Hallo semuanya happy new year🥳
Selamat membaca🙂
Jangan lupa vote and comment😉❤❤❤
Minggu terdengar hari yang cukup baik untuk menghabiskan waktu hanya sekedar rebahan dan bermain handphone nahh itu adalah ekspetasi dari Yuna sendiri menghabiskan minggu yang santai tapi mau bagaimana lagi PAS sudah di depan mata sehingga dengan rasa kurang iklas ia harus meninggalkan tempat tidur dan selimut hangatnya.
Yah tepatnya siang hari mereka akan belajar bersama di caffe tempat biasa, Yuna tentunya bersama Davin kini berada dalam mobil menuju caffe seperi biasa di dalam mobil hanya terdengar ocehan Yuna yang menurut Davin sama sekali tidak bermutu tetapi Davin sama sekali tidak keberatan sesekali ia respon dengan menggaguk atau berdehem.
"Davin kamu tau enggak?" Tanya Yuna menghadap Davin yang fokus menyetir.
"Enggak," kata Davin tanpa mengalihkan pandangan dari padatnya lalu lintas.
"Ohh iya, kan belum aku Kasih tau mueheheh," cengirnya lebar kemudan menepuk dahinya pelan.
Davin hanya terkekeh geli dibuatnya.
"Dav kucing apart sebelah ngelahirin, duhh anaknya itu lohh pada bikin gemezz ihh mau aku minta satu anaknya masa sihh enggak di kasih pelit banget kan," curhatnya menggebu-gebu."Terus?"
"Terus... aihh enggak asikk gitu aja enggak peka," dumel Yuna sedikit kesal.
Sebenarnya Davin peka tapi ia hanya ingin membuat Yuna kesal sedikit saja. "Iya nanti," ucap Davin datar.
"Yess!" Pegik Yuna kegirangan.
"Tapi setelah kamu dapet lima besar di kelas," lanjut Davin.
"Yeiiii... kok gitu sihhh."
Ia hanya menaikan bahu cuek mendengar protesan Yuna.
❤❤❤
"Ehhh maaf gaesss Yuna yang cantik ini sedikit terlambat hihi." Semua panghuni meja hanya mampu mendengus kasar, heyy menunggu itu tidak mudah perlu ekstra kesabaran.
Mereka memulai sesi palajaran namun belum ada 15 menit malah awalnya yang niat belajar menjadi berbeda terbukti Daren, ia malah tebar pesona mengedipkan matanya genit ke setiap pengunjung yang cantik lewat, Vino yang awalnya menghitung rumus fisika malah sekarang mulai menghitung uangnya untuk membeli skincare baru, Rangga si lelaki tengil yang hobby mengupil malah tidak tahu malunya mengupil di tempat umum membuat para gadis awalnya terlena terhadap paras rupawannya malah sekarang bergidik jijik.
"Huaaa Tae oppa makin ganteng deh!" Pekik Helly nyaring, "Wahh mana sini coba liat!" Jadilah Yuna dan Anjas bergabung menonton live streaming idol mereka.
Oke fix, Davin rasa hanya dia manusia niat belajar disini.
"Hay semuanya," sapa seseorang, semua penghuni meja tersebut awalnya sibuk masing-masing mulai mengalihkan perhatian pada suara tersebut.
"Boleh gue ikut belajar bareng enggak?" Tanyanya.
Belum sempat dijawab malah gadis itu langsung duduk di sebelah Davin.
"Gue, kan belum jawab!" Ucap Anjas sinis.
"Emang enggak boleh?"
"Enggak papa Sis duduk aja, ayo kita belajar bareng," kata Yuna sembari tersenyum manis.
"Enggak boleh gitu dong Yun!" Sarjas Anjas tidak terima, Yuna memang temannya yang paling polos apakah dia tidak mengerti niat Siska sebenarnya.
"Kalau enggak boleh gue ke meja lain aja deh." Siska mencoba tidak marah, bagaimana pun ada Davin disini, ia tidak ingin jika nantinya Davin malah berpikiran buruk tentangnya.
"Enggak kok," ucap Yuna ramah.
"Yeuu yaudahlah." Rangga memutar bola matanya malas.
"Dav ini caranya gimana sih, tolongin gue please," mohon Siska.
"Mana?" Kata Davin dengan nada datarnya.
"Ini." Siska lalu memberikan bukunya, posisi duduknya ia sengaja dekatkan pada Davin.
Yuna menatap sendu interaksi mereka, bolehkah ia cemburu?
Ting
Segera ia raih handphonenya di atas meja, terdapat pesan masuk, sekian lama orang itu mengirimkannya pesan lagi.Mama
Nak, besok mama sama papa ke indonesia
Pulang ya ke rumah kita, kami kangen sama kamu nak.❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
أدب المراهقين"Kamu nggak pernah tau gimana rasanya mendam perasaan sekian lamanya!" Yuna Maharani "Maaf, aku terlalu takut." Davin Aldero Ketika dua hati sudah memilih untuk siapa ia pada akhirnya. Ketika sebuah perasaan tersembunyi jauh didasar hati. Dan ketika...