Chapter 18

1K 78 5
                                    

6 Years Later

"Ijinkan aku bertemu Appa walau hanya sekali eomma"
Cho Ha Joon

****

Incheon Airport


Terlihat Seorang anak laki-laki terus berjalan mendahului ibunya. Ia tak henti-hentinya tersenyum seraya melompat riang khas anak kecil, Cho Ha Joon adalah seorang anak berusia 6 Tahun yang baru saja menginjakan kakinya di Korea selatan. Ia baru saja terbang dari LA menuju Korea tempat keluarga ibunya berada.
Ha Joon yang semakin hari semakin tumbuh dewasa itu mulai mengerti dan ingin mengenal lebih dekat keluarga serta kerabatnya Di korea sana.

"Eomma" Panggil Ha Joon, membuat ibunya beralih menatap Anak semata wayangnya lalu tersenyum hangat padanya seraya mengelus puncak kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eomma" Panggil Ha Joon, membuat ibunya beralih menatap Anak semata wayangnya lalu tersenyum hangat padanya seraya mengelus puncak kepalanya.
"Ada apa sayang?"

"Lebih cepat. Aku sudah tidak sabar ingin bertemu Jinny Nunna dan Lora" Celoteh Ha Joon kembali melompat-lompatkan tubuh mungilnya.
Ibunya hanya bisa mengela napasnya pelan lalu mengangguk mengiakan.

Tidak lama kemudian terdengar suara seseorang memanggil-manggil terus namanya.
"Park Yoo Jung. Yoo Jung-Ah" Panggil wanita cantik itu bersusah payah untuk berjinjit, ia terus melambaikan tangannya ke arah Yoo Jung dan juga Ha Joon.
"Yoo Jung-Ah? Ha Joon-Ah?" Suara serak dari pria paruh baya itu membuat kedua orang itu menoleh lalu tersenyum senang.

Ha Joon membulatkan matanya dengan cepat berlari ke arah Pria paruh baya itu dan memeluknya erat "Harabeoji" Pekik Ha Joon senang. kemudian anak itu tertawa diiringi kakeknya.
"Ha Joon-Ah . Harabeoji sangat merindukan Ha Joon. Bagaimana kabarmu nak?" Gumam Tuan Cho berkaca-kaca.
Ha Joon kembali memeluk kakeknya erat "Aku juga sangat merindukan Harabeoji. Maafkan aku baru bisa datang hari ini" Celotehnya membuat Ibunya gemas lalu mengelus kepalanya sayang.

Cho Ahra dengan cepat menghambur memeluk Yoo Jung. Wanita itu menangis sesegukan "Astaga Syukurlah. Aku sangat bahagia sekali kalian akhirnya bisa kembali kesini.. Hikshh.. Aku sangat merindukan mu" Ucap Ahra yang masih saja menangis.
Yoo Jung tidak bisa lagi menahan air matanya "Maafkan aku Eonni. Aku juga sangat merindukanmu dan kalian juga" Yoo Jung terus mengelus punggungnya lembut.
"Kau hamil lagi?" Tanya Yoo Jung tidak percaya saat merasakan perut Ahra menempel pada perutnya.

"Ah. Aboeji" Yoo Jung menatap Pria paruh baya yang sejak tadi duduk di kursi Roda menatapnya sendu.
Ia mulai berjongkok menggengam kedua tangannya "Maafkan aku" Yoo Jung menangis tersedu-sedu. Tuan Cho berlinang air mata lalu memeluk Mantan menantu yang amat ia sayangi itu dengan sayang.
"Terimakasih sudah kembali nak. Dan merawat cucu tampanku ini dengan sangat baik" Gumam Tuan Cho sedih.
Yoo Jung pun menghapus air matanya cepat "Tentu saja Aboeji. itu adalah tugasku"

"Ha Joon-Ah. Bertapa Imo sangat merindukan mu. Astaga kau tampan sekali eoh" Ahra memeluk Ha Joon gemas membuat Bocah laki-laki itu ter engah-engah lalu tertawa.
"Imo aku kehabisan napas" Gumam Ha Joon pelan diikuti suara tawa orang-orang di sekitarnya.

BITTERSWEET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang