Ingat Vote sebelum baca❤
Happy reading😊.Suasana dikantin semakin tegang saat Davin menatap tajam Clara.
Clara yang ingin menyentuh tangan Davin ditepis dengan kasar.
"Sorry, gue ga mau!"
"Apa, lo cuma junior disini berani banget lo nolak gue!" Geram Clara, ini pertama kalinya ada yang berani menolak cintanya didepan umum, membuat ia malu saja.
"Terserah." Davin dengan cueknya menanggapi perkataan Clara.
"Kenapa lo nolak gue?" Pungkas Clara, padahal ia yang paling cantik di Sma Bangsa, Body gols, Kaya, kenapa lelaki ini menolak gadis sempurna sepertinya.
"Gue suka orang lain."
Hatinya merasa berdenyut sakit ketika Davin mengatakan ada orang lain yang ia suka, Yuna memegang bagian dadanya yang terasa sesak, menekan - nekan berharap rasa sesaknya hilang.
"Gue bakal cari tau siapa gadis yang lo suka." Clara tidak terima jika memang benar ada yang disukai Davin, ia tak terima Davin menolak cintanya, ia akan memberi perhitungan untuk gadis yang Davin suka.
Clara melengos pergi dengan antek - anteknya, cukup ia sudah dipermalukan disini.
Penghuni kantin yang tadinya bersitegang, kini sudah tenang melihat Davin kembali ke meja semula.
"Wadaw padahal cantik," Celutuk Daren.
"Iya." Vino kembali duduk di kursi semula,"nanti pesanan kalian datang," lanjut Vino
"Ohh jadi dia cantik?" Anjas menanyakan dengan mata menyipit curiga.
"Iya honey," dengan santainya ia menjawab, Vino belum sadar dengan situasi, sedetik kemudian ia mebutup mulut, matanya melotot kaget.
Duhh mati nihh gue.
Anjas menendang tulang kering Vino dengan kencang.
"Adohhhh... sakit Honey." Vino mengaduh, dengan bibir dimajukan, sambil tangannya mengusap kaki yang ditendang sang pacar.
"Mamam tuh," kesal Anjas.
Makanan datang, mereka mulai menyantapnya sebelum bel pelajaran berbunyi.
Dari tadi tidak ada yang sadar wajah sendu Yuna kecuali Valdo yang memahami apa yang terjadi diantara Yuna dan Davin.
Friendzone, batin Valdo menyeringai bagainapun ia harus mendapatkan Yuna sekalipun harus dengan cara licik.
❤❤❤
"Baiklah anak - anak, Ibu mencalonkan murid yang akan dijadikan calon ketua osis baru," Bu Meta selaku wali kelas X Ips 3 menyampaikan pengumuman siapa yang akan dicalonkan sebagai ketua osis di priode ini.
Penghuni X Ips 3 pastilah sudah tau siapa yang akan dicalonkan.
"Davin dan Siska, Ibu mencalonkan kalian, mulai besok kalian akan melakukan kegiatan penyeleksian ketua osis baru setelah pulang sekolah," Bu Meta tersenyum kepada murid yang dibanggakannya Davin si ketua kelas dan Siska si wakil ketua kelas.
Oke, sesuai tebakan penghuni kelas, tebakan yang tak meleset.
Prok..prok..prok.
Tepuk tangan para penghuni kelas."Wahh Davin aku bangga sama kamu." Yuna sangat senang Davin dicalonkan sebagai ketua osis di priode ini, Davin tersenyum tipis betapa senangnya Davin bisa melihat senyum Yuna yang lebar memamerkan deretan gigi putihnya, ini yang membuat Davin jatuh terhadap pesoan Yuna, gadis yang selalu memperlihatkan raut wajah ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Teen Fiction"Kamu nggak pernah tau gimana rasanya mendam perasaan sekian lamanya!" Yuna Maharani "Maaf, aku terlalu takut." Davin Aldero Ketika dua hati sudah memilih untuk siapa ia pada akhirnya. Ketika sebuah perasaan tersembunyi jauh didasar hati. Dan ketika...