BAB 14 || Ujian

34.8K 2.6K 32
                                    

Happy Reading🍑

.


Menerima takdir memanglah seharusnya, tapi jika takdir itu membuat kita tidak bahagia, bagaimana. Mengubah takdir? Tidak mungkin, atau menjalani nya dengan hati yang begitu sakit. Menerima takdir yang tidak di inginkan.

Lia, dengan terpaksa menerima permintaan orang tuanya. Tidak ada pilihan lagi, dan jika memang ini adalah yang terbaik untuknya, Lia ikhlas. Semoga hidup Lia kedepannya bahagia. Bagaimana bisa seorang gadis SMA menikah, akan memiliki suami dan keluarga baru. Apakah dirinya bisa menjalani kehidupan itu. Yang bisa Lia lakukan adalah menerimanya dengan ikhlas.


***

Matahari mulai terbit dari arah timur. Lia berjalan membuka gorden, dan menuju ke kamar mandi. Jam menunjukkan pukul 06.30, seperti biasa Lia setelah sholat subuh memang langsung tidur lagi.

Ia sedikit tidak fokus karena terus kepikiran perjodohan itu. Siapa kira-kira cowok yang ingin di jodohkan dengan nya. Kalau om om, lebih baik Lia menghilang saja dari dunia ini. Tapi, semoga saja bukan.

"Jangan bikin pening dong lo, selalu menghantui gue aja lo" ucap Lia menyalahkan pikiran nya sendiri, yang sedari tadi memikirkan perjodohan. Ia melangkah keluar kamar mandi setelah mandi dan ganti seragam.

Lia mendekat ke cermin, memandang wajah dan seluruh badan nya. Tidak buruk, seragam nya yang rapi, tapi rambut nya belum di sisir. Setelah ia berdandan ala kadarnya, Lia turun ke bawah.


"Pagi" sapa Lia seraya tersenyum tipis.

"Pagi juga sayang" jawab Rita.

"Pagi cantik nya ayah"

"Apaan sih yah" Lia sedikit malu, karena pujian itu.

"Kan emang cantik anak ayah"

"Makasih yah" ucap Lia tersipu malu.

"Gede kepala entar yah" ujar Kai yang baru turun dari kamarnya. Lia menatap sinis Kai, lalu mengalihkan pandangan nya.

"Udah sini duduk, gak usah berantem" ucap Rey pada Kai.


***

Sampai di sekolah, Lia turun dari mobilnya. Ia melangkahkan kakinya ke ruang kelasnya. Namun ia tidak mendapati satu orang pun di kelas. Apa Lia kepagian datang nya? Tidak, orang-orang sedang berkumpul di depan mading.

"Ada apa nih?" Gumam Lia saat sudah sampai dekat Mading.

"Kelas kita gabung sama kelas IPS 1" ucap Ara. Mata Lia langsung membulat.

"What?! Itu kan isi kelasnya, cowok semua" batin Lia. Kalau begini ia jadi malas ujian.

"Lia" Anya menyenggol lengan Lia. Agar Lia tersadar dari lamunan nya.

"Eh iya apa?!"

"Lo ngelamunin apa?" Tanya Anya.

"Eh, enggak kok" Lia menggeleng seraya tersenyum.

REGIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang