🍒Sakura Ngambek.

64 24 0
                                    

Beberapa hari setelah latihan volly di lapangan komplek sebelah, antara Sakura dan Reska tidak ada lagi obrolan atau gurauan semacamnya seperti biasanya. Entah kedua nya jarang bertemu atau memang Sakura sengaja menghindari Reska.

Berbagai cara Reska berusaha menemui gadis mungilnya namun seakan akses di tutup oleh Sakura, mulai dari Reska datang kerumah Sakura tidur atau bermain dengan teman teman nya, bahkan Sakura tidak lagi terlihat latihan di lapangan komplek.

" Sa entar sore ke lapangan kan?". Tanya papa Sakura yang sibuk dengan bonsai bonsai nya.

" Iya lah". Jawab Sakura semangat entah di buat buat atau memang dari hati.

" Yaudah tidur dulu sana".

" Hmmmm". Gumam Sakura beranjak ke kamar. Walaupun di kamar cewek itu tidak tidur melainkan sibuk dengan ponsel nya.

" Hmmm enak tidur sih sebenernya daripada main volly enggak jelas entar sore, tapi enggak papa deh nyenengin orang tua tambah tambah pahala dikit". Monolog Sakura di atas ranjang sambil terus Menscrool layar hp nya.

Tok tok!

Pintu kamar nya di ketuk, namun tidak ada yang bersuara biasanya kalau orang tua nya pasti akan memanggilnya bahkan adik nya tidak tanggung tanggung bakal teriak sekencengnya, nah ini ko diem?
Jangan jangan Reska, batin nya.

" Mungil gue masuk ya". Suara bass yang beberapa hari tidak di dengar nya kini kembali mengusik ketenangan telinga nya.

" Bener kan itu Reska, gue harus pura pura tidur". Ucap nya dalam hati.

Sakura segera meletakkan ponsel nya jauh dari jangkauan nya agar tidak menimbulkan kecurigaan Reska, cewek itu segera berbaring dengan memeluk guling nya. Sementara Reska kesal tidak ada jawaban dari empunya cowok itu ngibrit masuk saja, toh dia sudah biasa.

" Gue tahu lo pura pura tidur enggak usah ackting tidur lo". Ujar Reska datar, namun tidak membuat Sakura beranjak.

" Gue tahu lo marah, gue enggak bermaksud kaya gitu Sa maafin gue ya?. Ini gue bawain lo cemilan".

Reska mendesah gusar, Sakura tipe cewek yang sukar luluh kalau sedang ngambek. Butuh ekstra sabar banget menghadapi mahkluk satu ini.

" Yaelah Sa awet banget ngambek nya, enggak kangen apa lo sama gue. Gue enggak ada maksud ngatain lo baperan dan enggak maksa lo buat ikut suka sama hobi gue... Ayolah Sa" Bujuk Reska dengan sabar.

" Ckkk kebiasaan deh lo berisik..!!
Umpat Sakura seraya merubah posisi nya menjadi duduk.

" Ya lo ngambek nya awet banget".
Cebik Reska hendak mengusap kening Sakura, namun belum sampai sudah di tepis dulu oleh Sakura.

" Please, gue mau tidur jadi lo tahu kan apa yang harus lo lakukan?."

" No, gue enggak bakal keluar sebelum lo maafin gue". Potong Reska secara tegas.

" Bodo amat".--

" Sa, ayolah baikan gue bakal nurutin semua kemauan lo asal lo maafin gue". Pinta Reska dengan wajah memelas.

" Serah lu! Gue mau pindah kamar aja yang enggak ada gangguan ufo!". Teriak Sakura sambil berlari meninggalkan Reska di kamar nya yang tengah frustasi karena diabaikan olehnya.

🍌🍌🍌

Sakura menguap lebar lebar mengumpulkan nyawanya yang belum benar benar sadar karena tidur siang nya yang amat nyenyak. Perdebatan siang tadi dengan Reska baginya cukup memakan tenaga nya dan membuat dia di hinggapi rasa kantuk. Dia menyipitkan matanya melihat jam dinding di sudut kamar mamanya menunjukan pukul 15:45 sore, artinya dia harus bangun solat dan bergegas ke lapangan untuk latihan volly.

" Ayolah Sa, semangat ini di lapangan lu sendiri jadi lebih enjoy". Gumam nya sendiri untuk memberi semangat.

Dia beranjak, menuju kamar mandi untuk wudhu dan akan melaksanakan solat ashar.

" Sa bareng gue aja yok ke lapangan nya". Ajak Rici setelah melihat Sakura keluar dari dalam rumah.
Sakura hanya melongo di depan rumah nya banyak sekali laki laki, yang akan ke lapangan.

"Anjir!!! Antusias banget sih nih cowok gue aja mager mending tidur". Beo nya dalam hati.

" Kak itu di ajak ngomong Rici". Ujar mama nya membuyarkan lamunan Sakura.

" Hah apa mah!. Eh enggak usah deh gue jalan kaki aja toh deket kalian duluan aja". Jawab Sakura sedikit terkejut.

" Oh yaudah gue duluan ya?". Ucap Rici yang hanya di balas anggukan kepala Sakura.

Seperginya Rici dan kawan kawan Sakura juga berangkat dengan jalan kaki. Suasana lapangan yang ramai sekali, banyak perempuan seusia nya bahakan di atasnya juga di sana. Namun tunggu dulu, ada yang membuat Sakura menajamkan pandangan nya. Oh tidak! Reska sedang asyik bermain main bola dengan Sita, ngapain cewek itu di lapangan nya.

" Eh Sakura baru bangun ya?". Tanya Sita ramah saat hendak mengambil bola di dekat Sakura.

Sakura berjengkit tidak suka.
" Hemm rumah deket mah santai". Jawab Sakura seadanya dan melintas begitu saja.

" Mungil, ayok passing sama gue". Ajak Reska tiba tiba.

" Ogah".

" Yaelah ambekan banget sih". Cibir Reska yang hanya di abaikan oleh Sakura.

Sakura malas bergerak karena efek tidur tadi, akhirnya memutuskan untuk duduk dulu di atas batu tepi lapangan sambil sesekali menatap orang orang riuh bermain bola volly itu.

" Sa ayok main". Teriak Ririn teman satu komplek Sakura.

" Bentaran dah, masih mager gue baru bangun tidur ". Jawab Sakura ramah dengan cengiran khas nya.

" Ehem!". Deheman seseorang membuat Sakura menoleh.

" Ngapain?". Tanya Sakura jutek saat tahu pelaku nya adalah Reska.

" Tadinya mau bareng lo, terus Sita nyamperin kerumah jadi gue duluan dan enggak sempet bilang ke lo". Ujar Reska sambil duduk di samping Sakura.

Sakura diam, tidak bergeming sama sekali.
" Sa?". Panggil Reska lembut.

" Mau di apain pun kalau udah nyangkut hobi suka lupa semua".

" Bukan gitu Sa, enggak biasanya lo childish lo ada masalah selain sama gue atau ada kesalahan gue yang enggak gue tahu".

" Enggak ada"--.

" Ya terus...

" Udah jangan bahas masalah itu di sini". Potong Sakura kemudian bergabung dengan yang lain. Lagi lagi Reska di tinggalkan tanpa maaf dari Sakura.

" Kecil kecil marahan lagi, kalau enggak sayang gue bungkus gue buang lo bocah". Cibir Reska lirih.

Permainan sore ini cukup melelahkan namun seru, Sita yang merasa paling jago di balas tuntas dengan sindiran sindiran pedas Sakura. Orang orang yang mendengar nya pun ikut tertawa karena Sindiran pedas yang di lontarkan Sakura juga seperti bahan lawakan.

" Lo enggak boleh gitu, kalau bokap lo tahu lo bisa kena marah!". Tegur Reska pada Sakura yang menyindir Sita.

" Kenapa? Enggak rela lo?".

" Bukan gitu Sa dia itu tam____."

" Bacot!!!". Sarkas Sakura.

Lagi lagi Sakura di buat kesal setengah mati oleh Reska. Reska hanya mendesah kasar karena sikap Sakura yang keras kepala.

" Dia tambah kesel lagi sama gue". Keluh nya pilu.

                          🍌🍌 🍌

Huhuhu😭😭sumpah ikut greget sendiri.
Yuk ayaok follow
Like baca dan tinggalkan vote sebanyak banyak nya❤❤

Salam hangat☘☘

BRUISE |END|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang