Chapter 25

758 61 5
                                    


****

Incheon International Airport

Yoo Jung dan Ha Joon sudah sampai di Bandara. Keduanya tersenyum saat melihat kepergian Ahra, Siwon dan kedua anaknya.
Ia menghela napasnya lega setelah itu berjongkok di hadapan putranya.
"Ayo Sayang tunggu apa lagi" Seru Yoo Jung berusaha mencairkan suasana, ia berusaha meraih tangan mungil putranya.
Ha Joon menepis tangan Ibunya dan menatapnya sedih.
"Aku tidak mau pergi sebelum melihat Appa" Lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Yoo Jung menatap putranya tajam "Cepat Ha Joon. Kita akan ketinggalan pesawat nanti!" Ia sedikit meninggikan suaranya karena kesal.
"Eomma~ hiksh" Ha Joon mulai terisak dan terus menolak Ibunya untuk ikut bersamanya.

"Apa yang kau lakukan, Kenapa seperti ini eoh?" Yoo Jung terpaksa harus mencengkram tangannya untuk mengikuti langkah kakinya. Ia sama sekali tidak melihat wajah Ha Joon yang sudah menangis sesegukan.
"Eomma~ lepaskan aku. Aku tidak mau pergi meninggalkan Appa. hikss~" Ha Joon terus memohon.
Hatinya sakit saat mendengar putranya menangis dan terus merengek meminta dilepaskan, tetapi Yoo Jung sama sekali tidak mendengarkannya, ia terus membawa putranya untuk segera menaiki pesawat yang 30 menit lagi akan lepas landas.

Semua Koper miliknya akan menuju ke kabin pesawat sedangkan Ha Joon masih saja menangis, bahkan tangisannya itu tidak bisa Yoo Jung hentikan.
Semua orang menatap keduanya bergantian.
"Sayang berhentilah. Eomma mohon" Yoo Jung berusaha menghentikan tangisan putranya, ia terus memeluk tubuh mungilnya untuk menenangkan.
"Appaa~ hikss..
Ha Joon terus merengek ia mulai mengedarkan pandangannya berharap sosok yang ditunggunya datang.

Bunyi lonceng tanda pesawat akan lepas landas nyaring terdengar. Yoo Jung menatap Ha Joon lekat dengan mengelus kedua tangannya.
"Ayo sayang" Gumam Yoo Jung pelan berusaha bicara lembut pada putranya.
Ia menatap wajah sembab dan wajah merahnya, "Astaga putra eomma sayang~ ayo" Sekali lagi mengingatkan.
Ha Joon terus meliriknya ke arah belakang ia menunduk sedih saat menyadari tidak ada yang datang untuknya.
Akhirnya Ha Joon mengangguk meskipun terlihat begitu sedih.

Yoo Jung menghela napasnya lega, ia mengecup puncak kepalanya berkali-kali.
"Terimakasih sayang. Ayo" Yoo Jung tersenyum, ia kembali menarik tangan mungil putranya dan terus mengelus kepalanya dengan sayang.

Tiba-tiba saja Yoo Jung menghentikan langkahnya. Ia menatap seseorang yang ada dihadapannya dengan sangat terkejut.
Ha Joon reflek mendongak menatap Ibunya karena tangannya kini digenggam kuat membuat putranya sedikit meringis.
"MAX" Lirih Yoo Jung, ia menggelengkan kepalanya cepat "Tidak Koperku" Pekiknya saat mengetahui apa yang dilakukan pria bule dihadapannya.
"Apa yang kau lakukan..!" Yoo Jung merasa geram, ia menatap pria itu dengan tajam karena Max berhasil membawa Koper milik Yoo Jung dan Ha Joon keluar dari Pesawat yang akan ditumpanginya.

Max hanya membungkuk tanpa menjawab pertanyaannya kali ini, Pria itu segera membawa 3 Koper itu untuk menjauh dari arah Yoo Jung yang akan dibawanya entah kemana.
Ha Joon mengernyit bingung dengan apa yang sedang terjadi pada pengawal dan juga Ibunya.
"Astaga..! MAX..! Yaaaa..!" Yoo Jung merasa Frustasi ia terus memanggil-manggil namanya sesekali menatap Putranya gusar.
"Ada apa Eomma?" Tanya Ha Joon polos.
Yoo Jung tidak menjawab, Ia hanya melihat Arlojinya lalu mengurut pelipisnya yang berdenyut. Bahkan pesawatnya akan terbang 15 menit lagi bagaimana bisa Max membawa kabur Kopernya.
"Brengsek..! apakah semua ini ulah Cho-

"Appa.. " Seru Ha Joon senang, Ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Ibunya dan mulai berlari ke arah Kyu Hyun.
Yoo Jung yang mulai mengetahui keberadaan Kyu Hyun pun hanya bisa memejamkan matanya rapat-rapat, kedua tangannya mengepal kuat.
Lagi-lagi Pria itu sudah menggagalkan rencananya.
"Yaa.. Ha Joon!" Panggilnya Yoo Jung sedikit berlari untuk mengejar putranya.

BITTERSWEET (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang