung saja melepaskan tangan Davin dan berlari ke kantin Buk Titin kala melihat lolipop kesukaannya "Tinggi banget sihh," berjinjit berusaha mengambil lolipop yang ada ditempat tinggi.

Tiba-tiba saja lolipop itu melayang, merasa kesal ingin memarahi orang yang berani mengambil lolipop terakhir seharusnya berada ditangan Yuna, Ia berbalik ekor matanya menelusuri tubuh didepannya dimulai dari dada bidang dan berakhir Yuna mendongak melihat wajah lelaki itu, Yuna mengurungi niatnya untuk marah.

"Kapan tinggi?" Davin memberikan lolipop itu pada Yuna dan diambil Yuna dengan cepat seakan-akan Davin akan mencurinya lagi padahal Yuna jelas tau Davin tak suka makanan yang manis  katanya sih bisa membuat kadar manis wajah Davin bertambah dan malah mengundang mahluk pengganggu padahal bagi Yuna Davin gak ada manis-manisnya orang masih manisan lolipop ehh jelas itu nomor dua yang nomor satu kan Yuna sendiri😄.

Davin tumbuh tinggi 180 cm, tinggi Yuna saja hanya sedada Davin, memiliki rambut hitam legam alis yang tebal, bibir tipis serta hidung yang mancung kulit yang putih sifatnya dingin, berwajah datar ,irit ngomong tapi tampan, kaya, pintar pula.
Tidak ada mahluk berjenis perempuan bisa menolak pesona Davin.

Sedangkan Yuna rambut ikal hitam panjang sampai di pinggang, bibir yang tipis, hidung kecil mata bulat yang indah kulitnya sudah lebih cerah dari pada saat ia waktu kecil namun tak seputih dan secerah Davin, sifat Yuna masih sama dari kecil sampai sekarang, Yuna tumbuh menjadi gadis ceria namun Polos.

"Davin aja yang tumbuhnya cepet." Yuna berbalik menuju meja yang biasa ia tempati di kantin, tempat didekat jendela selalu menjadi yang terfavorit,
dengan menghentakan kaki tanda ia kesal Yuna berlalu pergi, biarlah Davin yang membayar lolipopnya serta memesankan makanan, biasanya toh Davin yang pesenin.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Follow + klik bintang kalau suka ya hehehehe
Ga maksa kok akunya🙏.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang