🍒Gosip.

53 22 0
                                    

Musim liburan semester telah usai, Sakura harus kembali menjalani rutinitas nya menjadi pelajar. Namun kali ini berbeda, ia sudah naik kelas dan duduk di bangku kelas 3 SMP. Artinya tidak ada 12 bulan perjalanan biru putih akan segera tergantikan oleh kisah putih abu abu dimana drama percintaan semakin seru di waktu itu.

" Gue bakal kangen lo semua nantinya, ya walaupun ini masih lama tapi semakin hari waktu dimana kita berpisah akan segera sampai kawan". Monolog Sakura seraya memandangi foto foto teman teman satu kelasnya di hp nya.

" Kak udah jam 4 loh kamu enggak ikut latihan volly?". Teriak mama nya nyaring membuyarkan pikiran nya.

" Iya bentar ".

Sudah terhitung 2 hari Sakura tidak ikut latihan namun jika di tanya hubungan an nya dengan Reska bagaimana? Baik baik saja bahkan mereka lebih dekat dari dulu. Tidak gengsi lagi saling melempar pujian dan perhatian kecil yang berkesan.

Sakura sudah sampai di lapangan ya seperti biasanya dia selalu berangkat paling akhir, itu pun tidak langsung ikut latihan. Dia datang pasti bermain main dulu entah menggoda temannya, teriak teriak tidak jelas atau melawak yang pasti sangat indah di mata Reska.

" Sa, gimana ada pasangan yang cocok nih". Teriak Rici pada Sakura untuk menggoda Reska dan Sita yang tengah bersama.

Sakura menoleh dan tersenyum.
" Hahaha cocok dong, bolehlah nanti kita kasih Pj". Jawab Sakura jahil mendapat pelototan tajam dari Reska.

Lantas Sakura tertawa tanpa henti seraya memasuki lapangan.
" Sa, lo main volly pake gamis kaya gitu mau ceramah?". Tanya Rido menahan tawa.

Sakura sadar dia bahkan jadi bahan tertawaan, namun jenis tertawaan lucu.
" Perotes aja lu, mau cuciin baju gue kalau gue ganti". Ketus Sakura.

" Ya elu salah kostum". Tambah Rici.

" Lu juga baru aja mihak gue sekarang pindah mihak Rido dasar enggak konsisten!". Celetuk Sakura, mengundang tawa seisi lapangan. Kecuali Sita yang hanya diam saja.

" Udah udah". Lerai Reska.

Saat latihan pun Reska sering membenarkan teknik Sita yang salah, hal itu mengugah jiwa jahil Sakura bangkit.
" Lo jangan gitu kalau mau servis, nanti tangan lo sakit". Ucap Reska,membuat Sita tersenyum tipis.

" Acieeeeeeee, tuh Sita senyum. Anak orang jangan di baperin kalau enggak mau tanggung jawab". Goda Sakura pada Reska. Reska tidak menanggapi justru Sita yang semakin tersenyum.

" Apaan sih Sa". Ujar Sita malu malu.

" Enggak papa sih, cuma inget aja kalau udah punya pacar lo". Balas Sakura tajam.

" Kejem banget lo Sa!". Bisik Fifi pada Sakura.

" Baru tahu lo?"--.

                       
 🍌🍌🍌

Setelah latihan sore itu Reska dan Sakura jarang betemu, Reska yang ramai job volly tidak sempat untuk mampir kerumah mungilnya. Yang membuat Reska tidak habis fikir adalah siapa yang membuat berita hoax kedekatan nya dengan Sita. Sampai di mana dia berpijak selalu di tanya bagaimana hubungan nya dengan Sita membuat dia muak.

" Ka gimana udah taken belum nih. Gue tunggu kabar baik nya ajalah". Ujar pathner volly Reska.

Lagi lagi Reska tersenyum kecut.
" Siapa sih yang bilang kaya gitu ke lolo pada?".

" Ya denger aja. Apalagi Sakura anak SMP itu yang paling akrab sama lo juga iyain".

Oh tidak Sakura gila!. Bisa bisanya dia mendukung gosip antara Reska dan Sita.
" Awas lo Sa, gue bikin jantung an lo entar". Ancamanya dalam hati untuk Sakura.

" Bodo, yang jelas gue sama Sita enggak ada apa apa!". Tandas Reska kemudian pergi.

Semburat senja kini menemani Reska yang mengendarai sepeda motor nya, cowok itu hari ini tidak ada job main kemana mana. Lantas dia menyempatkan diri mampir kerumah Sakura.

" Tante Sasa kemana?". Tanya Reska sambil meletakan plastik hitam yang entah isinya apa di meja.

" Ha? Sasa Siapa?". Tina bingung dengan pertanyaan cowok itu.

Reska terkekeh, sejak kapan dia mengganti nama Sakura menjadi Sasa.
" Maksudnya Sakura tan".

" Oh bilang dong, dia belum pulang masih di lapangan".

Reska diam dan berfikir tumben Sakura betah lama lama di sana, biasanya kalau dengar adzan magrib cewek itu akan ngebirit pulang duluan.
" Reska susulin Tan". Ujar Reska dengan tergesa gesa.

" Iya". Jawab Tina lembut.

Tak butuh waktu lama Reska sampai lapangan di mana Sakura berada, dan benar saja cewek itu asyik bermain sepak bola bersama beberapa anak cowok.

" Res, tadi Sita lemes latihan nya ngak ada lo sih". Goda Deo pada Reska yang baru saja sampai itu.

Reska mendegus kesal.
" Apaan sih lo!. Gosip darimana coba".

" Kayanya dia naksir beneran deh sama lo". Ujar Rici menambahi.

" Serah lo deh!". Balas Reska malas.

" Sa mau pulang lo?". Tanya Deo setengah berteriak membuat Reska mengalihkan pandangan kepada cewek mungil yang sibuk di ujung lapangan.

" Hooh, tapi mana nih sendal gue". Jawab Sakura panik.

" Yaelah lo emang pernah pake sendal?". Ledek Rido jahil.

" Dasar lo, bukan nya bantuin malah bacot mulu". Umpat Sakura kesal.

Reska berdiri hendak menghampiri Sakura, melihat cewek kecil itu bingung kesana kemari mencari sendal nya membuat dia gemas ingin menggoda dan membuat nya tambah sebal.

" Bagus deh Res lo mau bantu tu bocah, gue mager mau bantuin". Ucap Rici sambil mengusap peluh nya sendiri.

" Tadi di taro mana sih Sa?". Tanya Reska datar.

" Kalau gue tahu gue enggak akan nyari kak". Keluh Sakura mulai lelah.

" Yaiya, entar lo enggak pake sendal lagi".

" Biasanye iya, tapi dari rumah tante langsung kesini. Yakali gue dari rumah tante telanjang kaki".

Mata Reska menyipit melihat sepasang sendal warna biru tergeletak tidak beraturan di atas bebatuan.

" Inikan?".

Sakura menoleh dan mendekat.
" Hemm iya bener banget kak, sini bawa sini". Jerit Sakura histeris seperti mendapat sebongkah emas.

" Lebay deh lo Sa". Cibir Rido.

" Bodo yang penting sendal gue ketemu wleee". Balas Sakura tak mau kalah.

" Udah ayo pulang!". Ucap Reska kepada Sakura.

" Makasih". Ujar Sakura membuat Reska tersenyum manis.

" Reska mau bantuin lo karna kalau enggak,dia minjem motor lo enggak akan boleh Sa iya kan?". Celetuk Rici asal.

" Bodo daripada lo pada diem aja enggak mau bantu awas lo kalau kerumah gue minta bikinin kopi, gue kasih air comberan". Ancam Sakura setengah berteriak.

" Hahaha sadis lo Sa". Deo terbahak bahak mendengar nya.

" Ayo pulang!". Ajak Reska pada Sakura.

" Yuk".

Setelahnya Reska dan Sakura berjalan bersama, motor Reska sengaja di tinggal di rumah Sakura agar dia bisa berjalan lama dengan cewek itu. Bukan yang di maksud Rici tadi semua hal baik Reska pada Sakura agar memperoleh imbalan tidak, sungguh dia hanya melakukan apa yang hatinya katakan.

" Capek banget kayanya?". Tanya Sakura lembut.

" Hmmmm". Jawab Reska datar menarik pelan lengan Sakura agar lekas sampai rumah.

Biar Senja yang mulai pudar menyaksikan kebersamaan yang mungkin tidak terulang!. Bahkan siapa menerka akan ada kata bosan yang tidak dapat di perkirakan di masa yang akan datang.

                         🍁🍁🍁

BRUISE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang