BAB 11 || Permintaan

37.4K 2.8K 28
                                    

Jam masih menunjukkan pukul 06.10 pagi, tapi Rega sudah berada di markas sekolahnya. Rega merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Tiba-tiba pintu terbuka, menampilkan Satria, Reval dan Arya. Anggota geng ARIOS lainnya sesekali ke markas, dan sebagian besar anggota ARIOS berada di sekolah lain.

"Udah di sini aja lo ga" ucap Reval mendudukkan dirinya di sofa. Entah kenapa ke tiga orang itu juga datang pagi. Padahal Rega tidak meminta mereka untuk datang pagi.

"Hm" jawab Rega.

"Hah!" Arya menghembuskan nafasnya. "Tau gak, tadi gue ketemu cewek cakep bener anjir!" Ucap Arya terkekeh.

"Di?" Tanya Reval.

"Deket lampu merah"

"Bencong tadi yang lo maksud?" Reval tertawa keras. Pasalnya saat perjalanan ke sekolah, mereka bertiga bareng. Dan saat berhenti di lampu merah, mereka melihat ada bencong di pinggir jalan yang sudah ngamen pagi-pagi buta.

"Ck! Bukan, yang lagi di sebelahnya tadi lo" decak Arya.

"Bajunya apa?" Tanya Satria, dengan mata yang berfokus pada ponselnya.

"Putih, rambutnya panjang, terus kaya ada darah di mulutnya, tapi dia cantik" setelah mendengar kalimat itu, Reval langsung tertawa kencang, ia sampai memukul-mukul sofa.

Sedangkan Satria sudah guling-guling di kasur, dan sesekali menabrak tubuh Rega saking lucunya. Rega yang kesal pun menabok bokong Satria.

"Sakit ga!" Rintih nya, tapi tetap melanjutkan tawanya.

Rega hanya tersenyum tipis melihat kebegoan seorang Arya.

"Dasar Arya bego!" Ucap Satria.

"Njir! Ahahaha, itu setan bego lo!! Ahahaha!" Ucap Reval yang masih tertawa. Arya mengerucutkan bibirnya.

"Masa gue bisa lihat setan sih!" Gerutunya. "Gak mungkin val" ucapnya tak percaya.

"Serah lo deh, mata lo katarak kali" ucap Reval seraya menetralkan tawa nya.

"Permisi" ucap seseorang yang baru masuk.

"Eh rik, sini duduk" ucap Reval. Cowok itu adalah Riki, anggota ARIOS juga.

"Tumben lo pagi-pagi udah dateng?" Tanya Satria pada Riki. Riki pun tersenyum, seperti biasa memang Riki itu murah senyum.

"Ada hal penting yang mau gue omongin bang" ucap Riki.

"Apa?" Tanya Rega.

"Gue dapet info dari temen gue yang rumah nya deket jln. Melati" ucapnya duduk di sofa, sebelah Arya yang sedang cemberut.

"Katanya sih, temen gue ngelihat ada sekitar 5 orang, pakai masker semua. Temen gue sempet berhenti-"

"Dari mana temen lo?" Tanya Arya.

"Diem lo!" Sarkas Rega, Satria, dan Reval. Riki hanya tersenyum masam melihat muka Arya yang tiba-tiba cemberut, karena gertakan mereka bertiga. Orang lagi serius malah nanyain hal yang gak penting.

"Lanjut" ucap Satria.

"Temen gue berhenti buat liat mereka, saat mereka masuk ke dalam, temen gue ngikutin. Dan dia lihat ada sekitar 6 cowok, di antara mereka ada bang Alga di situ. Dan 5 orang itu kata temen gue nusuk bang Alga, sampai bang Alga gak ada" jelas Riki, membuat suasana markas mencekam. Apalagi aura Rega yang senggol dikit bacok.

"Bangsat!" Rega mengeratkan giginya, mengeraskan rahang nya, dan juga mengepalkan tangan nya. Memang perlu dikasih pelajaran orang seperti Bara.

"Temen gue udah ngerekam waktu turun buat nyamperin mereka ke dalam. Setelah cowok itu terkapar, temen gue buru-buru pergi dari situ, untung gak ketahuan" lanjut Riki.

REGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang