Sakura tersenyum bangga pada dirinya sendiri, dicermin itu dia melihat kantung matanya yang selalu di habiskan untuk begadang. Dulu dia susah tidur karena kepalanya selalu overthinking, takut melewati hari hari dan menangisi sosok yang membuka luka bagaikan tak ada obatnya. Sosok yang membuat nya menangis segukan hingga dadanya sesak, tapi lets see di masa sekarang tidak ada lagi Sakura yang menangisi hal bodoh itu.
"Mau kemana Sa?" Tanya Tina melihat anaknya melewati nya yang tengah duduk di ruang keluarga.
"Metime dong" Jawabnya riang.
Sakura berjalan gontai menuju teras rumah nya yang sejuk dan asri, tanaman papanya terawat baik alhasil membuat suasana rumah Sakura semakin enak.
Setelah lepas dari tekanan yang dalam, banyak kesibukan menyenangkan yang dapat Sakura lakukan. Contoh nya seperti sekarang, perempuan itu sedang menikmati sore dengan membaca buku sembari minum kopi.
"Emmm Aroma kopi nya bikin nagih" Ujar Sakura mulai tenggelam dalam baris kata novel karya penulis hebat.
Tak lama deru sebuah motor yang amat Sakura kenal berhenti di pekarangan nya, "Hai Sa" Sapanya.
Sakura mengangguk, "Mau kemana lo?? Mau Voly??" Tanya nya selepas menyruput kopinya.
Dia Reska, laki laki yang tak pernah berubah. Menikmati hidup dengan caranya sendiri sampai banyak menuai prespsi orang orang jika hidup nya tak pernah serius.
"Iyalah masa mau ngepet" Jawabnya langsung duduk di sebelah Sakura.
Sakura tersenyum tipis, dan lagi lagi mengingat. Jika melupakan kejahatan seseorang itu mustahil membuat engkau hidup tenang, tapi ketika kamu mau memaafkan dan berdamai dengan keadaan hidup mu terasa tenang dan tak penuh beban. Dan sakura merasakan nya.
Meski banyak membuat air matanya jatuh, Reska adalah sumber pendewasaan diri yang hebat untuk Sakura, banyak pelajaran karena nya.
"Lo darikapan suka ngopi??" Tanya Reska keheranan.
Sakura melipat tangan nya di depan dada lantas terlihat seperti berfikir, "Enggak tahu, tiba tiba hobi aja ngopi gini"
"Pantes kok gue enggak tahu"---
Sakura tertawa renyah, "Emang lo harus tahu ya? Lo enggak harus tahu apa aja yang gue lakuin kak" Ujar Sakura enteng namun Reska merasa tersentil karena nya.
"Iya iya, jangan ngeselin deh" Balasnya sok ngambek.
Dalam hati Reska menyadari, semenjak akhir obrolan nya sekitar tiga tahun yang lalu saat itu Reska seperti sedang berbicara dengan es batu. Sakura amat dingin dan acuh tak acuh.
"Yaudah gue ke lapangan dulu" Pamit nya.
"Hmmm"--
Sebelum tangan Sakura membuka novel nya kembali, matanya menatap punggung tegap yang perlahan hilang dari pandangan nya.
"Kalaupun lo berubah gue enggak akan kembali sama lo" Gumam Sakura kembali fokus pada bacaan nya.
Berubah menjadi baik kenapa tidak??? Kenapa tidak mencoba menjalani lagi, entahlah Sakura tidak ingin dan rasanya sama sekali sudah tidak ada. Hilang!!! Mati!!!
*****
HAI, MASIH SUKA BACA INI ENGGAK???
GUE TIBA TIBA PENGEN BUAT EKSTRA PART NYA DEH DAN GUE BUAT MESKI ENGGAK PANJANG☹️SEMOGA KALIAN SUKA YA???
YOK. SEMANGAT YOK. HIDUP KITA ENGGAK MUNGKIN STUCK DI SITU SITU AJA KAN, LEPASKAN YANG TOXIC!!!
VOTE GAISSS;)
KOMENTAR NYA DONG ❤❤
MAMPIR KE CERITA AKU YANG LAIN😷😷
Peluk hangat❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
BRUISE |END|
Teen FictionKisah cinta remaja yang amat rumit seperti rumus fisika dan sulit bagai matematika.. Bermula dari kebiasaan bersama menumbuhkan rasa nyaman dan sayang di antara Sakura juga Reska yang sama sekali tidak mereka duga. 2 remaja lawan jenis yang saling m...